Dengan menerapkan jurus profit trading, potensi kalah bisa dicegah datangnya. Fakta yang sebenarnya tak cukup mengejutkan, mayoritas trader berhenti trading setelah dua tahun pertama, dan hanya ada kelompok kecil yang mencapai tahun ketiga.

Fakta tersebut memang cukup mengganggu, tapi beberapa jurus profit trading bisa mencegah kondisi tersebut terjadi. Satu yang harus diketahui trader, setidaknya ada empat penyebab kenapa banyak trader gagal.

Antara lain yaitu manajemen trading yang buruk, manajemen keuangan yang buruk, manajemen risiko yang buruk, dan modal yang tak cukup. Untuk mencapai konsistensi, trader pertama harus bisa mengatasi persoalan tersebut dengan jurus profit trading berikut.

Manajemen Trading yang Baik

Mayoritas trader individu selalu menginginkan rasio menang tinggi, tapi mereka gagal membuat trading menang dan mencegah kalah. Terlebih dengan variasi platform trading dan kemampuan untuk mengakses informasi tanpa batas, trader seharusnya bisa melakukan hal tersebut.

Tapi trader harus dituntut agar bisa memanfaatkan informasi tersebut, begitu juga harus menguasai platform trading. Ini akan berguna saat optimasi platform trading bermasalah sehingga trader bisa menangani langsung.

Dengan modal tersebut trader harusnya mampu mengontrol trading dan mampu mencapai rasio menang di atas 50% secara konsisten. Faktanya, mereka justru berhenti di tengah jalan dan lebih memilih mengambil profit lebih cepat.

Alasannya bisa beragam, tapi intinya terletak pada tidak mampunya trader mengelola emosi saat berada di market. Trader pasti benci saat harus menderita kalah lalu mengambil profit kecil karena hal tersebut. Tapi jika kekalahan lebih besar dari kemenangan, akun forex bisa terkuras habis.

Solusi paling logis yang bisa diambil trader, yang sekaligus menjadi jurus profit trading pertama, yaitu dengan membuat struktur yang solid untuk mengelola trading dengan sikap yang logis dan konsisten. Alat sederhana yang bisa dimanfaatkan untuk mengelola trading yaitu analisa perilaku market.

Ini bisa dilakukan dengan mengamati chart, lalu membuat analisa berdasarkan pergerakan harga, lalu menyusun rencana dan strategi trading sesuai situasi market, kemudian mengeksekusi order dengan disiplin tinggi.

Manajemen Risiko yang Ideal

Fakta lain yang kerap membuat trading gagal yaitu karena mengambil risiko lebih besar. Trader pemula biasanya melakukan ini, dengan mengambil risiko 3-5 kali lebih besar. Mereka seringnya mengambil risiko sebanyak 5% sampai 10% untuk tiap trading daripada yang seharusnya diambil, yaitu 1-2%.

Mayoritas trader tersebut meremehkan efek dari kekalahan beruntun sehingga berani mengambil risiko lebih besar, padahal secara pengalaman dan pengetahuan masih belum cukup. Situasi tersebut biasa disebut dengan istilah loss aversion.

Kondisi tersebut bisa diartikan sebagai situasi di mana trader sering mengambil profit kecil dan menahan trading sampai kalah. Meski benar bahwa tak satupun trader yang ingin kalah, tapi trader juga harus menerima fakta bahwa kalah merupakan bagian dari forex.

Inilah yang menjadi dasar jurus profit trading selanjutnya, bahwa menerima kalah merupakan bagian dari manajemen risiko. Kadang market menyediakan peluang yang begitu besar, tapi di lain waktu modal trading bisa saja langsung tersapu tanpa ada pemberitahuan apapun.

Poin pentingnya yaitu bahwa trader harus membuka trading dengan ukuran yang sekiranya memungkinkan untuk tersentuh beberapa kali tanpa harus memberi efek besar pada akun forex. Di bawah merupakan contoh kalkulasi untuk menghitung kemungkinan kalah beruntun.

Manajemen Risiko yang Ideal
Via: google.com

 

Potensi jumlah kalah beruntun merupakan rasio kalah dibagi jumlah kalah beruntun lalu dikalikan jumlah yang per bulan. Misalnya, berapa kali trader bisa mengalami kalah beruntun lima kali jika rasio menang yang dimiliki adalah 50% dan trading dilakukan 50 kali per bulan?

Mengacu pada gambar tersebut, hitungannya menjadi 50% / 5 x 50 = 2. Dari hasil kalkulasi tersebut, potensi kalah beruntun dalam tiap bulan bisa terjadi 2 kali.

Tapi yang menjadi persoalan, kalah beruntun bisa memicu siklus buruk berupa modal yang hilang. Jika berkurang 10% misalnya, kemungkinan mengembalikan modal cukup cepat karena prosentase modal yang hilang kurang lebih sama dengan jumlah profit yang diperlukan untuk kembali seperti semula.

Dalam aspek manajemen risiko yang ideal, penyusutan modal dalam akun setidaknya tidak lebih dari 20% karena peluang untuk mengembalikan ke jumlah awal sangat sulit. Bahkan menghasilkan profit 25% dalam satu tahun sangat mungkin dilakukan, tentunya dengan memakai manajemen yang baik.

Manajemen yang baik yaitu tentang menjaga tingkat modal tetap stabil sembari menghasilkan profit. Ini adalah tentang membatasi penyusutan modal, bukan mencari profit 100%. Ambil risiko 0,5% sampai 1% dan karir trading akan terjaga lebih lama, dan inilah jurus profit trading terus menerus.

Manajemen Keuangan yang Layak

Berkaitan dengan manajemen risiko yaitu konsep tentang manajemen keuangan. Semisal ingin menerapkan manajemen risiko dengan baik, trader sudah barang tentu harus menguasai manajemen keuangan. Kombinasi tersebut bisa menciptakan jurus profit trading paling efektif.

Tapi mayoritas trader seringnya memakali leverage terlalu banyak. Memang benar kalau leverage bisa berguna untuk trader dengan modal kecil, tapi trader bisa saja terjebak pada konsep ini karena leverage tak ubahnya dengan pedang bermata dua.

Tak jarang kemudian trader mengambil posisi terlalu besar, bahkan lebih besar dari saldo akun forex yang dimiliki. Ada banyak alasan kenapa trader melakukan ini, tapi intinya terkait dengan mindset berjudi, trading berlebihan, atau hanya karena meningkatkan adrenalin.

Garis besarnya yaitu semakin besar trader mengambil jumlah leverage, akan semakin sedikit efek positif yang dihasilkan dari leverage. Situasi tersebut tentu kontraproduktif dengan harapan trader. Leverage hanya memberi dua kemungkinan, profit besar atau kalah besar!

Dari sini bisa dipahami bahwa dengan mengambil leverage yang tepat, trader sudah menerapkan manajemen keuangan yang layak. Dan ini bisa menjadi kunci sukses dari jurus trading profit yang bisa diterapkan trader.

Modal yang Cukup

Satu jurus profit trading terakhir yaitu gunakan modal yang cukup saat mulai trading. Pada faktanya, banyak trader yang terjebak pada masalah modal awal ini. Ditambah dengan salah penggunaan leverage, modal trading sering menjadi isu yang kuat.

Mayoritas trader baru masuk trading dengan harapan besar tapi modal yang kecil. Jelas ini bukan suatu keseimbangan yang bail. Hasilnya tak terhindarkan lagi bahwa modal trading akan kehilangan kapasitasnya karena kalah jauh dengan leverage tinggi.

Tapi uang yang tak cukup ternyata bukan menjadi satu-satunya isu terkait modal trading. Bersamaan dengan strategi yang sudah tersistem, sangat penting untuk memantau kondisi pair dan gejolak ekonomi yang berkembang. Semua ini merupakan komponen untuk membuat jurus profit trading paling efektif.

Ada banyak tren yang muncul pada market, jadi perhatikan ini lalu pilih yang sekiranya sesuai dengan setup yang dimau. Walau begitu, tanpa dibantu dengan modal yang layak, risiko trading bisa membesar sehingga trader tak bisa membuka posisi dengan layak.

Dengan memakai empat jurus profit trading di atas, trading tak hanya berakhir dengan baik, tapi trader juga mampu mencapai profit konsisten dalam trading forex.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :