Mampu memaksimalkan jam trading USD/JPY bisa memberi profit yang ideal untuk trader. Sebagai gambaran, USD/JPY termasuk di antara beberapa pair mayor yang banyak dipilih karena potensi profit yang bisa didapat cukup besar.

Tapi karena market forex terbuka 24 jam tanpa henti, bukan berarti tiap jam layak digunakan trading USD/JPY. Dolar Amerika dan yen Jepang punya jam-jam khusus di mana menyediakan volatilitas cukup untuk menghasilkan profit dengan biaya spread rendah.

Tapi agar lebih efisien dalam mencari pergerakan market terbaik, trader harus fokus pada waktu spesifik dari jam trading USD/JPY yang tersedia.

Kapan Harus Trading USD/JPY?

Secara umum, jam trading USD/JPY terbaik yaitu saat terjadi puncak pergerakan pada pair tersebut. Waktu tersebut akan menyajikan sejumlah peluang yang punya potensi besar untuk dimaksimalkan. Selalu ingat, meski forex terbukan 24 jam, bukan langkah bijak jika selalu membuka trading.

Saat sesi London berjalan, ini memberi peluang bagus untuk pecahan pound (GBP), euro (EUR), dan franc Swiss (CHF). Dengan pola yang sama, saat market New York terbuka, ada potensi besar untuk pecahan dolar Amerika dan Kanada.

Tapi untuk jam trading USD/JPY, kondinya tidak sama dengan saat trading untuk pecahan yang sudah disebut. Market New York dan Tokyo tak pernah terbuka secara bersamaan, tak seperti dengan London yang mengalami overlap selama 3-4 jam.

Aktivitas pergerakan USD/JPY tetap stabil selama sesi trading terbuka, dan ada cukup volatilitas yang bisa dikapitalisasi trader. Tapi pada kebanyakan waktu, jam trading USD/JPY terbaik bukan pada saat market Tokyo terbuka, justru pada saat market tutup.

Kondisi overlap antara market London dan New York menjadi penyebabnya, karena inti semua pergerakan harian forex ada di sini. Termasuk saat trading USD/JPY, waktu terbaik juga muncul saat overlap tersebut, bukan saat sesi Tokyo sedang melantai.

Tapi sesi London dan sesi Tokyo juga mengalami overlap meski hanya sebentar. Periode ini juga dimanfaatkan untuk mendulang profit dari pair USD/JPY.

Waktu Ideal Trading USD/JPY

Jika memungkinkan, bukalah trading USD/JPY antara jam 12.00 dan 15.00 GMT. Sesi London dan sesi Amerika masih terbuka pada kisaran waktu ini. Meski market Tokyo masih belum beroperasi, tapi durasi tiga jam tersebut cukup menyediakan pergerakan harga terbaik untuk pair ini.

Untuk beberapa kondisi, volatilitas kadang tetap tinggi hingga hingga satu jam lagi, tepatnya 16.00 GMT, sehingga menyediakan durasi waktu empat jam. Garis besarnya, trading pair USD/JPY pada 12.00-15.00 bisa memaksimalkan efisiensi dalam mencari profit.

Periode waktu tersebut mampu menyediakan peluang untuk meningkatkan modal, sebabnya naiknya volatilitas menyediakan lebih banyak peluang untuk trading. Memang terkadang ada waktu lain yang menyediakan pergerakan lebih baik dalam satu minggu atau satu bulan.

Itu sebabnya, penting bagi trader untuk selalu memerhatikan kondisi market saat sedang dalam kondisi aktif. Tapi karena USD/JPY secara aktif biasa ditransaksikan pada jam tersebut, mungkin ada waktu lain yang bisa dimaksimalkan dengan partisipan market yang lebih sedikit.

Volatilitas bisa menjadi indikasi bahwa trading bisa berakhir lebih baik, sementara nilai spread harus dijaga tetap rendah dan likuiditas juga tinggi. Tapi waktu ideal untuk trading USD/JPY ini bisa menjadi tak berguna jika trader tak tahu cara kerja market.

Cara teerbaik untuk menyelesaikan masalah ini yaitu dengan mengedukasi diri dan belajar tentang market lebih dalam dari sumber yang terpercaya.

Strategi USD/JPY

Terlepas apakah memakai strategi scalping atau swing pada jam trading USD/JPY paling optimal, jelas akan ada potensi perbedaan profit yang bisa didapat trader. Ini karena dalam dunia trading forex, waktu bisa menjadi kunci untuk segalanya.

Untuk bisa mengkapitalisasi pair USD/JPY dengan ideal, waktu yang dipilih harus tetap. Trading forex memang bisa dilakukan sepanjang hari, tapi hasilnya jauh lebih efektif jika mampu fokus pada jam tertentu di mana pergerakan sedang berada di puncak.

Normalnya, saat market London dan Eropa secara keseluruhan terbuka, pair yang melibatkan pecahan Eropa menjadi sangat aktif ditransaksikan. Tapi pair USD/JPY bukan sembarang pair karena tak mengikuti pola tersebut, bahkan sebaliknya.

Breakout merupakan jenis strategi yang banyak dipilih trader untuk mengkapitalisasi peluang yang ada di market. Karena jam trading USD/JPY yang efektif hanya tersedia sebentar, berkisar antara 3-4 jam, scalping juga bisa diaplikasikan trader.

Untuk beberapa jenis strategi jangka panjang seperti swing, kisaran waktu tersebut tidak ideal. Ini karena rata-rata trading swing memerlukan waktu hingga berbulan lamanya. Satu yang harus dipahami, terlepas dari apapun strategi yang dipilih, analisa berbasis data statistik yang biasanya disediakan broker forex kelas dunia bisa menjadi materi yang bagus untuk merumuskan rencana trading.

Jam Trading USD/JPY yang Harus Dihindari

Justru ada waktu tertentu di mana trader tidak dianjurkan membuka trading. Terkecuali ada faktor urgensi yang harus dilakukan trader, jangan membuka trading antara 03.00 dan 05.00 GMT. Waktu ini merepresentasikan bahwa Tokyo sedang bersiap untuk tutup sementara London dan New York belum memulai operasinya.

Waktu lain yang juga harus dihindari yaitu antara 21.00 dan 24.00 GMT saat sesi New York sudah tutup dan sesi London masih dalam kondisi istirahat sementara market Tokyo juga belum terbuka. Memang masih ada banyak market kecil lain, tapi jarang bisa memberi prospek profit bagus.

Meski trader bisa menghasilkan profit dari market kecil tersebut, pada akhirnya spread dan komisi bisa menghanguskan profit tersebut.

Faktor Penggerak USD/JPY

Meski USD/JPY dinilai sebagai salah satu pair yang stabil, tapi ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan trader terkait prospek trading pair tersebut. Di antara faktor tersebut yaitu suku bunga yang bisa dibilang sangat fluktuatif.

Secara umum, suku bunga rendah yang biasa dipraktikkan bank negara Jepang memberi imbas pada tingkat ketertarikan terhadap pecahan yen. Sebagai informasi, bank memberlakukan kontrol yang ketat pada nilai suku bunga guna mengelola ketertarikan global pada yen untuk dijadikan dana cadangan.

Tapi jika nilai suku bunga dinaikkan secara tiba-tiba, kondisi ini bisa menekan permintaan pair USD/JPY yang akhirnya membatasi tingkat likuiditas dari pair tersebut. Faktor lain yang juga punya kontribusi langsung yaitu GDP, pertumbuhan upah pekerja, dan indeks harga komoditas.

Harus diingat juga bahwa Jepang merupakan negara eksportir yang selalu berhubungan langsung dengan beberapa negara di Asia. Semisal negara-negara tersebut bermasalah dengan kondisi ekonomi, bisa-bisa ekonomi Jepang juga langsung terimbas.

Itu sebabnya, trader juga harus mampu dan mau membuka trading dengan pair lain yang sekiranya punya karakteristik sama, yaitu volatilitas dan likuiditas tinggi. Trader juga dituntut untuk mau mengembangkan kemampuan trading dengan lebih dari satu pair.

Memang benar jika mau memanfaatkan jam trading USD/JPY dengan baik maka profit besar bisa didapat, tapi forex merupakan jenis market yang tak bisa ditebak. Itu sebabnya, penting untuk membuat diversifikasi pair agar profit tetap bisa didapatkan.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :