Seiring harga mata uang yang terus berubah, trader bisa melihat pergerakan melalui pengamatan pada chart. Selalu ingat bahwa mata uang selalu bergerak pada semua time frame secara simultan. Tapi jika melihat time frame berbeda, trader mungkin mendapat informasi berbeda.

Informasi yang berbeda tersebut sebenarnya bisa memberi keuntungan sendiri pada trader jika bisa mengkombinasi beberapa time frame untuk entry point lebih optimal. Cara yaitu dengan memastikan semua time frame seimbang dalam mencari sinyal entry.

Ambil contoh jika memakai time frame harian, 4 jam, dan 1 jam untuk membuat analisa market. Akan sangat menguntungkan bagi trader jika mau menunggu masuk trading sampai time frame terkecil memberi hasil sama dengan time frame terbesar yang dipakai.

Time frame tinggi bisa menyediakan banyak informasi karena berisi sejumlah besar data market sehingga memberi masukan yang cukup bisa diandalkan. Tapi semua proses yang berkaitan trading dengan memakai time frame umumnya ditujukan untuk mengidentifikasi tren.

Analisa Teknikal Forex

Secara umum, analisa teknikal adalah tentang memahami grafik pergerakan dari candle. Dalam mempelajari analisa teknikal, hanya dengan membaca arah pergerakan atau tren sebenarnya sudah dapat disebut dengan dasar analisa teknikal.

Para trader professional pastinya sudah mengetahui hal ini, dan analisa teknikal seolah menjadi pedoman pasti dalam mengambil keputusan. Umumnya, dengan membaca formasi candle dan pola tren sudah bisa disebut dengan naked trader.

Trader dituntut untuk memahami berbagai formasi dan pola supaya dapat memprediksi arah pergerakan selanjutnya. Naked trader biasa disebut dengan trader price action, karena memutuskan untuk masuk pasar berdasar harga pada saat itu tanpa melibatkan indikator teknikal lain.

Seorang naked trader biasanya meyakini bahwa grafik yang ditampilkan candle pada periode tertentu dapat mewakili aktifitas transaksi seluruh trader. Pasar pada umumnya sangat susah ditebak karena volumenya sangat besar dan banyaknya trader yang mengikuti.

#1. Buka chart dan kenali tren

Belajar cara analisa teknikal forex tentu harus dengan melihat chart dan kemudian melihat tren yang berlangsung. Trader dapat memanfaatkan mana tren yang akan diikuti. Namun sebelumnya trader harus mengenali tren yang sedang berjalan, mulai dari jangka pendek, menengah dan panjang.

Ketika telah mengenali tren yang sedang berlangsung, strategi paling baik yaitu membuka posisi searah pada tren tersebut. Dari sinilah keputusan buy and sell diambil. Hasil prediksi analisis teknikal memang tidak mutlak, namun akurasinya hampir mencapai 100%.

#2. Menentukan support dan resistance

Setelah trader mengenali tren yang sedang berjalan, langkah berikutnya yaitu menentukan level support dan resistance. Trader dapat menentukan buy pada area support dan sell pada area resistance. Namun dengan catatan, langkah pertama harus dipenuhi lebih dulu.

Support dan resistance juga bisa dimanfaatkan untuk peringatan jika ternyata harga mata uang tidak sesuai dengan perkiraan. Jika harga melebihi open posisi, maka ada peringatan untuk cut-loss. Untuk mendapat keuntungan, pada dasarnya hanya dibutuhkan tingkat akurasi 60%.

#3. Menggunakan moving average

Tren yang sedang berjalan juga bisa dikenali dengan memanfaatkan moving average (MA). Ketika trader mengalami kesulitan untuk menggambarkan tren, maka dengan melihat moving average trader dapat mengidentifikasi tren.

Yang menarik, moving average juga bisa bertindak sebagai support dan resistance. Jika moving average pergerakannya di bawah harga, maka ia berperan sebagai support. Jika pergerakannya di atas harga, maka ia bertindak sebagai resistance.

#4. Memanfaatkan indikator osilator

Indikator dapat memberi informasi pada trader apakah market dalam keadaan jenuh baik untuk transaksi jual atau beli. Kondisi jenuh beli (overbought) terjadi ketika harga bergerak naik terus, dan kondisi jenuh bei (oversold) terjadi ketika harga mengalami penurunan terus.

Saat indikator osilator menunjukkan kondisi overbought, maka trader hanya perlu menunggu sinyal sell, dan sebaliknya. Namun, tidak semua kondisi oversold atau overbought diikuti pembalikan harga. Pada saat inilah peran dari analisis teknikal diperlukan untuk memprediksi harga.

#5. Stop loss dan target profit

Belajar cara analisa teknikal forek juga harus menentukan titik stop loss dan target profit dari aktifitas transaksi. Ketika menentukan level stop loss dan target profit, ada istilah risk-reward-ratio yang berarti kerugian tidak boleh lebih dari target profit yang dicanangkan.

Trader dituntut untuk menentukan berapa besaran volume transaksi sesuai dengan trading plan. Jikapun mengalami kerugian, maka jumlahnya tidak lebih dari toleransi risiko. Harus dipahami bahwa risiko bisa muncul kapan saja, juga dalam time frame apapun.

Memahami Risiko Trading

Meskipun dapat mendatangkan keuntungan besar, namun forex juga memiliki risiko yang besar. Dengan manajemen yang baik, risiko yang timbul dapat diminimalisir dengan baik. Yang harus dipahami, market forex adalah pasar yang dinamis.

Di sisi lain, risiko yang muncul juga sama, yaitu kerugian hingga berkali-kali lipat. Forex dapat memberi keuntungan besar jika prediksi pergerakan sesuai kalkulasi. Namun jika kalkulasi meleset, bisa dipastikan trader mengalami loss besar. Kadang, forex layaknya pertaruhan yang hasilnya tak bisa diprediksi sempurna.

#1. Tidak ada strategi yang 100% akurat

Dalam dunia trading, secermat apapun perhitungan yang dilakukan belum tentu membuahkan hasil sesuai prediksi. Penggerak market forex merupakan manusia biasa yang emosinya dapat berubah. Inilah yang lebih berpengaruh terhadap tren pergerakan harga mata uang, sehingga risiko loss lebih besar.

Dalam trading forex, analisa sangat diperlukan guna memahami kecenderungan pasar, apakah akan menguat atau melemah. Analisa kemudian digunakan sebagai prediksi untuk menentukan apakah open posisi perlu dilakukan sekarang atau tidak.

#2. Untung rugi dipengaruhi peristiwa ekonomi

Gejolak ekonomi suatu negara berpengaruh langsung terhadap harga mata uang yang beredar dalam market. Belum tentu analisis yang dilakukan trader, meski dengan presisi tinggi, akan menghasilkan keuntungan. Jika hasil analisis menunjukkan potensi besar, peristiwa ekonomi bisa saja membuat grafik berbalik arah.

Tren pergerakan bisa saja berbalik arah dengan cepat hanya dengan isu ekonomi yang kecil. Oleh karenanya, kalkulasi dan hitung-hitungan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental dibutuhkan. Forex bisa jadi sangat menguntungkan dengan peluang profit hingga berkali-kali lipat.

#3. Tiap trader berpeluang loss beberapa kali

Yang harus dipahami adalah bahwa trader selalu memiliki risiko mengalami loss hingga beberapa kali. Keadaan ini sebenarnya wajar dan bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan tak menutup kemungkinan trader sukses pernah mengalami loss berkali-kali. Karenanya, risiko utama trader adalah loss atau rugi.

Meski demikian, tidak sedikit trader baru yang mencari peruntungan lewat forex. Agar terhindar dari kerugian, memahami risiko trading forex merupakan suatu keharusan.

#4. Forex termasuk high return dan high risk

Kebanyakan trader baru hanya terinspirasi kisah sukses trader handal, namun tidak melihat kisah dibalik kesuksesannya. Trading forex tidak hanya memberi high return, namun juga sebaliknya. Yang harus dipahami, trading forex termasuk investasi high risk. Bahkan trader dapat kehilangan semuanya hanya dalam satu transaksi.

Banyak hal yang harus dipahami, khususnya trader pemula, tentang kemungkinan risiko yang terjadi. Ada banyak cerita kegagalan dari trader baru yang jarang diekpos daripada trader sukses. Forex dapat dikategorikan sebagai investasi dengan high return, juga termasuk investasi high risk.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :