Munculnya komputer merubah cara trader menganalisa harga pair mata uang. Tak hanya di market forex, tapi juga merubah lanskap dunia finansial secara keseluruhan. Dari sini kemudian berkembang berbagai trading forex charts dengan fungsinya masing-masing.

Salah satu area dari forex yang paling terdampak yaitu pada aspek analisa teknikal. Berbagai jenis chart muncul sehingga memberi banyak pilihan pada trader sesuai dengan preferensinya masing-masing. Satu contoh, saat memakai platform trading, trader bisa menemukan berbagai jenis berbeda.

Tapi dengan banyaknya beragam trading forex charts, trader pemula justru akan mendapat kesulitan untuk menemukan tipe chart yang harus digunakan untuk menganalisa market. Tiap chart didesain berbeda untuk keperluan berbeda pula.

Chart Pemula

Sesuai namanya, trading forex chart pada kategori ini sangat sederhana dan mudah dioperasikan sehingga tepat dipakai trader pemula. Meski mudah dipahami, tapi sangat mungkin terjadi salah interpretrasi karena pemahaman yang kurang mendalam bagi trader pemula.

#1. Chart tick

Tick chart merupakan representasi grafik yang paling mendekati dari price action dan trader seringnya menyebut chart tick dengan chart satu menit. Walau demikian, chart tick merepresentasikan hal lain bukan hanya sebatas buka tutup tinggi rendah posisi harga.

Chart tick menampilkan bar berdasarkan jumlah transaksi yang mengambil tempat di market. Sebagai contoh, satu bar dari chart tick mewakili seribu transaksi. Yang menjadi persoalan, banyak broker yang tak mau mempublikasikan seluruh volume transaksi pada market.

Broker seringnya hanya menampilkan aktivitas trading yang terkait dengan trader itu sendiri. Itu sebabnya, tak banyak trader yang memakai chart tick untuk keperluan trading. Fungsinya bisa digantikan dengan alak teknikal berupa indikator volume.

#2. Chart line

Trading forex charts line termasuk chart teknikal yang banyak digunakan trader pada market forex. Banyak trader yang menilai chart line sebagai yang paling mudah dimaknai dan dianggap sebagai yang paling unggul karena kesederhanaan tampilannya.

Terlepas dari berbagai informasi yang disampaikan, ada banyak variasi dari chart line pada aplikasinya. Pada dasarnya, chart line merupakan chart yang menunjukkan pergerakan harga market secara relevan pada periode tertentu yang dipilih trader.

Garis yang muncul menunjukkan harga yang sedang berlangsung dalam market sehingga menyediakan lebih banyak informasi guna melakukan analisa market dibanding tipe sebelumnya. Karena sangat sederhana, trading forex charts line sangat mudah dipelajari untuk pemula.

#3. Chart bar

Chart bar merupakan jenis chart paling populer dipakai di semua market finansial seluruh dunia. Jenis chart ini mampu menunjukkan pergerakan harga mata uang pada tiap periode. Tinggi rendah dan buka tutup harga punya peran penting dalam chart bar.

Pada dasarnya, chart bar punya komposisi garis vertical, titik kecil di kiri menunjukkan level pembukaan, dan satu titik kecil di kanan mengindikasikan level penutupan. Dalam kata yang lebih sederhana, bar terbaru menunjukkan kelanjutan pergerakan harga dari bar sebelumnya.

Chart Menengah

Tiap trader pasti pernah mendengar apa itu analisa teknikal dan bagaimana cara kerjanya. Saat ini mayoritas trader berasal dari Eropa dan Amerika, tapi terkait analisa trading forex charts, Jepang sudah mempunyai candlestick sejak 1800-an untuk mendokumentasikan harga waktu itu.

Selain untuk keperluan dokumentasi, Jepang memakai candlestick waktu itu untuk membuat pola harga komoditas yang punya kecenderungan untuk terulang kembali di rentang waktu tertentu.

#4. Chart candlestick

Dilihat dari dasarnya, chart candlestick serupa dengan chart bar yang menunjukkan seluruh pergerakan harga dalam rentang periode tertentu baik untuk harga pembukaan penutupan dan tinggi rendahnya. Candlestick mempunyai dua elemen utama, yaitu bodi dan ekor.

Bodi menunjukkan pergerakan harga pembukaan dan penutupan yang kemudian diberi warna merah saat sedang bearish dan berwarna hijau saat sedang dalam posisi bullish. Panjang bodi candle akan ditentukan seberapa banyak pergerakan harga dalam satu periode.

Pada candlestick terdapat ekor pada bagian atas dan bawah yang berguna memberi petunjuk tentang apa yang terjadi selama pergerakan harga berlangsung. Dengan melihat ekor atau sumbu tersebut, trader kemudian bisa membuat prediksi tentang arah pergerakan ke depan.

Chart Professional

Beberapa jenis chart didesain agar mudah digunakan sehingga trading forex bagi pemula bisa berjalan baik. Tapi untuk trader pengalaman yang butuh alat teknikal dengan level lebih tinggi, terdapat beberapa jenis chart tingkat lanjut yang bisa dimanfaatkan.

Trader pro memakai chart seperti ini guna melihat pergerakan harga palsu, untuk ā€˜menunggangiā€™ tren utama, atau untuk memfilter sinyal yang dianggap kurang optimal. Seperti halnya candlestick, dua jenis trading forex chart ini juga datang dari Jepang.

#5. Chart heiken-ashi

Jika diartikan secara harafiah, heiken-ashi berarti rata-rata pergerakan. Fungsi utamanya yaitu untuk mengidentifikasi tren agar mudah terlihat. Chart ini merupakan tingkat lanjut dari candlestick, karena pada dasarnya memakai dasar-dasar candlestick yang kemudian dikembangkan.

Trader pro sering memanfaatkan chart ini karena kelengkapan informasi yang disampaikan. Chart ini memakai formula matematis untuk menghitung rata-rata pembukaan penutupan dan tinggi rendah harga dari candle terbaru dan candle sebelumnya.

Meski menggunakan dasar perhitungan dari candlestick, tapi heiken-ashi seolah seperti chart yang berbeda dari candlestick pada umumnya.

#6. Chart renko

Berasal dari Jepang, Renko bermakna bata. Chart renko akan menghitung pergerakan harga dari suatu pair mata uang. Pada dasarnya, konsep perhitungan yang dibawa renko hampir serupa dengan chart heiken-ashi, termasuk dalam tampilan dan bentuk candle.

Tapi chart renko hanya akan menambah bata jika harga bergerak seperti yang diperkirakan sesuai dengan jarak yang ditentukan trader. Jika pergerakan harga ternyata lebih rendah dari yang diatur, maka tidak ada candle baru yang muncul pada chart.

Seperti yang sudah sama-sama diketahui, tak semua pair mata uang mempunyai tingkat volatilitas yang sama, beberapa bahkan punya volatilitas lebih tinggi daripada pair lain. Sebagai contoh, pair GBP/USD secara historis punya volatilitas lebih tinggi dari pair AUD/USD misalnya.

#7. Chart point and figure

Bentuk dasar dari point and figure chart menyerupai chart renko, begitu juga dengan fungsinya yang lebih kurang sama. Chart tipe ini biasa dimanfaatkan trader pro untuk memfilter waktu saat terjadi periode konsolidasi dalam market sehingga hanya menampilkan candle yang relevan saat market kemudian lanjut bergerak lagi.

Harga rata-rata masih menjadi acuan utama untuk membangun candle. Yang menarik, chart teknikal lebih sering disebut sebagai chart X dan O vertikal. Candle O merepresentasikan penurunan harga pair sedang candle X menunjukkan pair sedang mengalami kenaikan harga.

Dibandingkan dengan chart renko misalnya, perbedaan besarnya hanya ada pada candle di mana chart renko memakai bata. Beberapa trader lebih menyukai chart ini karena menunjukkan hasil jelas meski hanya sekilas melihat, dibanding harus mengamati candle dan bata lebih dulu.

Sekali lagi, berbagai trading forex charts memang didesain secara berbeda terkait fungsinya. Beberapa chart dimaksudkan untuk trader pemula, sedang beberapa chart lain diperuntukkan trader menengah dan trader pro.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :