Dalam dunia trading forex, ada beberapa trader sukses didalamnya. Salah satu dari trend setter trader paling sukses dan legendaris di industri pasar keuangan dunia ini adalah, George Soros. Mr Soros dikenal sebagai salah satu investor terbesar dalam sejarah. Dia menyegel reputasinya sebagai manajer uang paling legendaris dengan salah satu laporan paling fenomenal adalah saat dia mendapatkan lebih dari 1 miliar poundsterling dari posisi trading pendeknya dalam pound sterling. Dia melakukannya menjelang Black Wednesday, 16 September 1992.

Pada saat itu, Inggris ikut menjadi bagian dari Mekanisme Nilai Tukar (ERM). Mekanisme ini mengharuskan pemerintah untuk campur tangan jika pound sterling melemah melampaui level tertentu terhadap Deutsche Mark.

Soros berhasil meramalkan bahwa kombinasi keadaan termasuk tingginya tingkat suku bunga Inggris dan Inggris masuk kedalam kondisi yang tidak menguntungkan akibat Inggris bergabung dengan ERM yang telah membuat Bank of England rentan.

Apa yang dilakukan Soros saat Pound Sterling jatuh di Black Wednesday 16 September 1962?

Komitmen Inggris untuk mempertahankan nilai pound terhadap Deutsche Mark berarti intervensi ketika pound melemah baik dengan membeli pound sterling atau menaikkan suku bunga atau keduanya. Resesi akhirnya terjadi dan telah membuat suku bunga menjadi lebih tinggi dan sangat menyakitkan bagi seluruh perekonomian. Ini menghambat investasi ketika sebuah negara membutuhkan dana masuk sebagai gantinya.

Para ekonom di Bank of England mengakui bahwa tingkat suku bunga yang sesuai jauh lebih rendah daripada yang diperlukan untuk menopang pound sebagai bagian dari ERM. Tetapi nilai sterling tetap dipertahankan karena adanya komitmen publik Inggris untuk membeli pound sterling.

Ini Kunci Strategi Sukses Soros di Black Wednesday 1962

Pada minggu-minggu menjelang Black Wednesday, Soros menggunakan Quantum Fund untuk membangun posisi short sterling yang besar. Tetapi pada malam Black Wednesday, komentar datang dari Presiden Bundesbank Jerman. Komentar-komentar ini menyarankan mata uang tertentu bisa berada di bawah tekanan dan ini membuat Soros meningkatkan posisinya.

Ketika Bank of England mulai membeli miliaran poundsterling pada Rabu pagi, ternyata harga pound sedikit bergerak. Hal ini disebabkan banjir menjual di pasar dari spekulan lain mengikuti strategi soros.

Upaya terakhir untuk menaikkan suku bunga UK yang sempat mencapai 15%, terbukti sia-sia. Ketika Inggris mengumumkan keluar dari ERM dan pembukaan kembali posisi mata uang poundsterling yang mengambang bebas, mata uang itu jatuh 15% terhadap Deutsche Mark dan 25% terhadap dolar AS. Akibatnya, Quantum Fund menghasilkan miliaran dolar dan Soros dikenal sebagai orang yang melanggar Bank of England.

Ingin tahu apa poin terbaiknya?

Meskipun posisi short selling Soros di pound sterling sangat besar, downside-nya selalu relatif terbatas. Memimpin pada perdagangannya, pasar telah menunjukkan rebond dan tidak bisa dikendalikan total oleh kekuatan sterling. Ini ditunjukkan oleh kebutuhan yang berulang-ulang bagi pemerintah Inggris untuk campur tangan dalam menopang pound. Bahkan jika perdagangannya salah dan Inggris berhasil tetap di ERM, keadaan bisa berbalik menang daripada apresiasi besar dalam pound yang dilakukan Soros.

Pelajaran apa yang bisa diambil dari Black Wednesday 1962 Soros?

Kepiawaian Soros dan keberaniannya dalamĀ  mengambil resiko yang terukur bisa jadi pelajaran bagi trader di bidang forex. Di sini kita melihat perhatian serius Soros terhadap risiko dan peluang – salah satu aspek yang membantu mengukir reputasinya sebagai pedagang Forex terbaik di dunia. Daripada berlangganan teori ekonomi tradisional bahwa harga pada akhirnya akan pindah ke keseimbangan teoritis, Soros menganggap teori refleksivitas menjadi lebih membantu dalam menilai pasar keuangan daripada sekedar text book.

Teori ini menunjukkan ada mekanisme umpan balik antara persepsi dan peristiwa. Dengan kata lain, persepsi pelaku pasar membantu membentuk harga pasar yang pada gilirannya memperkuat persepsi.

Bagi trader berpengalaman atau yang jeli melihat pasar, konsdisi seperti ini dimainkan dalam short sterling yang terkenal, di mana devaluasi pound hanya terjadi ketika cukup spekulan percaya Bank of England tidak bisa lagi mempertahankan mata uangnya lagi.

Ada ungkapan menarik dari Soros yang cukup terkenal. Dia pernah mengatakan kepada Wall Street Journal “Saya hanya kaya karena saya tahu ketika saya salah”. Kutipan ini menunjukkan kesediaannya untuk memotong perdagangan yang tidak berfungsi dan bagaimana dia bisa menjalankan disiplin dengan ketat. Sesuatu yang sangat ingin dia dibagikan kepada para pedagang Forex agar bisa sukses seperti dirinya.

Sejak kejadian Black Wednesday 1962 tersebut, George Soros diakui banyak kalangan trader sebagai yang nomor 1 dalam daftar para pedagang Forex paling sukses di dunia dan tentu saja salah satu penerima reputasi tertinggi di dunia dari sebuah perdagangan jangka pendek yang sebenarnya sangat beresiko.

 

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :