Bahkan seorang trader kadang tak tahu gaya trading apa yang dipakai atau dianut, apakah trader harian, scalping, atau swing? Semua gaya ini sebenarnya bisa diamati dengan melihat kecenderungan trading yang dilakukan. Apapun yang dianut, penting untuk memahami gaya trading karena merupakan satu aspek penting untuk mencapai sukses jangka panjang.
Dengan memahami semua ini, trader dapat mencapai sinergi antara strategi yang diterapkan dan kondisi psikis. Bukan hal mudah untuk melabeli diri sebagai trader tertentu. Entah trading harian, scalping, atau swing, semua jenis gaya ini punya pro kontra masing-masing.
Gaya Trading Scalping
Gaya trading pertama yaitu scalping, yang merupakan strategi trading dengan maksud mengumpulkan profit besar dari perubahan harga yang relatif kecil. Trader dengan gaya trading ini kerap membuka dan menutup banyak posisi dalam sekali trading, yang tujuan utamanya mencari kemenangan kecil dalam jumlah banyak.
Ciri lain, trader scalping serng sering keluar masuk market dalam jangka waktu relatif singkat, umumnya hanya beberapa detik atau beberapa menit, dan seringnya menggunakan leverage tinggi. Keunggulan dari teknik scalping yaitu kemampuannya untuk mendulang profit dari pergerakan harga kecil dengan time frame pendek yang dibantu dengan position sizing besar.
Trader scalping umumnya keluar trading sebelum sesi trading harian ditutup, dan itu sebabnya trader jenis ini sering dikenal dengan kecepatannya dalam mengeksekusi rencana. Dalam contoh ekstrim, trading dilakukan hanya dalam hitungan detik jika pergerakan harga sudah mulai terlihat.
Karena kecepatannya, trader perlu presisi dalam pemilihan waktu dan eksekusi. Untuk melakukan ini, trader umumnya membuat keputusan berdasarkan time frame pendek dengan chart berdurasi 1-5 menit. Trader scalping seringnya menunggu titik pertemuan dari support dan resistance untuk menemukan setup dengan peluang terbaik.
Beberapa indikator juga dibutuhkan trader scalping umumnya dibagi dalam dua grup, yaitu indikator momentum dan support dan resistance. Yang termasuk indikator momentum seperti MACD, stochastic, dan RSI. Sedang indikator support dan resistance seperti pivot point, MA, dan keltner channel.
Gaya Trading Harian
Banyak yang berpikir bahwa gaya trading scalping dan trading harian adalah sama. Meskipun dua gaya trading ini sama-sama dilakukan dalam satu hari, tapi ada perbedaan besar yang terlihat. Trader harian membuka dan menutup trading lebih sedikit secara substansi dibanding trader scalping.
Tader harian kadang hanya membuka satu trading dalam satu hari, dan tak pernah membuka lebih dari dua posisi dalam sekali trading. Perbedaan lain, trader harian membuat strategi yang fokusnya mencari peluang terbaik, dan kadang menahan posisi untuk mendapat profit besar dalam sekali trading.
Itu sebabnya, trader harian kerap menahan posisi hingga beberapa jam meski tak sampai satu hari. Tujuan utama dari trader harian yaitu mencari profit tinggi dari pergerakan harian besar dengan sekali trading. Untuk dapat melakukan ini, trader harus memegang rencana trading dan secara psikologis harus mampu menghindari godaan untuk membuka atau menutup trading terlalu cepat.
Trader harian harus punya kesabaran menunggu pergerakan harga hingga menyentuh titik terbaik dalam chart, yang nantinya dapat memberi peluang kemenangan tinggi. Terlebih saat harga mengalami fluktuasi naik turun yang kadang membuat posisi trading berlawanan arah beberapa kali dalam sehari.
Trader harian dikenal dengan kemampuannya mengkombinasi beberapa gaya trading dan menganalisa rencana trading. Beberapa indikator dimanfaatkan sekaligus, seperti RSI, MACD, price action, candlestick, juga support dan resistance. Ini masih ditambah chart dan beberapa pola tertentu.
Gaya Trading Swing
Trader swing digambarkan dengan aktivitas masuk dan keluar trading secara sporadis, dan bisa berlangsung hingga beberapa hari. Trading swing merupakan sistem yang mana trader mencoba memakai trading jarak menengah dan secara signifikan berbeda dengan trader jangka panjang.
Trader swing berbeda dalam banyak hal jika dikaitkan dengan trader harian atau scalping. Leverage yang digunakan umumnya rendah, dan sering menggunakan perpaduan dari analisa fundamental dan teknikal. Tujuannya yaitu untuk mendapat target harga dengan pergerakan besar sehingga rela menunggu hingga pola tertentu muncul.
Order stop-loss yang digunakan umumnya lebih luas guna memberi ruang saat harga bergerak naik turun. Pada banyak kejadian, posisi trading bahkan tak ditutup dalam satu hari. Beberapa trader swing bahkan menutup posisi hingga akhir pekan, selebihnya justru tak menutup posisi hingga beberapa minggu.
Trader swing menggunakan time frame berbeda, mulai dari mingguan sampai harian, dan dari chart 4 jam ke chart 1 jam. Bisa dikatakan gaya yang dianut trader swing sangat fleksibel, dan strategi yang digunakan kerap menyesuaikan dengan situasi market yang berlangsung.
Beberapa indikator yang kerap dipakai seperti Fibonacci, pola chart tertentu, dan Elliot wave. Alat lain berupa chart berdurasi 1-4 jam untuk mencari entry point, chart 4 jam untuk mencari pola, dan time frame tinggi yang digunakan untuk mencari support, resistance, dan tren.