saham-gorengan
saham gorengan/https://www.lancar.id/

Saham gorengan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan saham yang memiliki volatilitas tinggi dan cenderung tidak stabil. Saham ini sering diperdagangkan oleh para investor yang mencari keuntungan jangka pendek dan berspekulasi tentang kenaikan harga saham dalam waktu yang singkat.

Dalam investasi saham, harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kinerja perusahaan, kondisi pasar, dan kebijakan pemerintah. Namun, saham gorengan cenderung dipengaruhi oleh sentimen pasar dan kecenderungan investor untuk membeli dan menjual secara berlebihan. Saham ini dapat mengalami kenaikan harga yang drastis dalam waktu singkat, namun juga dapat mengalami penurunan harga yang tajam dalam waktu yang sama.

Ciri Saham Gorengan

  1. Tergabung Dalam Daftar Unusual Market Activity (UMA), Saham gorengan biasanya sudah dipantau oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) karena kenaikan yang terlalu ekstrim lebih dari 2 hari. Selanjutnya saham-saham tersebut dikelompokan ke dalam Unusual Market Activity (UMA).
  2. Nilai Transaksi Harian Tidak Wajar, saham gorengan punya kapitalisasi pasarnya yang kecil dan masuk kategori lapis dua atau saham lapis tiga, namun volume dan nilai transaksi hariannya sangat tinggi dibanding perusahaan sejenis, bahkan menyamai transaksi saham unggulan (blue chip).
  3. Pola Bid dan Offer Tidak Wajar, Saham gorengan biasanya ditransaksikan dalam jumlah besar, tetapi posisi bid dan offer cenderung tipis.
  4. Harga Tidak Sesuai dengan Nilai Fundamental Perusahaan, Fluktuasi harga yang ekstrim dan tidak karuan membuat harga saham gorengan tidak sejalan dengan kinerja keuangan dan informasi yang dikeluarkan pihak emiten.
  5. Tidak Dapat Dianalisis, Karena kinerja keuangan tidak setinggi kenaikan harga sahamnya di pasar, rasio keuangan dan valuasi saham gorengan biasanya terlalu tinggi dibandingkan pesaing terdekatnya, atau bahkan tidak masuk akal. Dengan kata lain, saham ini tidak dapat dianalisa secara fundamental.

Harapan Membeli Saham Gorengan

Para investor yang tertarik pada saham gorengan biasanya mencari saham dengan volatilitas tinggi dan nilai pasar yang rendah. Mereka kemudian akan membeli saham tersebut dengan harapan harga akan naik secara signifikan dalam waktu singkat, sehingga mereka dapat menjual saham dengan harga yang lebih tinggi dan menghasilkan keuntungan yang besar.

Risiko Membeli Saham Gorengan

Namun, investasi dalam saham gorengan memiliki risiko yang besar. Kenaikan harga yang cepat juga dapat diikuti dengan penurunan harga yang cepat pula. Selain itu, karena volatilitas yang tinggi, harga saham dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat diprediksi dengan akurat.

Investor yang tertarik pada saham gorengan juga dapat rentan terhadap praktik penipuan dan manipulasi pasar. Beberapa perusahaan atau individu yang ingin memanipulasi pasar dapat menggunakan saham gorengan sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka. Mereka dapat membeli saham dengan harga rendah dan kemudian memicu kenaikan harga saham melalui praktik-praktik yang tidak etis, seperti pengiriman pesan palsu atau berita palsu tentang kinerja perusahaan atau produk baru.

Mengakali Risiko Saham Gorengan

Meskipun demikian, saham gorengan masih menjadi pilihan bagi beberapa investor yang mencari keuntungan jangka pendek. Untuk meminimalkan risiko investasi, para investor harus melakukan riset secara menyeluruh tentang perusahaan yang mereka investasikan. Mereka juga harus memperhatikan kondisi pasar dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham.

Selain itu, investor juga harus memiliki strategi yang jelas dan disiplin dalam menjalankan strategi tersebut. Mereka harus memperhitungkan faktor-faktor risiko dan berpegang pada rencana investasi mereka, daripada hanya mengikuti sentimen pasar atau spekulasi.

Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, saham gorengan adalah jenis investasi yang berisiko tinggi dan cenderung tidak stabil. Investasi dalam saham gorengan dapat menghasilkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat, namun juga dapat mengakibatkan kerugian yang besar pula. Oleh karena itu, para investor harus memperhatikan risiko dan memastikan bahwa investasi mereka didasarkan pada riset dan strategi yang jelas.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :