Trading aman modal kecil bukan suatu hal yang mudah dilakukan trader. Perlu pengetahuan dan pengalaman agar trader bisa mencapai tahap seperti ini. Terlalu banyak pilihan gaya dan metode yang bisa dipilih, tapi di antara semuanya pasti memiliki aspek kunci.

Akan lebih menjanjikan hasilnya jika trader mau mempelajari beberapa aspek yang menjadi kunci dari tiap strategi, terlepas dari apapun metode yang dipilih. Dengan mempelajari aspek kunci, trading aman modal kecil bisa diusahakan sehingga hasilnya akan sesuai dengan harapan.

Lalu, apa saja kunci agar trading aman meski memakai modal kecil?

#1. Psikologi Trading

Satu langkah pasti yang harus dilakukan trader agar trading aman modal kecil yaitu dengan mengelola aspek psikis. Menjaga emosi tetap stabil merupakan suatu keharusan pada trading karena ini akan berpengaruh pada tiap proses pengambilan keputusan dalam market.

Memang pada faktanya akan jauh lebih mudah untuk mengatakan jangan biarkan emosi muncul dalam trading, walau pada praktiknya akan sangat sulit. Bahkan untuk trader yang punya banyak pengalaman, mereka nyatanya juga kesulitan untuk melakukan hal yang sama, kecuali oleh mereka yang pro.

Khusus untuk trader yang baru memulai aktivitas trading, kesulitan justru akan terlihat, padahal psikologi termasuk aspek kunci untuk trading sukses. Masih dalam kaitannya dengan aspek psikis, hal pertama yang sulit diterima oleh trader yaitu menerima kekalahan.

Terlepas dari apapun yang terjadi, tidak seharusnya trader bereaksi dengan cepat. Seharusnya ambil waktu sejenak untuk mengambil jeda agar emosi sedikit reda. Pada satu titik, pasti ada satu kondisi di mana market tidak berpihak sehingga trader berakhir kalah.

Satu contoh saat GBP menunjukkan kenaikan jika dicermati dari data moving average yang berdurasi 200 jam dan trader tidak mengambil posisi tersebut karena analisa fundamental yang dibuat menyatakan sebaliknya, yaitu menunjukkan pelemahan hingga periode tertentu.

Seringnya, market akan bergerak sesuai dengan pergerakan alaminya dan trader harus menerimanya meski sudah mencoba yang terbaik untuk mencapai kemenangan. Itu berarti, apa yang dilakukan trader tak selamanya benar sehingga akan sangat penting untuk mengambil langkah mundur lebih dulu lalu membuat evaluasi.

Bahkan jika trading tersebut bernilai kecil, trader tetap harus melakukan langkah serupa. Trading aman modal kecil memang punya kelebihan dan kekurangan, tapi jika trader bisa memaksimalkan kelebihan dan meminimalkan kekurangan, hasilnya tentu akan lebih baik.

Pada contoh GBP, akan muncul godaan pada trader untuk mengambil posisi short melawan level yang lebih tinggi. Tapi yang harus dipikirkan trader yaitu apakah ada perubahan pada aspek teknikal dan bagaimana situasi sentimen market terbaru?

Untuk beberapa waktu, trading mungkin tak akan berjalan sesuai kemauan trader. Semisal ini terjadi, baiknya ambil jeda dari market dan lakukan aktivitas lain di luar market untuk membuat pikiran tetap sibuk. Poin pentingnya, jangan terbawa perasaan atau pikiran.

Jangan pernah jatuh pada jebakan trading balas dendam. Berlatih membuat semuanya jadi lebih mudah. Langkah ini bisa membuat trader mendapatkan pondasi yang kuat untuk meningkatkan psikologi trading.

#2. Manajemen Risiko

Topik ini paling sering diacuhkan saat berbicara tentang trading aman modal kecil, padahal efeknya luar biasa menentukan. Persoalan yang mungkin terjadi yaitu bahwa manajemen risiko bukan sesuatu yang ā€˜seksiā€™ untuk dibicarakan, tak seperti profit misalnya.

Jarang ada pakar yang menyinggung tentang manajemen risiko meski topik ini termasuk aspek penting terkait trading. Memakai modal kecil memberi trader lebih banyak kesulitan dalam mengontrol trading, dan itu sebabnya manajemen mutlak diperlukan agar hasil trading lebih baik.

Memang benar kalau pada akhirnya manajemen risiko merupakan sesuatu yang personal dan bergantung pada kemauan trader itu sendiri, tapi tetap saja tak bisa diacuhkan. Itu sebabnya, tak ada yang benar atau salah terkait pendekatan manajemen risiko yang diambil.

Dua yang harus menjadi perhatian yaitu terkait kehati-hatian dan logis saat harus menentukan berapa banyak risiko yang akan diambil saat trading. Pendekatan standar yang umum diterapkan trader yaitu bahwa risiko trading tak lebih dari 20% dari semua akumulasi modal yang ada.

Prosentase ini bisa berubah dari satu trader ke trader lain, bergantung pada profil risiko sehingga sangat mungkin berubah dari satu trading ke trading lain. Tapi dengan berpegang pada satu standar yang pasti akan memungkinkan trader untuk bersikap konsisten dan disiplin terkait risiko yang diambil.

Pada titik ini stop-loss digunakan karena dianggap sebagai poin utama dari manajemen risiko. Stop-loss bisa membantu trader mencegah trading terekspos risik lebih besar sekaligus menjaga prosesntasenya tak lebih dari 20%. Inilah manajemen risiko paling awal yang harus diterapkan trader.

Selalu ada peluang trader akan kehilangan hingga 60% dari modal pada satu kali trading jika tidak hati-hati saat menerapkan manajemen risiko. Ini biasa terjadi saat terjadi perubahan arah pergerakan dalam market forex sehingga trading berada pada posisi yang salah.

Sekali lagi, tak ada yang benar dan salah dalam menerapkan manajemen risiko, hanya ada ideal. Satu yang pasti, jangan pernah biarkan emosi mengambil alih trading sehingga merusak manajemen risiko yang sudah disusun.

#3. Manajemen Waktu

Waktu kadang menjadi penghambat untuk trader, khususnya trader individual. Tak semua trader punya kesempatan mengalokasikan banyak waktu untuk berkomitmen sepenuhnya pada trading. Situasi yang terjadi selanjutnya yaitu tak banyak trading yang dibuka, dan itu berarti tak banyak profit yang bisa dikapitalisasi.

Terlebih dengan modal kecil, kesulitan pasti akan bertambah karena trader harus pandai mengambil momen agar modal tak hilang percuma. Walau begitu, trading aman modal kecil tetap mungkin diupayakan asalkan trader punya manajemen waktu yang ideal.

Terlepas dari kesulitan yang muncul saat trading dengan modal kecil, pemilihan waktu bisa menjadi solusi sehingga potensi profit lebih bisa dimaksimalkan. Mengikuti jenis market yang tepat paling tidak bisa meringankan stress dan beban pikiran yang menumpuk.

Dengan mengetahui waktu yang tepat, misalnya trading jam 4 pagi, trader tak harus menghabiskan banyak waktu di dalam market untuk mencari peluang. Memahami apa yang terjadi di market berarti trader akan mendapat trading berkualitas sehingga tak perlu membuka trading terlalu banyak.

Di satu sisi, trader memang tak akan bisa melihat peluang lebih banyak sebab tak selalu memantau market. Sebagai gantinya, trader lebih mampu mengkapitalisasi peluang yang muncul dengan memakai pendekatan yang konsisten karena hanya fokus pada beberapa area saja.

Manajemen waktu tak hanya terkait dengan waktu membuka posisi saja, tapi juga terkait pemilihan waktu yang tepat agar trading aman modal kecil bisa berhasil. Tak mudah memang mencapai tahap seperti ini, tapi dengan konsistensi dan pengalaman yang semakin bertambah, semua bisa diupayakan.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :