Kesalahan Trading Inside Bar
Kesalahan Trading Inside Bar

Trading inside bar dapat menjadi salah satu strategi yang efektif dalam perdagangan pasar keuangan. Namun, seperti halnya dengan strategi perdagangan lainnya, ada kesalahan umum yang dapat dilakukan oleh trader yang menggunakan pendekatan ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas empat kesalahan trading inside bar yang harus dihindari.

Sekilas Tentang Inside Bar Dan Manfaatnya

Pada dasarnya, pola Inside Bar adalah formasi dua batang candle, di mana body candle kedua “termakan” oleh body candle pertama. Adapun level harga yang dijadikan acuan untuk pola Inside Bar adalah harga tertinggi (High) dan terendahnya (Low). Agar lebih jelas, sebuah pola dapat disebut sebagai Inside Bar apabila:

  1. Candle pertama lebih besar dan berperan sebagai candle induk (Mother Bar), sedangkan candle kedua adalah candle turunan (Inside Bar itu sendiri).
  2. Nilai tertinggi (High) candlestick kedua selalu lebih rendah daripada High candle pertama. Begitu juga dengan Low-nya yang selalu lebih tinggi dari candle induk. Secara visual, candlestick turunan akan selalu berada “di dalam” body candle induk.
  3. Trading Inside Bar hanya memperhitungkan nilai High dan Low saja, tidak mempedulikan posisi badan (body). Tidak masalah jika harga Open atau Close candle kedua menerobos range badan candle pertama.

Kesalahan Trading Inside Bar

Berikut beberapa kesalahan trading inside bar yang sering dilakukan para trader:

  1. Mengabaikan Konteks Pasar

Kesalahan pertama dalam trading inside bar adalah mengabaikan konteks pasar secara keseluruhan. Dalam arti ini, trader hanya fokus pada pola inside bar itu sendiri, tanpa memperhatikan kondisi pasar yang lebih besar. Misalnya, jika pasar sedang dalam tren naik yang kuat, maka pola inside bar yang terbentuk cenderung menunjukkan koreksi jangka pendek, bukan pembalikan tren.

Ketika trader mengabaikan konteks pasar, ia dapat mengambil keputusan perdagangan yang salah. Oleh karena itu, penting bagi trader untuk selalu mempertimbangkan kondisi pasar secara keseluruhan sebelum melakukan perdagangan.

2. Tidak Mengkonfirmasi Pola Inside Bar

Kesalahan kedua adalah tidak mengkonfirmasi pola inside bar sebelum masuk ke pasar. Pola inside bar hanya memberikan sinyal awal dan tidak selalu menjamin terjadinya pergerakan harga yang signifikan. Oleh karena itu, trader harus memperhatikan tanda-tanda konfirmasi lain, seperti volume perdagangan yang meningkat atau breakout dari level resistance atau support.

Jika trader mengabaikan konfirmasi pola inside bar, ia dapat terjebak dalam perdagangan yang salah dan merugi.

3. Terlalu Bergantung pada Pola Inside Bar

Kesalahan ketiga adalah terlalu bergantung pada pola inside bar sebagai satu-satunya indikator perdagangan. Pola inside bar dapat memberikan sinyal yang kuat, tetapi tidak selalu menjadi indikator yang akurat dalam kondisi pasar yang berbeda.

Trader yang terlalu bergantung pada pola inside bar tanpa memperhatikan faktor lain seperti tren, level support dan resistance, dan indikator teknis lainnya, dapat mengambil keputusan perdagangan yang salah.

4. Memasang Stop Loss Terlalu Dekat Dengan Mother Bar

Bagi sebagian trader, memasang level Stop Loss saat entry berarti telah siap dengan kerugian yang akan diterima. Di sisi lain, ada pula trader yang tidak menggunakan Stop Loss sama sekali, dengan alasan ingin mengikuti Money Management yang telah ditentukan. Keduanya sah-sah saja, mengingat pentingnya memasang Stop Loss saat entry kembali pada strategi trading yang digunakan. Dalam kaitannya dengan Inside Bar, rupanya ada banyak trader yang memasang Stop Loss terlalu dekat dengan candle induk, padahal untuk entry, trader juga menggunakan Mother Bar sebagai acuan. Pemasangan level Stop Loss yang terlalu dekat dengan titik entry sangat tidak disarankan, karena potensi “terusir” dari pasar dengan segera juga semakin besar.

Kesimpulan

Dalam perdagangan inside bar, penting bagi trader untuk selalu mempertimbangkan konteks pasar secara keseluruhan, mengkonfirmasi pola inside bar sebelum memasuki pasar, dan tidak terlalu bergantung pada pola inside bar sebagai satu-satunya indikator perdagangan. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, trader dapat menggunakan strategi perdagangan ini dengan lebih efektif dan menghasilkan keuntungan yang lebih konsisten dalam jangka panjang.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :