Cara Trading Breakout Dengan Pivot Point
Cara Trading Breakout Dengan Pivot Point/https://www.lescagadai.co.id/

Trading breakout dengan pivot point merupakan salah satu teknik trading yang banyak digunakan oleh trader untuk memperoleh keuntungan di pasar keuangan. Teknik ini memanfaatkan level pivot point sebagai level kunci yang dapat menentukan arah pergerakan harga setelah terjadi breakout.

Apa Itu Pivot Point?

Pivot Point adalah salah satu jenis analisa teknikal yang sering dijadikan referensi, baik bagi trader pemula maupun profesional. Secara umum, penggunaan Pivot Point ini mirip dengan Support dan Resistance. Saat harga sampai pada level tertentu pada Pivot Point, Rejection atau Breakout adalah hal yang harus ditunggu oleh Pivot Trader. Level-level ini sedikit berbeda dengan Support dan Resistance yang ditentukan secara subjektif melalui hubungan antara titik-titik High dan Low harga.

Cara Trading Breakout

Breakout adalah salah satu kejadian saat pasar keluar dari kondisi Ranging. Seringnya, Breakout ini dihubungkan dengan penembusan suatu level Support dan Resistance tertentu pada pasar. Breakout secara harfiah sendiri dapat diartikan sebagai penembusan. Tidak hanya dengan Support dan Resistance, banyak sekali cara trading Breakout yang bertebaran di pasar.

Salah satu contohnya adalah Breakout yang terjadi pada Bollinger Bands, atau pada level-level Fibonacci. Cara trading Breakout ini terkenal dengan karena sifatnya yang juga Trend Following. Namun, layaknya sistem trading lain tentu saja cara trading Breakout juga memiliki kelemahannya sendiri.

Salah satu yang paling terkenal adalah False Breakout, sebuah kondisi saat harga telah berhasil menembus suatu level penting, tapi beberapa saat setelah itu harga justru berbalik arah. Hal inilah yang sering menjadi momok banyaknya trader merugi dengan cara trading Breakout.

Cara Trading Breakout Dengan Pivot Point

Berikut adalah beberapa cara trading breakout dengan pivot point yang dapat dilakukan oleh trader.

  1. Tentukan Level Pivot Point

Sebelum memulai trading breakout dengan pivot point, trader harus terlebih dahulu menentukan level pivot point. Level pivot point biasanya dihitung dengan menggunakan harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan dari periode trading sebelumnya. Setelah level pivot point ditentukan, trader dapat menentukan level-level support dan resistance yang berada di sekitar level pivot point.

  1. Identifikasi Potensi Breakout

Setelah menentukan level pivot point dan level-level support dan resistance, trader dapat mengidentifikasi potensi breakout dengan melihat pergerakan harga yang mendekati level-level tersebut. Breakout dapat terjadi ketika harga melewati level resistance atau support, atau ketika harga terjebak di antara level-level tersebut dalam periode waktu yang lama.

  1. Konfirmasi Breakout

Setelah mengidentifikasi potensi breakout, trader harus melakukan konfirmasi breakout sebelum melakukan transaksi. Konfirmasi dapat dilakukan dengan mengamati pergerakan harga yang terus naik atau turun setelah melewati level resistance atau support. Jika pergerakan harga terus berlanjut, maka breakout dapat dikonfirmasi dan trader dapat melakukan transaksi.

  1. Tentukan Stop Loss dan Take Profit

Sebelum melakukan transaksi, trader harus menentukan level stop loss dan take profit untuk membatasi kerugian dan memaksimalkan keuntungan. Stop loss dapat ditempatkan di bawah level support atau di atas level resistance, sedangkan take profit dapat ditempatkan di level-level resistance atau support berikutnya.

  1. Lakukan Transaksi

Setelah melakukan konfirmasi breakout dan menentukan level stop loss dan take profit, trader dapat melakukan transaksi. Jika breakout terjadi di atas level resistance, trader dapat melakukan transaksi beli atau buy, sedangkan jika breakout terjadi di bawah level support, trader dapat melakukan transaksi jual atau sell.

  1. Kelola Risiko dengan Baik

Sebagai trader, penting untuk dapat mengelola risiko dengan baik. Risiko dapat diminimalkan dengan memperhatikan level stop loss dan take profit, serta memperhatikan faktor-faktor lain seperti ukuran posisi dan volatilitas pasar. Trader juga harus menghindari overtrading dan melakukan diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko.

Kesimpulan

Dalam melakukan trading breakout dengan pivot point, trader harus memperhatikan beberapa faktor penting seperti waktu trading, keadaan pasar, dan faktor-faktor fundamental. Selain itu, trader juga harus memiliki strategi trading yang baik dan disiplin dalam mengelola risiko. Dengan menerapkan teknik trading breakout dengan pivot point dengan baik, trader dapat memperoleh keuntungan yang signifikan di pasar keuangan.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :