Satu alasan kenapa banyak trader banyak kehilangan uang yaitu ketidakmampuannya menggunakan time frame jangka panjang seperti trading forex weekly time frame. Dalam forex, time frame merupakan unit waktu di mana harga ditampilkan.

Pada chart candlestick dalam time frame mingguan, tiap candlestick mewakili periode satu minggu. Time frame pendek memang bisa menunjukkan harga lebih detail, tapi time frame panjang lebih mampu menampilkan kondisi market secara keseluruhan.

Kenapa Harus Time Frame Mingguan?

Cara paling efektif dan profitable yang bisa digunakan trader yaitu dengan melihat apakah ada tren jangka panjang atau range pada pair yang dipilih, terutama untuk pair mayor yang sedang terlihat mengalami tren dan ke mana arah tren tersebut berjalan.

Dari sini, trader cukup mengikuti arah tren yang terjadi, atau trading sebaliknya dari support dan resistance saat tidak ada tren dan pergerakan harga sedang mengalami range. Memakai time frame tinggi pada chart harga bisa memungkinkan trader melakukan hal tersebut.

Meski trader sebenarnya bisa memakai time frame harian untuk tujuan yang sama, tapi tetap saja trader direkomendasikan untuk trading forex weekly time frame karena akan mudah dalam membuat penilaian dan keputusan dari price action jangka panjang dalam sekali waktu.

Menjadi ide bagus juga jika trader mau menggunakan setidaknya satu time frame jangka pendek pada chart harga, seperti time frame berdurasi 4 jam, untuk menentukan posisi entry dan exit paling ideal. Ini akan membuat hasil hitungan menjadi lebih presisi, yang berarti lebih bisa memberi profit.

Menghitung Tren Time Frame Mingguan

Alasan kenapa time frame mingguan merupakan yang terbaik untuk trading forex yaitu karena data forex historis menunjukkan bahwa jika harga bisa lebih tinggi dari beberapa bulan yang lalu, maka ada kecenderungan kalau harga akan jatuh juga.

Kondisi sebaliknya juga bisa terjadi jika harga pada bulan-bulan sebelumnya mengalami penurunan, maka sangat mungkin akan ada pembalikan. Jadi jika trader memakai chart mingguan, satu trik mudah yang bisa dilakukan yaitu dengan menambahkan indikator tren.

Dengan indikator tersebut, trader setidaknya harus menghitung 13 sampai 26 minggu terakhir guna melihat kecenderungan tren yang ada. Dari sini bisa dilihat bagaimana perilaku market dalam jangka panjang, baik itu tren naik atau turun.

Jika dalam 13 atau 26 minggu harga lebih tinggi, maka market sedang ada dalam fase tren naik. Sementara jika nilai yang ditunjukkan lebih rendah, market sedang mengalami tren menurun. Metode ini cukup sederhana sehingga trader tak perlu memakai berbagai indikator.

Cukupkah Dengan Chart Mingguan Saja?

Meskipun time frame mingguan bisa menunjukkan kondisi yang sedang terjadi dalam market, tapi tetap saja chart ini punya kekuarangan. Bukan pilihan bijak bagi trader jika ingin membuka trading hanya berdasarkan chart mingguan saja.

Bahkan memakai satu time frame saja untuk trading forex bisa menjauhkan potensi profit yang didapat, apapun time frame yang digunakan. Walau demikian, memakai time frame tinggi seperti chart mingguan setidaknya bisa memberi tahu apakah sedang terjadi tren jangka panjang dana rah yang sedang dituju.

Ada sejumlah alasan kenapa trading forex weekly time frame bisa menjadi ide buruk jika tidak dipadukan dengan chart lain. Misalnya, time frame mingguan terlalu panjang dan lambat jika digunakan sendirian. Untuk yang biasa menahan trading dengan time frame pendek seperti chart 5 menit, trader bisa mendapat banyak masalah jika menahan trading dengan chart 50 minggu.

Beberapa broker forex juga membatasi waktu atau durasi dari trading sehingga memaksa trader untuk menutup posisi yang terbuka setelah beberapa minggu atau bulan. Terlebih ada banyak broker trading forex penipu, jadi trader harus memeriksa lebih detail lagi.

Semua jenis broker, kecuali broker yang menawarkan akun swap free, akan menagih biaya atau bayaran dalam jumlah yang didasarkan pada ukuran trading dan suku bunga dari pair yang mengikuti. Sistem ini sebenarnya menjadi bias untuk trader karena penuh ketidakjelasan.

Pada faktanya, banyak broker yang mencari profit dari kondisi tersebut. Bahkan jika biaya yang ditarik sangat kecil, seperti seperempat pip saja, tapi jika trader menahan posisi untuk jangka waktu lama, ada biaya tambahan yang ditagihkan dan tentunya mengurangi profit yang didapat.

Trader pro seringnya memakai kombinasi dari time frame jangka panjang dan jangka pendek jika ingin trading. Jika dibuat rata-rata, trader pro biasanya memakai tiga time frame pada layarnya seperti chart mingguan, harian, dan chart berdurasi 1 jam.

Multi Time Frame

Analisa trading forex weekly time frame juga bisa dikombinasikan dengan time frame lain. Analisa ini dilakukan dengan melihat dua atau lebih chart harga untuk pair mata uang yang sama di waktu yang kurang lebih sama. Trader bisa melakukan ini dengan chart pilihannya sendiri.

Time frame tinggi biasanya digunakan untuk mencari tahu apakah harga sedang mengalami tren sekaligus arahnya, selain juga untuk mengidentifikasi level support dan resistance dengan jelas. Langkah ini kemudian disusul dengan melihat time frame yang lebih kecil.

Begitu trader sudah mendapat informasi dari time frame tinggi, trader kemudian harus memakai time frame kecil untuk membuka trading berdasarkan analisa yang didapat. Ini bisa memberi gambaran lebih presisi terkait posisi entry dan exit sehingga bisa memaksimalkan profit dibanding risiko.

Ada banyak strategi yang bisa diadposi trader yang secara historis mampu memberi profit saat trading forex weekly time frame. Trader tetap dibolehkan memakai time frame pendek sebagai alat bantuan agar strategi trading menjadi lebih efektif.

Trader pada dasarnya bisa lebih diuntungkan dengan time frame mingguan karena bisa menemukan tren atau range pada market dengan lebih cepat. Trader lalu dibantu dengan time frame lebih pendek seperti 4 jam atau 1 jam untuk mengeksekusi poin entry dan exit.

Tren, Range, dan Swing

Untuk bisa mendapat jaminan profit trading forex weekly time frame, aspek utama yang harus diidentifikasi lebih dulu yaitu tren, range, dan swing. Walau demikian, mencari tiga jenis kondisi market ini juga tak mudah, lebih-lebih untuk trader pemula.

Beruntungnya ada metode sederhana untuk mengidentifikasi tren mingguan hanya dalam hitungan detik, yaitu dengan indikator moving average periode 100. Semisal pair tertentu ada di bawah moving average 100, maka ini bisa menjadi tanda market sedang mengalami tren menurun.

Guna memaksimalkan time frame mingguan, trader juga harus paham tentang swing harga yang ada di market. Dengan swing ini, trader bisa mendapat gambaran pasti terkait level support dan resistance yang sedang terjadi sehingga mampu menemukan setup terbaik.

Selain tren dan swing, range juga termasuk salah satu kondisi market yang harus dikenali trader jikan ingin mendapat profit maksimal dari trading forex weekliy time frame.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :