Satu di antara banyak aspek yang perlu diketahui trader saat ingin trading forex yaitu terkait pajak. Layaknya bisnis lain, trading forex kena pajak sebenarnya merupakan praktik yang lazim terjadi di dunia forex. Trader sebaiknya memahami aspek perpajakan ini jika ingin terjebak di kemudian hari.
Yang jadi persoalan, tak banyak trader yang benar-benar paham terkait pajak dalam forex. Mereka bahkan tak ambil pusing dengan pajak yang ada, semua tinggal diserahkan ke broker. Padahal ada banyak celah yang bisa dimanfaatkan terutama dalam mencurangi trader lewat pajak.
Memang benar, fokus utama trader yaitu mencari profit lewat trading. Tapi bagaimana jika pada banyak kesempatan profit trader dicurangi dengan permainan pajak? Itu sebabnya, trading forex kena pajak juga harus menjadi aspek penting yang harus dipelajari.
Pajak Sebagai Instrumen Future Atau Options (Cash)
Trader forex yang tergabung dengan broker asal Amerika diberikan dua pilihan terjait pajak. Trader bisa memilih apakah ingin ditagih pajak di bawah aturan umum (IRC) yang sama dengan komoditas biasa, atau di bawah aturan khusus (IRS) terkait transaksi mata uang asing.
Pada kondisi umum, jika trader tidak memilih di antara dua sistem perpajakan tersebut, maka sistem kedua akan berlaku secara otomatis. Dalam aturan disebutkan bahwa trader dibebankan pajak dengan prosentase 60/40.
Jika diartikan, 60% diperuntukkan jangka panjang, termasuk profit dan loss yang didapat. Sedang 40% diperuntukkan jangka pendek. Skema pajak tersebut memberi keuntungan sendiri pada trader, terlebih jika dibanding dengan trader komoditas lain semacam saham.
Pada saham, proses penjualan saham dalam satu tahun dari waktu pembelian akan dikenai pajak dengan rasio yang sama dari pendapatan trader. Jika dibuat mudah, besaran pajak yang ditanggung trader saham bisa berkisar hingga 23%.
Pajak Trading Seperti Apa yang Harus Diambil?
Barangkali inilah bagian tersulit dari aspek perpajakan dalam forex. Meski perhitungan hasil akhir tak akan berbeda jauh, tapi memilih jenis pajak yang tepat bisa membantu trader menghemat banyak waktu sehingga bisa dialokasikan untuk menakar peluang trading forex.
Meski IRC dan IRS pada dasarnya dibedakan, tapi trader diberi kewenangan untuk memilih aturan pajak yang ingin diikuti. Satu di antara banyak aspek yang memberdakan dua jenis pajak tersebut yaitu terkait penghitungan proyeksi pendapan dan kerugian.
Dalam hal ini, trader diharuskan memilih jenis pajak tersebut di hari pertama tahun kalender. Banyak yang menganggap IRC lebih mudah dalam alurnya dibanding IRS. Walau demikian, mudah atau tidaknya sebenarnya bisa bergantung pada broker yang menangani.
IRC menawarkan rasio pajak yang cenderung konstan baik untuk profit dan loss sehingga menjadikan aturan pajak ini sangat bersahabat jika trader sering mengalami loss. Di sisi lain, meski agak kompleks, IRS menawarkan tambahan simpanan profit sebesar 12%.
Tapi broker adalah instansi yang bertanggungjawab atas pilihan jenis pajak. Itu sebabnya, penting bagi trader untuk mencari tahu jenis pajak apa yang akan ditagihkan kepadanya. Ini karena tiap broker biasanya menganut sistem perpajakan tertentu yang mana antar broker seringnya berbeda.
Begitu trader sudah mulai membuka trading, trader tak akan bisa beralih ke sistem pajak lainnya. Trading forex kena pajak barangkali sudah biasa, tapi akan lebih baik lagi jika trader mau mendalami aspek terkait pajak supaya terbebas dari aksi kecurangan.
Apa yang Dilakukan Trader Saat Ditagih Pajak?
Nilai pecahan mata uang secara konstan akan berubah sehingga trader bisa berspekulasi demi mendapat profit dari perubahan nilai tersebut. Karena ada berbagai cara untuk trading forex, ada banyak cara juga trader mendapat profit dan loss, termasuk dari sistem perpajakan.
Trader forex yang membuka trading di bawah broker asal Amerika akan menerima form tagihan yang biasa diterima trader saham dan komoditas lain. Form ini seringnya diserahkan saat akhir tahun. Tapi terlepas di mana posisi trader berada dan laporan pajak seperti apa yang diberikan broker, trader sebenarnya bisa menarik form lalu memelajarinya lebih dulu.
Tak masalah jenis pajak seperti apa yang nantinya diambil, jangan tergoda untuk memilih yang termurah. Belum tentu apa yang terlihat dalam kalkulasi memang sesuai apa yang menjadi beban trader untuk dibayarkan. Pelajari juga jika ada biaya tersembunyi dibalik harga murah tersebut.
Dengan mengetahui fakta bahwa forex merupakan market finansial yang pertumbuhannya sangat pesar, segala aturan perpajakan biasanya akan diatur oleh IRS. Untuk sementara, trader tetap bisa tetap lanjut trading forex dan menikmati keunggulan pajak yang disediakan.
Keunggulan Pajak Trading Forex
Tiap aturan pajak menyediakan kelebihan dan kelemahan masing-masing, tergantung apakah trading forex yang dijalani berakhir dengan profit atau tidak. Bagaimanapun juga, trader harus memutuskan bagaimana mereka akan dikenai pajak sebelum memulai trading.
Trader harus memakai akun forex untuk membuka transaksi, baik itu jual beli dolar Amerika, euro dari Eropa, British pound dari Inggris Raya, atau yen dari Jepang. Market forex merupakan market finansial terbesar di dunia yang mana menawarkan banyak kelebihan untuk trader, termasuk dalam hal pajak.
Trader yang mempunyai akun forex bisa deposit akun dengan nilai berapapun untuk bisa mulai trading forex, bahkan kadang tak perlu. Trader kemudian bisa mengambil leverage yang disediakan oleh broker sehingga bisa membuat trading mendapat lebih banyak profit.
Selain berbagai kelebihan tersebut, trader juga mendapat keuntungan lain berupa sistem pajak yang ramah. Secara default pajak trader forex akan diikutkan sistem IRS. Dengan opsi pajak ini, trader bisa mendapat rasio pajak pertumbuhan modal lebih baik sebesar 60% dari profit yang didapat.
Di sisi lain, sebanyak 40% akan diperlakukan layaknya pendapan biasa. Aturan pajak tersebut bisa membatasi jumlah banyak yang harus dibayarkan jika trading lebih banyak berakhir kalah. Sekali lagi, akan jauh lebih baik jika trader mau berdiskusi terkait pajak dengan broker.
Pertimbangan Terkait Pajak Trading Forex
Sistem perpajakan dalam trading forex termasuk aspek yang sangat membingungkan, tak jarang trader pro juga acuh dengan pajak dan lebih memilih menyerahkan pada konsultan keuangan atau broker secara langsung. Jika banyak trader pro yang belum paham, bagaimana dengan trader pemula?
Tapi terlepas dari seberapa pemahaman terkait sistem pajak trading forex, ada sejumlah poin yang harus dipahami trader dari pajak forex. Bahwa tiap trader diberi batas waktu untuk memilih jenis pajak yang akan digunakan, yaitu pada 01 Januari.
Untuk trader baru, batas waktunya yaitu sebelum membuka trading pertama kali. Trader juga diharuskan mempunyai catatan yang bagus sehingga lebih mudah dikalkulasi saat waktu membayar pajak tiba. Akan ada lebih banyak waktu tersedia untuk trading karena trader tak perlu menyusun lagi.
Meski demikian, masih ada beberapa trader yang mencoba mengakali sistem untuk menghindari pajak. Harus dipahami bahwa denda yang didapat trader akan jadi lebih besar jika terbukti menghindari pajak. Pada dasarnya, trading forex kena pajak merupakan kewajiban lain yang harus dipenuhi trader.