Strategi forex seringnya hanya fokus pada pencarian sinyal masuk keluar trading. Masalahnya, banyak trader menggunakan sinyal trading yang sama tapi mendapat hasil profit yang berbeda. Itu sebabnya, menentukan leverage yang efektif bisa menjadi kunci penting dalam rencana trading.

Tak sedikit trader yang mencurahkan waktu dan energinya hanya untuk mencari kombinasi sempurna sinyal trading meski pada akhirnya tetap kalah. Jika pun demikian, masalahnya bukan pada seberapa baik sinyal yang didapat, tapi bisa jadi pada seberapa tepat leverage yang diambil.

Pertanyaan paling umum yang sering dilontarkan trader kemudian, berapa banyak leverage yang harus digunakan? Singkatnya, kebanyakan praktisi merekomendasikan kelipatan 10 merupakan leverage yang efektif. Pada dasarnya, leverage dengan jumlah kecil dinilai lebih baik daripada leverage besar.

Apa Itu Leverage?

Leverage merujuk pada penggunaan sejumlah modal kecil satu hal untuk mengontrol sejumlah modal besar dari hal lain. Sebagai individu, trader umumnya sering mempraktikkan penerapan leverage pada keseharian. Satu contoh, saat kredit rumah, trader sebenarnya mengambil leverage pada saldo keuangan pribadi.

Katakan trader ingin membeli rumah seharga USD 200 ribu tapi tak mempunyai uang sejumlah tersebut. Sebagai gantinya, trader mencicil rumah dengan memberi uang muka senilai USD 40 ribu lalu mencicil sisanya secara reguler ke bank yang memberi kredit perumahan.

Dalam kondisi demikian, trader berarti menggunakan sejumlah kecil uang (USD 40 ribu) untuk mengontrol aset yang bernilai lebih besar (USD 200 ribu). Prinsip yang kurang lebih sama juga dipakai dalam berbagai market finansial seperti forex, saham, atau ekuitas lain.

Pada market forex, banyak broker yang memberikan fasilitas leverage untuk meningkatkan modal yang dipakai saat membuka trading. Jadi, semisal trader punya USD 50 ribu dalam akun trading dan mengambil leverage 1:2, maka trader bisa mengontrol aset sebesar USD 100 ribu.

Untuk menentukan jumlah efektif leverage yang diperlukan, cukup bagi nilai aset terbesar dengan instrumen paling kecil. Dalam contoh cicilan rumah sebelumnya, nilai rumah akan dibagi dengan uang muka, yang artinya cicilan rumah mendapat leverage 5 kali.

Mari ambil hipotesis trader yang ingin menghitung leverage yang efektik untuk akun forex. Mari asumsikan trader punya ekuitas sebesar USD 10 ribu dan membuka tiga posisi trading, yaitu short USD 20 ribu untuk EUR/USD, long USD 40 ribu untuk USD/CAD, dan long USD 10 ribu untuk AUD/JPY.

Jumlah total position sizing trader yaitu USD 70 ribu (20.000 + 40.000 + 10.000). Dengan menggunakan rumus sebelumnya, leverage efektif yang diperlukan trader yaitu 7 kali (position sizing USD 70 ribu dibagi ekuitas akun USD 10 ribu, hasilnya 7).

Bagaimana Trader Tahu Jumlah Leverage yang Dibutuhkan?

Ada semacam keterkaitan antara leverage dan efek yang dihasilkan pada akun trading forex. Makin besar jumlah leverage efektif yang digunakan, makin besar swing naik turun yang terjadi pada ekuitas akun. Untuk kebanyakan, leverage 10 kali dianggal jumlah paling efektif untuk trading.

Hanya karena trader punya mendapat hak untuk mengakses leverage lebih besar dalam akun trading, bukan berarti trader harus menggunakan seluruh porsi yang disediakan tersebut. Sebagai analogi, coba pikirkan tentang sepeda motor atau mobil.

Hanya karena mesin mobil atau motor bisa berjalan cepat hingga 200 km per jam, bukan berarti pengemudi harus selalu menjalankan kendaraan dengan kecepatan penuh. Logikanya, semakin cepat kendaraan berjalan, makin besar peluang terjadinya kecelakaan.

Dari sini, ada kemungkinan pengemudi mengalami cedera lebih besar dengan kecepatan tinggi. Leverage dalam forex tak jauh beda dengan analogi tersebut. Makin banyak leverage yang dipakai dalam satu trading, makin besar pula risiko yang ditempatkan pada akun trading.

Kenapa Harus Memakai Leverage Rendah?

Saat trader menggunakan leverage yang terlalu besar, beberapa kalah trading sudah cukup bisa menghanguskan jumlah profit dari menang trading. Satu contoh mudah, trader A membeli 50 lot AUD/USD, sementara trader B membeli 5 lot AUD/USD.

Pertanyaanya, apa yang terjadi pada ekuitas akun trader A dan trader B jika harga AUD/USD jatuh 100 pip karena melawan? Jawabannya, baik trader A dan trader B sama-sama menderita kalah 50% pada akun ekuitas masing-masing. Artinya, besar kecilnya leverage berpengaruh sama pada kekalahan.

Dengan menggunakan leverage rendah, trader B secara drastis mengurangi rasio kekalahan sejumlah 100 pip. Untuk alasan yang demikian, ada baiknyak trader bersikap sedikit konservatif dengan memakai leverage tak lebih dari 10 kali. Jika dibuat dalam rasio perbandingan yaitu 1:10.

Jumlah leverage yang layak untuk trader harus didasarkan pada seberapa besar risiko yang mau diambil. Trader yang agresif dalam market mungkin akan tepat menggunakan leverage 1:10, sedang trader yang agak konservatif idealnya memakai leverage 1:3 atau lebih kecil lagi.

Prosentase Risiko Yang Diambil

Aspek ini sebenarnya tak berhubungan langsung dengan market forex, atau apapun terkait saldo dalam akun trading. Trader sendiri yang harus menentukan besaran risiko yang ingin diterima, bukan market. Leverage yang diambil akan menjadi penjelas di posisi mana trading akan berakhir, kalah atau menang.

Untuk menghindari risiko trading yang muncul karena memakai leverage tak tepat, banyak yang merokendasikan untuk memberi risiko tak lebih dari 2% untuk tiap trading. Catat ini sebelum membuka posisi trading, dan ini akan membantu mencegah trader terkena risiko berlebih saat trading melawan.

Semua trader sukses pasti membatasi risiko tiap kali trading, sedang trader gagal kerap mengabaikannya. Trader sukses bahkan tak jarang membuat catatan berupa jurnal trading yang menerangkan isi ekuitas akun, catatan trading, juga seberapa banyak risiko yang akan diambil untuk tiap trading.

Dengan modal sejumlah USD 10 ribu dalam akun dan dengan risiko maksimal 2% untuk tiap trading bisa diartikan bahwa sebelum trader mulai menganalisa chart, trader punya batasan kalah senilai USD 200 untuk sekali trading. Bagi kebanyakan trader, situasi ini bisa menghadirkan stress tersendiri.

Saat ukuran trading yang diambil terlalu besar, analisa yang sudah dilakukan trader seolah menjadi tak berguna. Risiko secara cepat bisa meningkat drastis mengalahkan potensi profit. Karena itu, mempunyai perhitungan tepat untuk mengelola risiko akan sangat membantu untuk kelangsungan karir trading.

Satu riset dengan menganalisa 12 juta trading menghasilkan kesimpulan bahwa rasio leverage mampu menentukan sukses tidaknya trading. Leverage harus menjadi fokus besar, karena banyak trader paham jumlah leverage yang tersedia tapi hanya sedikit yang tahu kisaran yang sesuai untuk trading.

Banyak trader baru atau yang kurang pengalaman terekspos begitu besar risiko saat market bergerak melawan sehingga prosentase akun rusak tak terhindarkan lagi. Dalam riset ini, trader yang sukses secara konsisten menggunakan leverage kurang dari 10, dan 5 menjadi angka paling efektif.

Sangat disarankan untuk semua trader agar bisa menemukan risiko secara spesifik agar akun forex tetap sehat, dan menggunakan leverage dalam jumlah ideal agar bisa membantu keberlangsungan bisnis trading. Semua bisa diawali dengan menghitung perbandingan rasio risiko dan profit.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :