Trading jam 4 pagi memberi keleluasaan sendiri bagi trader, sebabnya otak masih segar sehingga lebih siap. Tapi peluang mendapat profit jadi lebih mengecil jika trader terlalu mengandalkan leverage. Risiko tersapu market tetap ada, itu sebabnya manajemen risiko tetap diperlukan.

Sudah seharusnya trader selalu berpandangan bahwa profit akan selalu datang bersamaan dengan risiko. Guna melindungi akun, trader harus bisa melihat gambaran besar tentang apa yang terjadi pada market forex dan mencari risiko terkecil yang bisa dikompromikan.

Memang benar kalau profit yang didapat juga mengecil jika risiko yang diambil juga kecil. Tapi seiring waktu, mengelola risiko akan membawa kesuksesan jangka panjang pada trader.

Risiko Tak Bisa Dihindari

Untuk mencegah risiko saat trading jam 4 pagi, atau saat sesi pembukaan, harus dipahami bahwa risiko merupakan sesuatu yang tak bisa dihindari dalam forex. Tak ada bisnis yang tanpa risiko, begitu juga dengan trading forex, terlepas dari apapun strategi dan tips trading agar profit yang digunakan.

Satu contoh sederhana, saat membuka toko baju, selalu ada kemungkinan tidak ada pembeli yang datang sehingga untuk sekedar menjaga toko tetap bertahan saja sulit. Tapi dengan keputusan dan riset yang tepat, peluang untuk sukses tetap ada meski agak lama.

Bisnis trading juga serupa. Trader harus membuat riset yang layak untuk menghasilkan keputusan trading yang solid. Memang risiko akan selalu muncul saat sesi pembukaan trading jam 4 pagi, tapi risiko akan menghilang seiring trader memahami market dan bagaimana pergerakannya.

Kontrol Diri

Sesi pembukaan merupakan waktu di mana market belum menentukan arah pergerakannya. Dari sini banyak trader akan memilih menunggu di luar market daripada harus salah posisi. Tapi untuk beberapa trader, mereka tak segan membuka trading begitu sesi pembukaan dimulai.

Jika memang berniat membuka trading jam 4 pagi, trader sebaiknya mempersiapkan mental lebih baik sehingga nantinya mampu mengontrol diri tak peduli bagaimana pergerakan market. Dari mengontrol diri, trader baru kemudian mengontrol trading.

Satu di antara sisi positif dari trading forex yaitu trader bisa memilih waktu sendiri kapan harus masuk atau keluar market. Misalnya saja, saat market masih dalam fase meraba sehingga tidak membuat nyaman, trader bisa saja keluar dengan segera untuk mencegah segala bentuk risiko.

Persoalannya, mayoritas trader masih kurang paham apakah harus keluar atau tetap dalam posisi trading saat diperlukan. Jika tujuannya untuk mengelola risiko tetap seminimal mungkin, trader tak akan ragu keluar dari market saat itu juga.

Meski bisa saja trader melewatkan kemenangan, tapi mereka juga terbebas dari kekalahan juga. Dari sini trader juga punya peluang untuk mengontrol position sizing dan waktu membuka trading sehingga lebih rendah risiko. Hanya perlu beberapa menit sehari untuk mencari peluang setup terbaik dan menempatkan posisi stop-loss yang ideal.

Langkah seperti ini akan memberi trader kesempatan untuk menjalani hari-hari dengan lebih normal di luar trading. Jika semuanya berjalan lancar, itu berarti akan ada keseimbangan antara kehidupan sebagai pribadi dan karir sebagai trader.

Psikologi Trading

Trading jam 4 pagi bisa memicu psikologi trader menjadi liar dan kadang tak terkendali. Melihat perkembangan market saja sudah cukup bikin pusing, terlebih untuk mengikutinya. Itu sebabnya, psikologi trading harus lebih dikuatkan lebih dulu jika ingin memimalkan risiko.

Psikologi barangkali menjadi aspek yang paling tidak dihiraukan trader meski termasuk salah satu alat paling penting untuk memenangkan trading. Mari berasumsi kalau market akan bergerak ke atas atau ke bawah untuk jangka panjang. Secara teori, trader punya peluang 50% sukses untuk semua trading.

Trader lalu memutuskan untuk mengambil posisi short pada USD/CHF sebagai contoh. Begitu trader menekan tombol jual, market lalu berbalik arah dengan cepat. Stop-loss dengan jarak 50 pip kemudian dalam bahaya karena akan tersentuh dengan cepat.

Sayangnya, terlalu banyak trader yang merubah posisi stop dengan harapan masih punya peluang membalikkan keadaan sehingga market berubah arah sesuai prediksi. Tapi yang harus diingat, trader menempatkan posisi stop awal dengan alasan tertentu jadi seharusnya tidak dirubah bagaimanapun kondisi market yang ada.

Tapi bagian terburuk dari kondisi tersebut yaitu bahwa trader akan merasa tertekan secara mental segera setelah kekalahan pertama. Langkah yang selanjutnya diambil yaitu mencari penebusan dari market dengan membuka trading lain secara asal.

Trader sangat mungkin mengambil posisi berkebalikan dari trading awal dan menggandakan modal untuk mengembalikan profit dengan segera. Tapi hampir kebanyakan, trading dengan motivasi tersebut tak akan berhasil. Sebagai hasilnya, trader justru mendapat kekalahan demi kekalahan.

Dari sini, trader diharapkan mau memperbaiki kondisi psikologi trading sebelum benar-benar terjun ke market. Dengan kondisi psikis yang ideal, trader lebih punya kemampuan untuk menghindari risiko.

Pentingnya Psikologi Untuk Mencegah Risiko

Saat memulai trading, khususnya trading jam 4 pagi, mayoritas trader hanya fokus pada beberapa aspek terkait market seperti analisa dan strategi tapi melupakan psikologi trading. Padahal kalau mau jujur, psikologi trading itu sama pentingnya dengan analisa dan rencana trading.

Saat menerima kekalahan misalnya, otak akan langsung mencari alasan atas kekalahan tersebut. Tanpa disadari, faktor pemicu kekalahan tersebut bukan berasal dari analisa dan rencana yang dibuat tapi lebih karena faktor psikologi dan perilaku dalam market.

Yang harus diingat, psikologi trading punya pengaruh langsung ke hasil trading. Sayangnya, mayoritas trader merupakan manusia yang rentang terhadap emosi. Saat trading dimulai, trader mungkin merasakan banyak hal seperti emosi, bahagia, takut, putus asa, dan lainnya.

Untuk bisa mengontrol kondisi psikis tersebut, trader harus menyadari bahka psikologi bisa memengaruhi hasil trading. Dengan menyadari ini, trader diharapkan bisa menemukan satu titik yang bisa dimanfaatkan untuk mengontol emosi.

Terlebih saat trading jam 4 pagi, meski Hasrat untuk trading menggebu-gebu, tapi sangat mungkin kondisi psikis trader belum mendukung sama sekali. Trading yang dipaksakan pada situasi seperti ini bisa berakhir dengan tidak baik, dan itu berarti trader lebih dekat dengan kekalahan.

Bahkan sukses pada trading 80% dipengaruhi oleh faktor psikologi. Seberapa bagus dan hebatnya strategi dan rencana trading yang dibuat akan menjadi percuma jika secara psikis trader tak bisa memanfaatkannya dengan baik. Kemenangan akan jauh, sementara kekalahan justru mendekat.

Walau demikian, trader tak harus menjadi sesosok psikolog handal untuk memenangkan trading. Ini sama sekali tak terkait karena pada dasarnya trading hanya ā€˜permainanā€™ yang didasarkan pada statistik yang kemudian diolah dengan kondisi mental yang ideal.

Hal paling utama untuk bisa sukses trading jam 4 pagi yaitu dengan menjaga emosi selalu dalam keadaan terkontrol. Trading forex tak ubahnya seperti pekerjaan lain yang punya kelebihan dan kelemahan. Karenanya, pendekatan yang diberikan harus secara serius dan penuh tanggung jawab.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :