Jam trading GBPUSD sebenarnya sangat fleksibel, meski ada waktu terburuk yang harus dihindari. Faktanya, salah satu alasan mengapa market Forex punya volume trading tinggi yaitu karena merupakan market over-the-counter yang memungkinkan trader bertransaksi sepanjang waktu, lima hari seminggu.
Namun, terlepas dari jam trading non-stop, ada situasi tertentu di mana trader tidak boleh trading. Bisa saja ada biaya transaksi tinggi yang harus dibayarkan, potensi slippage, munculnya breakout palsu dan sinyal palsu, atau memicu akumulasi kalah trading.
Akan ada situasi di mana jam trading GBPUSD menjadi kurang bersahabat bagi trader, itulah kenapa trader harus menjauh dari trading.
Waktu Tidak Diperbolehkan Trading
Meski market Forex memungkinkan trader untuk membuka trading sepanjang waktu, Senin sampai Jumat, ada jam tertentu di mana trader harus tetap di luar market. Beberapa event penting bahkan dapat menyebabkan pergerakan harga tidak menentu dan tidak dapat diprediksi.
#1. Hari Libur Bank
Selama hari libur bank, banyak bank tutup dan tidak memproses order dari market. Karena market Forex adalah market over-the-counter di mana bank memainkan peran sangat penting dan dianggap sebagai salah satu pemain besar market, hari libur bank menyebabkan penurunan volume trading secara keseluruhan, likuiditas dan volatilitas harga.
Likuiditas lebih rendah biasanya menyebabkan biaya transaksi menjadi lebih tinggi. Ini bisa dilihat langsung di mana banyak pair forex bergerak lebih sedikit selama hari libur bank, dan likuiditas yang lebih rendah akan menyebabkan biaya transaksi membengkak dengan spread yang lebih lebar.
Untuk trader harian, tak banyak yang bisa didapat dari market selama hari libur bank. Memang tak semua bank tutup secara bersamaan, tapi ini sudah cukup bisa dijadikan sebagai alasan yang paling logis untuk menyingkir dari market.
Hari libur bank terkait dengan negara tertentu. Misalnya, selama hari libur bank di Inggris, biasanya akan ada volume trading pound Inggris yang lebih rendah. Hari tersebut sering disebut sebagai salah satu jam trading GBPUSD terburuk.
Demikian pula, hari libur bank di Australia atau Selandia Baru akan menyebabkan penurunan volume trading dolar Australia dan dolar Selandia Baru. Untuk mengetahui mata uang mana yang harus dihindari selama hari libur bank, trader bisa mengikuti kalender Forex yang mencantumkan tanggal dan negara di mana ada hari libur bank.
#2. Rilis Berita Dengan Efek Tinggi
Situasi lain ketika trader harus menghindari trading yaitu selama rilis berita berdampak tinggi. Sekali lagi, kalender Forex sangat membantu untuk melihat hari-hari dan waktu ketika negara-negara merilis laporan yang punya dampak tinggi pada market.
Contoh laporan tersebut yaitu non-farm payrolls di AS. Ini dirilis tiap hari Jumat pertama tiap bulan. Ini termasuk laporan PDB, laporan inflasi, laporan data tenaga kerja dan hasil pertemuan bank sentral. Mata uang cenderung menjadi sangat fluktuatif begitu laporan dirilis dan harga cenderung menjadi sangat fluktuatif, terutama jika laporan tak sesuai yang diharapkan trader.
Bukan sesuatu yang aneh jika beberapa pair mata uang untuk bergerak ratusan pips hanya karena dipicu oleh rilis berita yang punya dampak tinggi walau hanya beberapa detik setelah dipublikasikan. Karena trader tidak dapat mengetahui bagaimana efek sebenarnya dan bagaimana market bereaksi, keputusan trading terbaik yang dapat yaitu menghindari trading sama sekali.
#3. Pengumuman Bank Sentral
Rapat dan pengumuman bank sentral berpotensi memicu gelombang kejut pada market Forex. Untungnya, banyak kalender Forex juga menyertakan waktu pertemuan bank sentral yang sudah dijadwalkan. Ini menjadi penting ketika bank sentral, seperti Fed, membahas perubahan kebijakan.
Kenaikan dan pemotongan suku bunga selalu berdampak jangka panjang pada market, dan sementara banyak perubahan pada kebijakan moneter sering diabaikan oleh trader, hasil rapat bank sentral dapat memberikan titik terang terhadap sentiment masa depan yang berdampak besar pada market Forex.
Itu sebabnya trader tidak boleh trading selama pertemuan bank sentral karena bisa dianggap sebagai jam trading GBPUSD. Broker forex lokal yang teregulasi tak akan sungkan untuk memberi peringatan terkait waktu tersebut.
#4. Jangan Kejar Market
Pemula sering membuat kesalahan dengan mengejar market yang selanjutnya memicu trading berlebihan dan kalah trading. Jika Anda mengalami kalah trading di pagi hari, cukup hentikan trading hari itu. Market tidak berhutang apa pun, dan membiarkan emosi mengganggu trading bisa mempercepat kekalahan.
Alih-alih membuka trading lagi, baiknya menyingkir dari platform trading dan lakukan aktivitas lain di luar market. Hanya trader yang seimbang secara emosional yang bisa memaksimalkan trading mereka. Kelelahan, gangguan, dan ketidaksabaran memicu stres dan kesalahan yang fatal.
Anda perlu menyeimbangkan trading dan waktu pribadi untuk menghindari kelelahan trading. Akhir pekan umumnya waktu yang tepat untuk mengisi baterai, karena market tutup pada hari Sabtu dan Minggu sehingga tak efektif sebagai jam trading GBPUSD.
#5. Jangan Trading Selama Market Tidak Likuid
Sementara hari libur bank membuat likuiditas menurun pada market, ada juga jam tertentu dimana likuiditas cenderung turun secara alami. Akibatnya, biaya transaksi naik dan slippage mengurangi keuntungan. Sesi London dan New York biasanya menjadi sesi dengan jumlah peserta market terbesar.
Seperti disebut, Forex merupakan market OTC yang dibuka selama sesi trading Forex. Sesi ini berlangsung dari New York di Amerika Serikat, London di Inggris, Tokyo di Jepang dan Sydney di Australia. Empat sesi trading ini merupakan paling penting meski tak punya jumlah likuiditas yang sama.
Sesi London dan New York biasanya memiliki jumlah peserta market terbesar dan memiliki likuiditas tertinggi, sedangkan sesi Asia cenderung jauh lebih kecil ukurannya. Untuk trader harian yang menggantungkan hidup dari trading, baiknya hindari jam trading GBPUSD selama sesi Asia, terutama selama menit awal sesi Tokyo atau Sydney.
#6. Hari Pertama dan Terakhir Dalam Seminggu
24 jam pertama tiap minggu, market cenderung kurang aktif dari sudut pandang manapun. Trader baru saja kembali ke platform setelah akhir pekan dan masih mengidentifikasi arah pergerakan lebih lanjut saat hari pertama. Mengacu pada situasi ini, lebih baik tetap di luar market pada hari Senin.
Ada hari Jumat di sisi yang lain. 24 jam terakhir dalam seminggu sering ditandai dengan likuiditas yang rendah. Selain itu, bukan keputusan yang menyenangkan untuk mengambil risiko tambahan menjelang akhir pekan. Tentu taka da trader yang mau menjadi korban dari situasi seperti ini, di mana pada hari Senin tiba-tiba menemukan trading dalam posisi merugi.
Jumat bisa dianggap sebagai hari yang terburuk untuk trading, bahkan seperti zona larangan untuk jam trading GBPUSD. Sebaiknya menunggu hari Senin untuk menilai situasi market. Dengan begitu, trader tidak perlu khawatir tentang sesi pembukaan dan gap yang terjadi selama akhir pekan.
Kadang Berdiam Diri Di Luar Market Merupakan Pilihan Terbaik
Meski market Forex adalah market 24 jam sehari, 5 hari seminggu, ada situasi tertentu yang menuntut trader harus tetap di samping market. Seperti yang sudah disebut, ini termasuk jam libur bank, berita berdampak tinggi, pertemuan bank sentral dan saat market tidak likuid.
Situasi tersebut bisa memicu melemahnya likuiditas market dan membuat pergerakan harga sangat tidak terduga, selain juga meningkatkan biaya transaksi sehingga tak efektif sebagai jam trading GBPUSD. Gunakan kalender Forex untuk membantu melihat dan menandai peristiwa tersebut.