Trading di market forex menyediakan tantangan yang luar biasa berat jika tanpa disertai dukungan dan akses yang memadai dari broker. Kompetensi broker di trading forex menjadi aspek paling krusial yang harus dipehatikan trader jika ingin trading dengan nyaman.

Sangat disarankan bagi trader manapun untuk lebih selektif saat mencari broker forex dalam rangka memaksimalkan hasil trading yang ingin didapat dalam jangka panjang. Trader pasti akan menghadapi banyak hal yang menyulitkan selama trading, dan memilih broker di trading forex hanya awal.

Broker termasuk istilah di trading forex yang banyak dijumpai. Saat mencari broker, trader harus memilih broker yang sekiranya bisa membantu trader mencapai tujuan, sesuai dengan rencana dan strategi, juga menyediakan fleksibilitas dalam jumlah modal trading yang diperlukan.

#1. Keamanan, Akses, dan Teregulasi

Pertimbangan utama dalam memilih broker di trading forex tentunya seputar keamanan dan akses yang mudah untuk trader. Begitu banyak broker yang berubah menjadi scam dan keluar dari bisnis dengan membawa serta uang yang disetorkan trader.

Itu sebabnya keamanan merupakan faktor penting yang harus diutamakan sebelum berencana membuka akun forex. Terkait dengan keamanan, pertimbangan lain terkait kemanan yaitu tentang regulasi yang sudah dimiliki broker.

Broker dengan reputasi tinggi dan mempunyai modal yang baik adalah beberapa poin yang harus ditimbang saat membandingkan beberapa broker. Di samping itu trader harus melihat apakah broker tersebut sudah teregulasi oleh instansi yang berwenang dengan standar tinggi.

Banyak broker di trading forex muncul di berbagai negara berkembang, tapi standar yang dianut seringnya berbeda. Situasi menjelaskan kenapa banyak broker forex sering terdaftar dan punya lisensi berbeda dari lebih satu regulator yang ada.

Broker di trading forex yang sudah teregulasi akan memberi jaminan keamanan kepada trader bahwa modal yang disetorkan akan aman sehingga bisa membuka trading lebih nyaman. Broker yang sudah teregulasi umumnya akan menunjukkan lisensi dan nomor registrasi dalam website.

#2. Keamanan Data Pengguna

Pertimbangan ke dua saat memilih broker di trading forex yaitu terkait keamanan data pengguna. Sejumlah besar data personal dan informasi finansial harus diberikan pada broker begitu memutuskan untuk bergabung, termasuk beberapa data tambahan lain.

Data tambahan yang dimaksud bisa berupa paspor atau kartu identitas lain, nomor akun bank, dan beberapa tagihan rumah sebagai bukti bahwa trader tersebut tinggal di tempat tersebut. Semisal fitur keamanan broker tersebut lemah, trader yang akan menderita.

Kerugian bukan ada pada trading atau kehilangan modal yang sudah dideposit ke broker, melainkan ada pada pencurian informasi pribadi. Itu sebabnya, trader juga perlu membandingkan tingkat keamanan data saat membandingkan broker di trading forex.

Yang jadi persoalan, banyak trader yang kurang menimbang aspek keamanan data pengguna saat akan membuka akun forex. Sebagai contoh, broker FXCM pernah menjadi target serangan pada Oktober 2015 yang memungkinkan peretas melakukan penarikan saldo pada beberapa akun trader.

Contoh lain, e-Toro pernah mengalami offline pada 2014 akibat serangan DDOS sehingga trader yang tergabung tak bisa membuka trading dan aktivitas lainnya. Dari sini bisa disimpulkan bahwa trader juga perlu menimbang keamanan data pengguna saat memilih broker.

#3. Model Eksekusi Trading

Pertimbangan ke tiga saat membandingkan broker di trading forex yaitu bagaimana cara broker mengeksekusi trading. Setidaknya ada lima jenis model bisnis yang ditawarkan broker, dan tiap jenis menawarkan model eksekusi order berbeda.

·         Dealing desk (DD)

Broker yang beroperasi dengan model dealing desk bisa dipastikan sebagai market maker. Itu berarti broker akan menyediakan dua sisi market dengan spread fix. Dealer, atau dalam hal ini broker, bisa membuat kuotasi sendiri baik itu naik atau turun.

Pada dasarnya, broker dealing desk akan mengambil posisi yang berlawanan dari posisi yang diambil trader sehingga tidak disarankan untuk pemula. Broker jenis ini menghasilkan uang dengan spread bid/ask yang sudah dikuotasi.

·         Electronic communication network (ECN)

Broker ECN akan menampilkan order yang ditampilkan trader secara langsung disertai kuotasi langsung dari market. Broker ECN umumnya hanya menagih komisi pada trading dengan volume tinggi dan trading diarahkan langsung ke market.

·         Straight through processing (STP)

Broker STP menggunakan sistem terkomputerisasi secara penuh sehingga mampu memproses order trading secara langsung ke market tanpa ada intervensi pihak ke tiga yang sering menyebabkan error, tertunda, atau menarik biaya tambahan.

·         Multilateral trading facilities (MTF)

Broker semacam ini beroperasi secara penuh layaknya broker pada umumnya tanpa harus menjadi dan memakai sistem seperti mereka. Broker MTF akan membawa pembeli dan penjual tanpa terikat peraturan ketat. Keunggulan MTF yaitu transaksi lebih cepat karena sesama trader bisa saling bertemu.

·         No dealing desk (NDD)

Broker jenis NDD menyediakan akses langsung ke market. NDD sebenarnya menggunakan teknologi STP sehingga trader diperbolehkan mengakses market langsung melalui sistem ECN. Ada beberapa keuntungan jika memakai broker jenis ini.

Broker jenis NDD tak akan merekuotasi harga sehingga trader tetap bisa aktif saat market mengalami likuiditas tinggi tanpa ada batasan apapun. Spread yang ditawarkan broker NDD umumnya lebih ketat dibanding broker DD.

#4. Komisi, Spread, dan Biaya Lain

Pertimbangan lain terkait broker di trading forex yaitu pada biaya eksekusi. Seperti yang banyak diketahui, biaya trading akan berimbas pada profit yang didapat trader secara signifikan dalam jangka panjang. Terlebih jika trader membuka trading dengan frekuensi yang sering.

Biaya trading yang rendah bisa membantu menghemat uang trader dalam jangka panjang. Memang benar bahwa biaya broker yang mahal kadang disertai dengan pelayanan kelas satu, juga disertai layanan lain seperti materi edukasi, alat analisa, dan alat trading yang bisa diandalkan.

Tapi bukan berarti trader harus menghamburkan uang demi mendapat semua keistimewaan tersebut. Jauh lebih baik jika trader memilih broker yang sesuai dengan kepribadiannya. Mayoritas broker bahkan tak menarik komisi untuk tiap trading.

Broker biasanya menghasilkkan uang dengan menawarkan spread bid/ask yang lebih luas daripada yang ditawarkan market. Tapi semakin ketat spread yang ditawarkan, semakin murah biaya yang dikeluarkan trader untuk keluar masuk market.

Nilai spread umumnya bergantung pada volatilitas dan likuiditas keseluruhan market. Pair mata uang dengan volume trading tinggi umumnya mempunyai spread tinggi, dan pair dengan volatilitas tinggi mempunyai kecenderungan memiliki spread lebih lebar.

#5. Platform Trading

Pertimbangan terakhir saat memilih broker di trading forex yaitu terkait platform trading yang disediakan. Platform trading merupakan alat utama yang nantinya dipakai untuk membuka trading dalam market.

Atas dasar tersebut, platform trading harus sangat intuitif dan mudah dipakai. Platform trading juga harus bisa mengeksekusi trading dengan cepat dan efisien sehingga trader bisa bereaksi langsung terhadap perubahan kondisi dalam market.

Meski banyak broker menawarkan platform trading khusus buatan sendiri, tapi MetaTrader merupakan platform trading standar yang umum dipakai trader. Jika broker di trading forex menawarkan platform trading lain yang kurang familiar, sebaiknya tinggalkan dan lanjutkan pencarian.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :