Begitu banyak pilihan strategi trading forex untuk pemula yang tersedia saat ini. Beragamnya pilihan tersebut memberi kemudahan untuk pemula dalam memulai trading. Karena didesain untuk pemula, trader pasti akan merasa termudahkan saat mengaplikasikan.

Trader pro mungkin lebih memilih memakai strategi yang cenderung kompleks dan canggih, juga dengan pendekatan yang berbeda guna meraih hasil terbaik. Sebaliknya, karena masih punya banyak kekurangan, strategi sederhana adalah apa yang dibutuhkan.

Paling tidak ada beberapa strategi trading forex untuk pemula yang bisa dicoba diaplikasikan dengan tingkat kerumitan yang rendah tapi hasilnya cukup efektif.

Strategi Trading Pemula: Breakout

Strategi trading forex untuk pemula yang bisa dicoba pertama yaitu strategi breakout. Sistem ini cukup mudah diaplikasikan untuk pemula yang ingin secepatnya mencari profit dari forex. Kunci utama yang harus dilakukan trader agar selalu memantau kemungkinan pembalikan tren.

Trader selanjutnya bisa mengkapitalisasi momen tersebut untuk masuk trading yang searah dengan pergerakan. Kemungkinan profit dengan strategi ini cukup besar, itu sebabnya sistem ini cukup ramah dengan trader pemula meski ada banyak pertanyaan kenapa sulit membuat profit trading konsisten.

Parameter setup yang diperlukan juga tak sulit, bahkan dengan satu setup saja trader cukup bisa menghasilkan profit dengan jumlah ideal. Menjadi ideal karena trader hanya perlu melihat tren market patah lalu masuk trading untuk kemudian mengikuti tren kembali.

Tentu ada banyak variasi dari strategi breakout ini, dan tiap trader punya kesempatan sama besar untuk mengembangkan sistem sesuai dengan gaya trading. Terlepas dari strategi breakout seperti apa yang nantinya dipilih, trader harus mengindetifikasi secara jelas kondisi tren.

Itu artinya, saat harga bergerak kuat ke arah tertentu, ada kemungkinan besar kalau arah pergerakan tersebut akan berlanjut dalam jangka pendek sebelum kemudian berbalik. Juga ada kemungkinan kalau pergerakan tren lanjutan akan lebih kuat dari pergerakan tren sebelumnya.

Karena didesain untuk pemula, trader hanya perlu memanfaatkan momentum tersebut untuk melihat apakah harga akan terputus ke titik terendah atau tertinggi baru lalu mengkapitalisasi arah tersebut untuk mencari profit.

Aspek lain yang juga musti diperhatikan saat ingin menerapkan strategi trading forex untuk pemula ini yaitu terkait pair yang dipilih. Trader harus memastikan hanya akan menerapkan strategi ini pair dengan likuiditas tinggi dengan melihat performa pair setidaknya dalam dua tahun terakhir.

Tapi secara umum pair yang memiliki kriteria tersebut yaitu EUR/USD dan USD/JPY. Jadi sebaiknya pilih salah satu pair tersebut jika ingin memakai strategi trading forex untuk pemula ini. Mungkin ini terlihat membatasi pilihan, tapi trading dengan dua pair tersebut sudah cukup memberi ruang bagi trader untuk mengakses tiga market besar di dunia dengan volume trading luar biasa.

Sebagai gambaran sederhana, semua aktivitas trading secara global seringnya melibatkan dua pair tersebut dengan 41%, sementara untuk pecahan dolar Amerika porsinya bahkan mencapai 80%. Dua pair tersebut bisa diterapkan sebagai jurus profit trading terus menerus.

Strategi Trading Pemula: Scalping

Yang juga bisa menjadi pilihan strategi trading forex untuk pemula yaitu strategi scalping. Strategi ini pada dasarnya bisa bekerja optimal meski digunakan untuk pemula dan hanya diperlukan waktu sebentar untuk membuka trading.

Trader hanya perlu membuka trading dalam hitungan menit saja, dari 5-15 menit. Untuk mendapat hasil terbaik dengan memakai strategi trading forex untuk pemula ini, trader hanya perlu memakai dua indikator yang harus dipasang pada chart, yaitu stochastic dan EMA periode 200.

Tujuan dari memasang indikator tersebut yaitu untuk melihat perkembangan tren yang pada selanjutnya oscillator digunakan untuk mengidentifikasi apakah market sedang didominasi permintaan atau permintaan.

Strategi ini didasarkan pada kecepatan eksekusi, walau tetap ada beberapa kondisi yang harus muncul lebih dulu. Scalping pada dasarnya dimaksudkan untuk mencari profit kecil tapi dalam jumlah banyak. Dalam satu kali trading, trader bisa membuka hingga puluhan trading dengan durasi sebentar.

Dengan karakteristiknya yang demikian, scalping bisa menjadi pilihan strategi untuk pemula yang paling tepat. Tak diperlukan teknik tinggi atau banyak pengalaman untuk bisa memakai strategi ini dengan benar.

Walau demikian, selalu ada risiko yang muncul di tiap trading, begitu juga saat memakai strategi scalping. Risiko utama yaitu saat market menghasilkan banyak sinyal palsu sehingga trader harus selalu memantau dengan memanfaatkan EMA periode 200.

Saat EMA menunjukkan hasil yang cenderung datar atau sama, trading sebaiknya dihindari. Tapi semisal trader mampu membuat keputusan sangat cepat dengan mengevaluasi situasi market terbaru, strategi ini mungkin sangat efektif meski digunakan untuk trader pemula.

Karena memang termasuk jenis strategi trading forex pemula, tak banyak indikator teknikal yang terlibat di dalamnya. Ini tentu memudahkan karena trader tak harus belajar berbagai indikator forex yang kadang menyita banyak waktu.

Strategi Trading Pemula: Range

Pada beberapa momen tertentu, market tidak selalu menunjukkan tren dan kebanyakan strategi trading forex untuk pemula selalu mendasarkan pada tren market. Meski itu benar, tapi trader tak akan pernah menjadi sukses jika tak bisa trading dengan sabar.

Akan jadi menguntungkan jika trader punya strategi lain yang bisa digunakan untuk mengkapitalisasi kondisi range yang ada di market, yang mana sedang tidak ada tren sama sekali. Trading range bisa menjadi pilihan untuk pemula yang paling logis diterapkan.

Langkah pertama tentu mengidentifikasi apakah market benar-benar dalam kondisi range. Ini bisa dilihat dengan melihat apakah pair EUR/USD atau USD/JPY sedang menuju titik terendah atau tertinggi baru selama 50 hari. Ini menjadi kunci pertama untuk trading strategi range.

Langkah berikutnya yaitu menemukan pair yang selalu bergerak menyamping atau sideway selama 50 hari tapi dengan volatilitas cukup tinggi. Untuk menemukannya, trader cukup melihat pergerakan historis selama 50 hari lalu buat garis horisontal pada titik terendah dan tertinggi.

Jika tidak, trader bisa memanfaatkan indikator donchian channel dengan periode 50 hari. Jika garis yang muncul terlihat relatif datar saat ditampilkan pada monitor, trader berarti sudah mendapat pair yang bisa dimanfaatkan denganm strategi trading range ini.

Trader juga harus memakai dua indikator ATR pada chart harian, satu diatur dengan periode 50 hari dan satu lagi dengan periode 200 hari. Semisal nilai ATR 50 hari setidaknya 1,2 kali dari nilai ATR 200 hari, itu menandakan volatilitas yang ada sudah cukup tinggi. Jika sudah mampu mengidentifikasi kondisi tersebut, trader sudah bisa menunggu sinyal entry sampai muncul.

Tak seperti strategi lain yang mengharuskan manajemen trading secara ketat, trading range tak perlu hal tersebut. Itu sebabnya sistem ini menjadi ideal untuk untuk pemula yang tak punya banyak pengetahuan dan pengalaman.

Pada akhirnya, memang tak ada banyak opsi strategi trading forex untuk pemula yang bisa dipilih. Sebabnya jelas karena pemula punya kekurangan besar dalam aspek pengetahuan dan pengalaman.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :