Saat trading modal sedikit, ada banyak kendala yang mungkin dihadapi trader. Emosi merupakan salah satunya, dan ini biasanya menjadi pemicu kekalahan untuk semua trading. Tapi ada kalanya emosi sangat membantu dalam trading, terlebih jika trader mampu memanfaatkannya.

Trading modal sedikit memunculkan berbagai kendala bagi trader, terutama karena ada banyak batasan yang tak bisa dilewati trader. Tapi dengan emosi yang tepat, hampir semua kendala yang muncul akan mudah diatasi. Sebagaimana yang diketahui, emosi bagian dari psikologi trading.

Satu kunci penting memanfaatkan emosi untuk keuntungan trading yaitu dengan melatih psikologi trading. Memang tak mudah karena pada dasarnya psikologi trading yang baik hanya bisa didapat dengan menambah pengalaman trading, atau dengan membuka trading terus menerus.

Peran Emosi Dalam Trading

Untuk sekali waktu, trader harus menanyakan pada diri sendiri tentang bagaimana kondisi mentalnya sebelum, saat, atau sesudah membuka trading. Ini juga termasuk reaksi yang muncul saat trading berakhir menang atau bahkan kalah, terlebih saat jam buka dan tutup trading forex.

Tak bisa dihindari lagi bahwa trading merupakan sesuatu yang personal, itu karena berkaitan erat dengan keuangan pribadi. Satu yang harus diketahui, aktivitas apapun akan terasa lebih personal jika itu terkait dana pribadi. Lebih-lebih dalam forex yang mana mengharuskan trader agar selalu siap untuk kehilangan uang.

Walau demikian, banyak yang menyarankan agar memisahkan emosi dari trading, yang mana menjadi sesuatu yang sulit dilakukan. Barangkali inilah alasan utama kenapa robot trading tercipta, yaitu untuk menghilangkan emosi yang kadang muncul mengganggu trading.

Ide utamanya yaitu bahwa jika trader mampu menghilangkan emosi saat trading dengan modal kecil yaitu agar semua lebih dilakukan, dalam hal ini mampu mengeksekusi rencana dengan tepat. Pada aspek ini, robot trading bisa dikatakan lebih unggul karena memang mampu menghilangkan emosi.

Masalah yang ada pada robot trading yaitu melemahkan kemampuan trader untuk berpikir logis. Padahal logika merupakan satu komponen penting bagi trader untuk mengambil berbagai keputusan trading yang cukup sulit.

Peran Emosi Dalam Membuat Keputusan

Untuk memahami peran emosi dalam trading, terlebih saat mengambil keputusan, mari kembali ke bagian paling dasar. Dikenal dengan neuroscience, bidang sains ini berfokus pada bagaimana otak bekerja saat mengambil keputusan penting, termasuk saraf mana saja yang terlibat.

Saat manusia berpikir, informasi yang didapat akan diproses otak yang kemudian dievaluasi oleh amygdala. Jadi saat emosi muncul pada satu kondisi, informasi kemudian akan diteruskan ke korteks. Imbasnya, manusia hanya akan mengevaluasi apa yang didapat dengan perasaan lebih dulu.

Merupakan sifat alami bahwa manusia akan memakai perasaan lebih dulu dibanding pikiran. Situasi ini menjadi lebih jelas jika dikaitkan dengan bidang iklan, yang mana banyak membutuhkan perasaan dan emosi sehingga mampu menciptakan sentimen yang baik untuk para konsumen.

Pada dasarnya, manusia akan menilai dari perasaan lebih dulu alih-alih memakai otak. Jadi, inilah isu utama jika dikaitkan dengan trading modal sedikit, trader akan lebih merasakan keterikatan emosi daripada analisa. Dari sini bisa dikatakan, trader tak akan menghilangkan emosi dari trading.

Merupakan pendekatan yang kurang tepat jika harus menghilangkan emosi dari trading, seberapa keras trader mencoba. Yang tepat yaitu bagaimana cara trader mengolah emosi yang muncul menjadi keuntungan sehingga bisa membantu trading agar memberi performa terbaik.

Sebenarnya, emosi memberi memberi gambaran tentang bagaimana kondisi mental trader, yaitu merasakan dulu sebelum berpikir sehingga trader bisa memberi respon yang tepat terhadap situasi yang ada. Jadi saat merasa bahaya, trader akan merespon cepat untuk menghindari ancaman tersebut.

Perasaan yang muncul mampu mempercepat semua proses yang mengambil tempat di otak. Itu sebabnya, bisa juga dikatakan jika perasaan juga membantu fokus pada apa yang penting. Otak akan tertarik untuk memberi respon pada ancaman yang sudah diidentifikasi oleh perasaan.

Lebih jauh, emosi juga membantu trader untuk lebih percaya diri dan merasa kompeten. Trader yang berkompeten merupakan trader yang percaya diri, dan itu berarti trader yang sukses. Bahwa hanya memulai trading modal sedikit, itu hanya bagian dari permulaan.

Emosi Merupakan Kunci Mengambil Keputusan

Terima saja bahwa emosi merupakan bagian tak terpisahkan dari trading. Bahkan sangat mungkin dikatakan kalau emosi merupakan salah satu aspek penting yang harus hadir saat membuat keputusan. Tapi sebaiknya jangan berlebihan karena itu justru bisa merusak.

Emosi memang tak bisa dihindari kemunculannya, tapi kehadirannya harus dikelola dengan benar. Walau bagaimapun juga, emosi bukan merupakan musuh yang harus dihilangkan. Terlebih saat trading modal sedikit, munculnya emosi tak bisa dihindari lagi.

Mulai sekarang trader harusnya berpikir bahwa emosi termasuk bagian trading, bukan sesuatu yang dihilangkan karena pada faktanya memang tidak bisa. Triknya yaitu manfaatkan emosi tersebut layaknya data yang didapat dari market dan gunakan sebagai salah satu komponen untuk menganalisa market.

Misalnya saat trader merasa takut waktu membuka posisi trading. Artinya adalah bahwa ada sesuatu yang kurang tepat, misalnya trader memakai leverage terlalu besar sehingga emosi berperan sebagai pengingat bahwa ada bahaya besar yang mengintai.

Saat trader merasa penuh percaya diri, barangkali emosi menjadi penjelas bahwa analisa yang dibuat trader memang tepat. Atau saat trader kurang percaya diri, emosi akan mengatakan bahwa trader sangat mungkin kurang pengalaman sehingga harus lebih banyak belajar lagi.

Sebaiknya dengarkan apa yang dikatakan oleh emosi, jangan menyepelekan. Lihat emosi sebagai bagian dari asisten, alih-alih sebagai musuh dalam trading.

Emosi Membantu Trading

Pada trading modal sedikit, emosi sebenarnya membantu trading, bukan justru merusak trading. Situasi ini terjadi mungkin karena trader tak mampu mengelola emosi sehingga berpikir sebagai penghalang. Ini adalah tentang cara bagaimana trader merespon emosi yang muncul.

Barangkali mayoritas trader sudah pernah mendengat tentang emotional intelligence (EQ) atau kecerdasan emosi. Tapi yang tak banyak disadari yaitu bahwa EQ merupakan bagian dari psikologi sehingga keberadaannya tak bisa disingkirkan.

Itu sebabnya trader bisa berpikir dengan alasan yang jelas, walau kadang kurang logis. Tapi untuk waktu tertentu emosi kadang muncul berlebih meski tetap bisa dikontrol. Satu contoh, saat merasa marah atau frustasi, trader tetap punya pilihan untuk tidak bertindak atas kemarahan tersebut.

Jadi selalu waspada dari emosi dan menjaganya tetap terkontrol merupakan resep sukses, dan itu menunjukkan cara trader berpikir. Barangkali yang diperlukan trader berhenti mencoba menekan emosi dan mulai mendengarkannya.

Bisa jadi emosi tersebut mencoba memberi tahu sesuatu pada trader tentang apa yang dirasakan mengenai kondisi trading terbaru yang selama ini banyak diabaikan oleh trader. Tak ada yang salah dengan emosi sebenarnya, hanya trader yang menganggapnya demikian.

Selalu ingat kalau trading modal sedikit akan memunculkan banyak persoalan, dan sangat mungkin emosi keluar. Tinggal bagaimana trader mengolah emosi tersebut menjadi kelebihannya.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :