Candlestick menyediakan petunjuk visual yang bisa membuat trader mudah memahami price action tanpa repot. Dengan chart candlestick, trader juga bisa membaca arah sentimen market dengan lebih baik. Bahkan candlestick menawarkan informasi lebih mendalam dibanding bar tradisional.

Di satu bar chart tradisional, tinggi rendah tak merepresentasikan apapun selain pergerakan harga. Tapi dengan chart candlestick, trader bisa mendapat informasi tentang hubungan antara open price dan close price. Chart candlestick memberi gambaran lebih detil tentang grafik harga.

Yang paling terlihat dari chart candlestick yaitu pola yang muncul lebih jelas dibanding chart lain. Oleh trader, candlestick umumnya dipakai untuk mengidentifikasi munculnya price action dan memprediksi kemungkinan terjadinya tren pembalikan harga dalam market.

Penjelasan candlestick
Sumber: admiralmarkets.com

Penjelasan candlestick

Jika melihat gambar di atas, harga ditutup lebih tinggi daripada saat dibuka sehingga menghasilkan candle putih (bullish). Harga yang ditutup rendah daripada saat dibuka akan ditandai dengan candle hitam (bearish). Kotak terbentuk oleh price action, atau biasa disebut bodi.

Pergerakan harga harian yang ekstrim direpresentasikan oleh garis memanjang dari bodi, biasa disebut dengan tail (ekor). Lalu garis pendek dari bodi candle disebut nose (hidung). Harga yang ditutup sama dengan saat dibuka, atau mendekati saat dibuka, disebut dengan doji.

Mengingat nama candlestick dan deskripsinya bisa berdampak pada penguasaan chart, dan ini sangat membantu trader jika ingin trading dengan price action. Lewat candlestick, trader bisa melihat arah pergerakan, momentum, momen masuk keluar, juga kondisi lain dari market.

Mengukur panjang candle
Sumber: admiralmarkets.com

Mengukur panjang candle

Untuk menghitung panjang candle, trader harus melihat dari tinggi rendahnya bar yang tampak dalam chart. Puncak candle berperan sebagai resistance, sementara yang bagian bawah berperan sebagai support. Makin panjang bodi candle, makin kuat level support dan resistance.

Jendela di sebelah kiri pada gambar menunjukkan data candlestick yang sangat krusial yang harus diketahui trader. Termasuk tinggi dan rendahnya, juga harga pembukaan dan penutupan. Gambar tersebut merupakan data default yang ada dalam platform trading MetaTrader 4.

Ukuran panjang keseluruhan candle

Candle yang dibuka dari bawah dan ditutup saat ada di ketinggian, atau candle yang memiliki ukuran tubuh panjang, merupakan pemandangan biasa dalam market. Jika penurunan tren terjadi hingga lama, candle akan memberi indikasi adanya tren pembalikan secara besar-besaran.

Di sisi sebaliknya, setelah tren naik hingga jangka waktu lama dan bodi candle tak segera menutup, maka akan muncul ekor panjang ke arah atas. Atau bearish kuat akan muncul dari bodi bagian atas. Contoh di atas menunjukkan candle pembalikan ditandai dengan warna biru.

Korelasi antara pembukaan dan penutupan

Bodi candle yang diberi warna merepresentasi sifat positif dan negatif selama terjadi tren naik, atau di kondisi market yang bullish, maka order beli biasanya diberikan. Harga harusnya naik, lalu candle putih akan terbentuk. Saat bullish mengontorl price action dalam market, panjang atau jarak antara posisi buka dan tutup akan merefleksikan dominasinya.

Dalam kondisi market yang mengalami bearish, atau saat terjadi penurunan tren yang kuat, candle hitam akan terbentuk. Ini menjadi petunjuk bahwa penjual sedang masuk ke market untuk open position, lalu menjadi dominan meski untuk beberapa saat.

Chart candlestick juga memberi kemungkinan bagi trader untuk melakukan analisa lebih dalam tentang bentuk dan warna dari candle yang terbentuk, apakah sedang mengalami momentum atau tidak. Candle dengan momentum kuat yang biasanya terjadi saat support dan resistance disebut candle marubozu.

Marubozu merupakan candle momentum yang ditandai dengan ekor pendek, atau tanpa ekor sama sekali. Pola candlestick semacam ini sangat kuat dan terkait langsung dengan pergerakan harga besar. Marubozu didefinisikan sebagai penjualan besar saat resistance, atau pembelian besar saat support.

Korelasi antara ekor dan bodi candle
Sumber: admiralmarkets.com

Korelasi antara ekor dan bodi candle

Panjang dari ekor mewakili tinggi rendah suatu harga. Jika dibandingkan dengan harga penutupan dan pembukaan akan menunjukkan panjang bodi candle sebenarnya. Yang secara tak langsung juga mengilustrasikan adanya penolakan market dari level support dan resistance.

Saat melihat ekor panjang setelah tren menurun jangka lama, satu faktor penting yang harus ditimbang yaitu bahwa tren akan segera berakhir sehingga penawaran meningkat dan permintaan menurun. Jika ekor terbentuk di atas bodi, terutama setelah harga naik jangka lama, ini memberi indikasi kalau tingkat penawaran menurun sedang permintaan naik.

Makin panjang ekornya, makin penting untuk menganalisa kaitannya dengan bodi, karena bisa saja memberi indikasi akan terjadinya tren pembalikan yang kuat. Dari gambar di atas, ekor bar bullish terlihat menurun, menolak support. Ini diindikasikan lewat pin bullish yang akan diikuti kenaikan harga.

Akan terjadi sebaliknya jika ekor bar dari pin bearish naik dan menolak resistance, ini memberi indikasi waktu yang tepat untuk menjual karena harga akan segera turun dengan cepat. Candle dengan pembalikan kuat akan memiliki ekor yang lebih panjang dari bodi dan hidung pendek, atau tidak sama sekali.

1 KOMENTAR

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :