Pasti tak mudah mencari broker forex terpercaya dan teregulasi, apalagi dengan banyaknya pilihan broker yang ada sekarang. Memilih satu jenis broker yang tepat menyediakan tantangan sendiri, sekaligus memakan banyak waktu.

Setidaknya ada panduan yang harus diikuti guna mendapat broker forex terpercaya dan teregulasi.

#1. Regulasi Jelas

Regulasi termasuk faktor penting yang harus dipikirkan saat mencari broker. Regulasi akan memastikan broker punya modal yang cukup sehingga tak sampai gulung tikar, menjaga modal trader tetap aman, juga menawarkan praktik aman saat mengeksekusi trading.

Sangat disarankan memilih broker teregulasi supaya mendapat keamanan yang layak. Broker menawarkan jasa hingga di lebih satu negara. Broker yang sudah teregulasi tak akan segan menampilkan nomor regristasi pada situsnya, dan trader bisa melakukan verifikasi pada regulator terkait.

·         Regulator Amerika

Trading forex diatur ketat di Amerika, karena broker selalu diamati CFTC dan NFA. Dua agensi ini secara aktif mengejar broker yang curang ke trader, dan broker setidaknya harus punya USD 20 juta untuk modal awal. Amerika resmi membatasi leverage 1:50 untuk pecahan mayor dan 1:20 untuk pecahan minor.

·         Regulator Eropa

Broker yang punya lisensi dan teregulasi oleh Uni Eropa bisa membuka jasanya di seantero Eropa tanpa perlu lisensi tambahan. Walau begitu, tiap negara eropa sebenarnya punya regulator sendiri, misalnya Inggris dengan FCA, atau Siprus dengan CySEC.

·         Regulator lain

Tiap negara sebenarnya punya regulator sendiri yang mengatur trading forex, hanya saja aturan main tiap regulator pasti beda-beda. FSA sebagai regulator Jepang dinilai punya aturan paling kuat, bersanding dengan regulator milik Amerika. Bahkan leverage maksimal yang ditetapkan yaitu 1:25.

#2. Keamanan Data

Saat membuka akun forex, trader harus menyetor berbagai data personal dan data keuangan. Beberapa broker memerlukan fotokopi paspor, tagihan pembayaran, informasi akun bank, dan nomor kartu kredit. Itu sebabnya, keamanan data juga harus menjadi pertimbangan.

Praktik keamanan internet yang payah bisa membuat data personal dicuri dan aktivitas trading terganggu. Misalnya saja, tahun 2015 FXCM pernah dibobol yang mengakibatkan sejumlah transfer tak jelas, dan di 2014 eToro pernah terkena serangan DDOS hingga offline.

·         Keamanan internet

Trader harus mau memastikan bahwa broker mempunyai firma keamanan internet dengan reputasi tinggi. Misalnya saja, Markets.com bekerja sama dengan McAfee Security, atau HotForex yang bekerja sama dengan Norton dari Symantec.

·         SSL

Trader juga harus melihat apakah broker sudah memakai enkripsi secure socket layer (SSL) sehingga bisa memastikan keamanan personal dan finansial yang dikirim trader tidak dicegat pihak yang salah. Misalnya, Avatrade memakai enkripsi SSL 256-bit di semua situsnya.

·         Two factor authentication

Merupakan fitur proteksi lain yang membuat akun lebih sulit jika dibobol. Misalnya saja, Etrade membutuhkan nama, password, ditambah kode acak yang dihasilkan dari software yang terpasang pada ponsel sehingga membuat kian sulit untuk dibobol.

·         Privacy policy

Yang juga harus diperhatikan saat ingin mencari broker forex terpercaya dan teregulasi, pastikan untuk memahami kebijakan privasi yang ditawarkan broker. Pastikan di situ tertulis bahwa data personal tak dijual atau bisa dimanfaatkan pihak ketiga.

#3. Eksekusi Trading

Supaya order trading bisa ditempatkan dalam market dengan poin terbaik, sangat krusial untuk memilih broker forex terbaik dengan praktik eksekusi yang jujur. Ada beberapa tipe eksekusi yang dianut broker, dua terpopuler yaitu dealing desk dan non-dealing desk.

·         Broker dealing desk

Jika trader memilih broker jenis dealing desk, berarti broker akan berada di sisi sebaliknya dari order yang diberikan trader. Tiap kemenangan yang didapat trader, itu menjadi kekalahan broker, dan sebaliknya. Tapi ini bukan berarti broker bekerja dengan melawan trader.

·         Broker non-dealing desk

Tak seperti jenis dealing desk, broker non-dealing desk bekerja dengan meneruskan order yang diberikan trader langsung ke market. Dalam hal ini, trader bisa langsung menuju market dengan lebih pasti. Yang menarik, tak ada rekuotasi jika order sudah ditempatkan di market.

·         Broker STP/ECN

Teknologi straight through processing tak memerlukan desk (meja). Semua order akan langsung diarahkan ke penyedia likuiditas, dan harga akan dieksekusi sesuai rasio bid dan ask yang ditawarkan. Penyedia likuiditas dalam hal ini yaitu bank besar, konsorsium, dan investor kakap.

#4. Spread, Komisi, dan Biaya

Trader pengalaman pasti paham bahwa biaya trading punya pengaruh signifikan pada profit yang didapat. Meski perbedaan 2-3 mungkin tak terlihat penting, tapi jika diakumulasi seiring waktu, hasilnya bisa signifikan perbedaannya. Terlebih untuk trader aktif dengan volume trading tinggi.

Idealnya, broker yang menawarkan harga tinggi biasanya menyertakan servis tingkat tinggi, termasuk riset dan analisa market, layanan konsumen, dukungan pelanggan, material pelatihan, alat trading dan indikator. Pada intinya, trader akan mendapat sesuai harga yang dibayarkan.

·         Spread

Spread merupakan sumber utama pemasukan broker. Semakin ketat spread, semakin murah biaya yang harus ditanggung trader untuk sekali masuk keluar trading. Besaran spread akan berbeda untuk tiap pecahan, dan cenderung lebih ketat untuk pecahan dengan volume trading tinggi.

·         Komisi

Mayoritas broker sebenarnya tak menagih komisi untuk semua jenis akun, kecuali untuk jenis currenex akun (yang mana spread hanya 0.2 pip) atau akun zero spread.

·         Biaya lain

Biaya trading tak hanya terbatas pada spread dan komisi saja. Beberapa broker akan menagih biaya tambahan untuk penarikan uang, deposit, transfer, kartu kredit, penutupan akun, bahkan saat akun tidak aktif.

#5. Platform Trading

Bisa dikatakan kalau platform trading seperti portal untuk menuju ke dunia trading forex. Karena itu, trader harus bisa menemukan platform trading yang ramah dan intuitif tapi juga kaya fitur dan tangguh untuk memenuhi semua kebutuhan trading.

·         MetaTrader

Sudah menjadi standar platform trading yaitu MetaTrader. Platform ini mudah diprogram, dioperasikan, dan bisa dikustom agar sesuai kebutuhan trader. Tersedia beragam pilihan charting dan alat backtesting, juga expert advisor jika ingin trading otomatis.

·         Web based trading

Beberapa broker juga menyediakan platform trading berbasis website sehingga trading hanya bisa dilakukan via peramban. Dengan demikian, trader tak perlu mengunduh software trading. Satu kelemahan yaitu tak banyak fitur yang tersedia dari platform trading ini.

·         Mobile trading

Broker kadang menyediakan platform trading berbasis aplikasi ponsel yang memungkinkan trader untuk membuka dan memantau trading di mana saja. Platform mobile trading selanjutnya bisa disinkronisasi agar hasilnya bisa dibuka dari software trading atau peramban.

Saat membuka akun forex, trader akan menemukan banyak broker berbeda, terutama yang terkait dengan jumlah minimal deposit, fitur akun, dan kebijakan trading. Tapi kebanyakan aspek tersebut disembunyikan sehingga tak banyak trader yang paham.

Itu sebabnya, penting untuk menganalisa aspek semacam ini dan menanyakan detil demi kepastian. Khusus untuk hal ini, broker di luar Amerika dan Jepang biasanya lebih akomodatif kepada trader. Setidaknya kiat di atas bisa berguna untuk mencari broker forex terpercaya dan teregulasi.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :