Terlalu banyak hal yang dibahas tentang psikologi trading dan kebutuhan untuk mengelola emosi saat menang atau kalah. Emosi cenderung muncul ke permukaan saat trader mendapati ketidak-pastian tentang situasi market yang berkembang tak sesuai rencana awal.
Misalnya saja, bagaimana kondisi psikologis jika mendapai profit hingga USD 10 juta? Sangat mudah dijawab, pasti sangat terkejut dan penuh sukacita. Di sisi lain, bagaimana jika kehilangan simpanan uang dalam suatu investasi? Kebanyakan pasti berasumsi bahwa ini adalah situasi terburuk.
Dua keadaan emosi ini sebisa mungkin harus dihilangkan jika berada dalam mode trading. Berspekulasi dalam market finansial harus disertai dengan pendekatan yang berbeda, dengan menyusun rencana, membuat riset, dan disiplin dalam mengeksekusi tiap detil.
Sama halnya dengan pemilik bisnis kecil yang menghabiskan hari-harinya dengan membuat rencana demi meningkatkan pendapatan dan mengurangi risiko. Akan jadi konyol untuk pemilik bisnis jika jatuh panik di hari pertama atau kedua pembukaan bisnis.
Secara logis bisa dikatakan bahwa apa yang dilakukan oleh pemilik bisnis tersebut yaitu membuat rencana jangka panjang. Tujuannya bukan di hari pertama atau kedua mendapat profit dari bisnis, tapi mendapat pemasukan dalam porsi yang pas di hari-hari selanjutnya.
Kesadaran Psikologi Trading
Dari semua kemampuan psikologi yang harus dipelajari trader, kesadaran barangkali menjadi bisa jadi merupakan kemampuan psikologi yang paling penting. Kesadaran termasuk ilmu kuno, dan merupakan tradisi negara timur kerap dikaitkan dengan yoga dan aktivitas keagamaan Budha.
Meski kesadaran seringnya dikaitkan dengan aktivitas keagamaan, tapi pada praktiknya mempelajari kemampuan mental ini bisa memberi benefit untuk siapa saja. Kesadaran mampu merubah keseluruhan lanskap psikologi manusia, dan untuk trader kesadaran mempunyai sejumlah benefit penting.
Penelitian ilmiah terbaru menunjukkan bahwa mempelajari ‘kesadaran’ mampu memperlebar struktur otak. Penelitian ini mempelajari ‘materi abu-abu’ dalam otak untuk melihat apakah ada perubahan setelah mempelajari kesadaran.
Hasilnya adalah, bagi mereka yang mempelajari kesadaran dalam rentang waktu 30 menit selama 8 minggu mendapati perubahan signifikan dalam area hippocampus dan amygdala dalam otak. Dua area ini merupakan bagian otak yang paling bertanggung-jawab pada pembelajaran dan memori, pengaturan emosi, dan pengambilan perspekstif.
Inilah pertama kalinya penelitian berhasil menunjukkan perubahan otak secara fisik karena berlatih kesadaran. Tapi apa artinya kesadaran untuk trader, dan bagaimana kaitannya?
Ada berbagai keuntungan dari mempelajari kesadaran yang didapat trader nantinya. Satu contoh, trader akan lebih mudah dalam membaca market lebih baik saat punya kesadaran. Satu yang jelas, kesadaran akan memicu peningkatan konsentrasi dan perhatian pada satu pokok.
Trader selanjutnya dapat membantu dirinya sendiri untuk membaca lebih baik lagi dalam memahami pola yang kompleks dan pergerakan market tak tentu arah dengan mempelajari kesadaran. Pun begitu, trading bisa lebih fokus sehingga mampu mengeksekusi rencana trading yang berjalan.
Kesadaran juga bisa mengikis emosi trading, sekaligus membantu trader mengelolanya. Riset lain menunjukkan bahwa pusat saraf emosi dalam otak secara positif akan terpengaruh dengan mempelajari kesadaran. Lewat kesadaran ini, trader seolah terlindungi dari kemungkinan trading emosional.
Dengan demikian, emosi tak bisa mengambil alih fokus otak sehingga pikiran secara konsisten akan tertuju pada trading. Ini jelas situasi positif yang dibutuhkan trader untuk memenangkan trading, karena pemicu sikap negatif sudah dieliminasi sejak awal.
Mengembangkan sikap konsisten dan perspektif yang akurat termasuk sisi positif yang muncul karena mempelajari kesadaran. Trader akan tetap dalam posisi siaga jika dalam posisi sadar, dan mampu melihat realitas market secara jelas tanpa ada bias yang muncul.
Event sebelumnya atau bahkan prospek yang akan datang tak akan berpengaruh banyak psikologi trading. Pemikiran yang mengganggu yang menyebabkan perilaku trading memburuk seperti tak sabar membuka trading atau menutup trading terlalu dini bisa teratasi sehingga tak berpengaruh.
Kesadaran ini mampu mengembangkan perspektif tentang apakah trading akan sesuai ekspektasi yang diharap dan bagaimana kondisi sebenarnya yang terjadi dalam market. Kesadaran mampu mengambil garis tengah dari perspektif berbeda mengenai trading dan kondisi market.
Tentu dibutuhkan cara untuk mempelajari kesadaran. Setidaknya dibutuhkan waktu sebentar, antara 5-10, dalam setiap hari, dan ini jelas tak memakan banyak waktu. Begitu sudah mulai terbiasa, trader dibolehkan menambah durasi sesuai ketersediaan waktu yang dipunya.
Cukup duduk dan perhatikan tiap nafas, sesuaikan dengan nain turun perut dengan udara yang dihirup dan dibuang. Perhatikan bagaimana pikiran berkeliling secara terus menerus, kadang ke masa lalu dan sesekali ke masa depan, lalu secara perlahan kembali ke masa sekarang.
Trading Saat Panik
Lingkungan market yang secara konstan berubah pasti memicu stress, bahkan untuk trader pengalaman sekalipun. Lingkungan semacam sering diartikan sebagai keriuhan market. Emosi semakin meningkat, dan tergantung dari banyaknya modal yang ditanam, trader berisiko besar membahayakan diri jika berencana masuk lantai bursa.
Saat event besar terjadi, atau mungkin karena ekonomi suatu negara bergejolak, market akan mencoba memperbarui data sehingga harga bergerak cepat dan memicu stress tingkat tinggi. Hal yang terjadi selanjutnya trader akan panik dan kehilangan fokus untuk trading.
Bagi trader yang mengambil posisi long, harapan untuk selamat dari kondisi market yang demikian kecil kemungkinan terjadi. Sedang untuk trader yang mengambil posisi short, periode panik kadang memberi sedikit keuntungan. Dengan catatan, saat harga berganti cepat dan pip bergerak cepat, trader berada di sisi yang tepat saat trading.
Dengan alasan apapun, trader harus punya kesadaran tinggi akan segala aspek yang terkait dengan forex, utamanya faktor fundamental. Jika aspek teknikal masih bisa dikalkulasi secara matematis, tak demikian dengan aspek fundamental. Hasilnya berupa kekalahan besar jika lupa fokus pada aspek di luar market.
Bahkan aspek fundamental dan berita ekonomi bisa membentuk harga sendiri, dibanding institusi finansial atau trader yang punya pengaruh besar. Faktor fundamental akan mendikte harga selanjutnya. Di sisi lain faktor teknikal hanya digunakan untuk menganalisa harga yang dibentuk oleh fundamental.
Analisa teknikal kemampuannya hanya sebatas mengobservasi pergerakan harga sebelumnya, menunjukkan pada trader apa yang terjadi pada harga tersebut. Meski terkadang harga sebelumnya bisa membantu trader menyiapkan rencana selanjutnya, tapi aspek fundamental adalah yang bertanggung-jawab membentuk harga selanjutnya.
Pendekatan yang harus diambil trader yaitu dengan menganalisa beberapa event fundamental sebelumnya, lalu berusaha menghindari kejadian fundamental tersebut, dan memanfaatkan analisa teknikal untuk melihat gambaran besar yang akan datang dengan kepala dingin.
Tentu saja semua ini membutuhkan fokus tingkat tinggi, dan itu berarti trader harus berada dalam kesadaran utuh. Hanya fokus pada analisa teknikal tak akan memberi jaminan bahwa perhitungan yang didapat sudah cukup tepat, masih ada faktor fundamental yang mampu merubah arah prediksi.
Dibutuhkan fokus yang sama besar dalam melihat faktor fundamental dan teknikal. Semua tentu bisa dipelajari, seperti halnya mempelajari kesadaran, tapi butuh proses yang tak singkat. Begitu mampu menguasai kemampuan psikologi trading tersebut, kesuksesan akan datang seiring waktu.