Saat pertama terjun ke dunia trading, ada banyak istilah yang perlu dipahami trader dan margin adalah salah satunya. Sederhananya, margin merupakan batasan modal. Semisal ingin trading forex full margin, itu berarti trader ingin mendapat batasan penuh.

Bagi trader, margin terdengar sangat mengintimidasi dan selalu terkorelasi dengan keadaan buruk. Tapi pengertian dan fungsinya sebenarnya sangat sederhana, yang mana merupakan sejumlah uang yang diperlukan untuk modal membuka trading.

Trading forex full margin akan melibatkan setumpuk uang dalam jumlah besar yang kemudian diistilahkan dengan lot. Sebagai contoh, 1 standar lot sama dengan USD 100.000. Dengan memakai margin, trader tak perlu memakai semua modal.

Apakah Broker Mendapat Untung Dari Margin?

Barangkali inilah salah satu salah paham yang sering dipercaya trader pemula. Margin bukan merupakan bayaran atau sejenisnya untuk broker, dan banyak broker besar di dunia tak mencari untung dari margin. Margin hanya menjadi syarat trading, bukan sebagai keuntungan broker.

Segala tipe margin yang diberlakukan semua jenis broker hanyalah untuk memastikan bahwa trader akan tetap mempunyai simpanan modal yang ditempatkan terpisah yang bisa dimanfaatkan untuk menutup kekalahan dari posisi trading yang terbuka.

Dengan adanya margin, trader kemudian diperbolehkan mengambil leverage karena broker paham bahwa trader masih punya dana cadangan dalam akunnya. Jika melihat jauh lebih dalam, meski broker tak mengambil untung dari margin, tapi ada keuntungan tak langsung yang didapat.

Broker tetap akan mendapat benefit dengan menyediakan peluang, terutama terkait leverage yang disediakan. Bahkan leverage sendiri merupakan produk dari margin, dan dengan prosentase tertentu trader bahkan bisa membuka trading forex full margin.

Bagaimana Broker Mendapat Untung Dari Margin?

Meski broker tidak secara langsung mendapat untung dari margin, tapi broker tetap bisa mendapat timbal balik lain dengan adanya margin. Pertama dan paling sederhana, margin bisa memudahkan trader untuk terlibat dalam market forex.

Meski akan ada risiko yang terlibat, tapi semakin kuat broker mendorong trader agar membuka trading dengan segala kemudahan yang ditawarkan, trader pastinya akan terbujuk juga. Untuk alasan pertama ini, broker berfokus agar selalu membuka trading dengan layanannya.

Alasan kedua kenapa broker bisa mendapat untung tidak langsung dari adanya margin yaitu fakta bahwa semakin sering trader membuka posisi dengan modal lebih besar, broker akan mendapat komisi dan spread forex dalam jumlah lebih banyak.

Jika dibuat sederhana, keuntungan tak langsung yang didapat broker dengan adanya margin yaitu agar trader mau membuka trading lebih banyak, baik dalam frekuensi dan volume. Tak jarang beberapa broker sampai menawarkan trading forex full margin ke trader.

Memahami Margin Level Dari Broker

Seperti yang sudah disebutkan, margin merupakan simpanan uang dari sejumlah modal yang ditahan broker saat trader membuka posisi. Saat trader membuka lebih banyak posisi dalam trading, jumlah margin juga akan meningkat, dalam hal ini modal yang ditahan broker.

Modal ini kemudian akan dikunci broker untuk mengamankan posisi trader dalam market, atau biasa disebut dengan used margin. Modal yang masih tersedia dan disimpan broker ini selanjutnya akan disebut dengan available margin atau available equity.

Untuk mengetahui margin level, trader bisa memakai dua angka tersebut untuk menghitung lever margin yang diperlukan saat ini. Jika dibuat sederhana, maka formulanya menjadi: equity/used margin x 100 = margin level.

Sebagai trader forex, sangat penting untuk mengetahui perhitungan ini jika mengetahui margin trading. Terlebih mayoritas broker top mengharuskan trader menjaga level margin tetap di kisaran 100% untuk menghindari margin call yang mana masih menjadi momok besar untuk semua trader.

Sebagai contoh, semisal memberi deposit senilai USD 1.000 ke akun trading lalu membuka 1 posisi dalam market, broker pada umumnya akan meminta margin USD 50. (Broker yang teregulasi CySEC biasanya hanya USD 33 sementara broker lain bisa lebih rendah USD 2).

Mengacu pada formula sebelumnya, hitungannya akan menjadi: USD 1.000/USD 50 x 100 = 2000%.

Margin level dalam hal ini yaitu 2000%, yang mana rasionya masih bisa diterima mengacu pada modal. Pada kondisi demikian, trader masih dalam posisi sehat untuk margin level jika tetap membuka 1 posisi. Tapi semisal trader membuka posisi lebih banyak lagi, margin level yang diperlukan lebih besar.

Apa Itu Margin Call?

Aspek lain terkait margin yang harus diingat trader yaitu terkait margin call. Pandangan umum dari berbagai trader top terkait margin call yaitu sering dikaitkan dengan kondisi saldo negatif. Pada situasi seperti ini, broker akan menutup paksa posisi trading yang dibuka trader.

Itulah kenapa margin call merupakan salah satu kondisi yang paling ditakuti trader, terlebih karena broker punya hak untuk menutup semua transaksi yang dilakukan trader. Margin call sendiri akan terjadi saat margin level akun jatuh ke angka 100%.

Pada situasi seperti ini, dana cadangan yang disimpan broker sudah habis sehingga tak mampu menutup kekalahan yang didapat trader. Apa yang terjadi selanjutnya yaitu bahwa trader tak punya cukup modal yang diperlukan untuk membuka posisi baru lagi.

Hanya ada dua solusi yang terjadi jika trader mendapat margin call, yaitu menutup sejumlah posisi jika membuka beberapa trading, atau memasukkan sejumlah deposit lagi ke akun trading. Itu sebabnya, trader sangat disarankan untuk menjaga level margin supaya terhindar dari margin call.

Pro Kontra Margin Call

Trading dengan margin bisa memberi peluang besar bagi trader untuk bisa meraup profit lebih tinggi saat trading dibanding saat memakai modal sendiri. Itu berarti juga trader bisa membuat diversifikasi portofolio hingga ke beberapa asset pair mata uang.

Di samping itu, trading dengan margin berarti trader selalu dalam posisi siap untuk membuka posisi trading dalam market jika peluang muncul. Tapi harus diingat juga bahwa forex sebagai market terbesar di dunia, perubahan yang terjadi bisa terjadi secara cepat dan kapan saja.

Jika dihitung dalam pip, jumlah pergerakan hanya terlihat kecil dan tak terlalu signifikan. Tapi jika dihitung dalam bentuk uang, jumlahnya akan luar biasa besar sehingga ada risiko tinggi. Tapi trader masih punya opsi lain agar bebas risiko dengan trading forex free deposit.

Semisal trader memakai margin trading, selalu ingat bahwa risikonya bisa saja meningkat. Sebaliknya, pergerakan kecil dalam harga bisa memberi perbedaan besar pada besaran profit yang bisa didapat. Saran terbaik untuk trading magin yaitu agar mengambil peluang sesuai margin level yang diambil.

Walau demikian, untuk mencegah risiko dan loss, selalu ingat untuk memakai manajemen risiko yang kuat. Sekali lagi, trading forex full margin memang bisa memberi profit luar biasa karena peluang yang dihadirkan, tapi di satu sisi juga bisa menjadi pemicu loss hingga muncul margin call.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :