Membuat rencana trading hanya awal dari serangkaian aktivitas yang harus dilakukan trader. Tergantung apakah ingin trading forex jangka panjang atau jangka pendek, trader harus bisa menyusun berdasarkan kondisi tertentu yang berkembang.

Menyusun rencana merupakan kunci sukses trading forex. Dan jika memutuskan trading forex jangka panjang, maka segala upaya harus diarahkan untuk mendapat profit dalam jangka panjang. Pun begitu dengan risiko trading, semua harus ditakar hingga periode tertentu yang diinginkan.

Tapi banyak juga yang berpendapat kalau trading forex jangka panjang lebih aman dari risiko dibanding jangka pendek. Meski pendapat ini tak bisa disalahkan, tapi juga tidak bisa dibenarkan. Apapun itu, trading selalu membawa risiko dan itu sebabnya diperlukan rencana yang jelas.

#1. Buat Daftar Ceklist

Aturan paling dasar, kembangkan sikap disiplin saat trading. Jika merasa tak punya modal sikap disiplin, coba buat daftar ceklist. Inilah yang dilakukan trader pro saat ingin membuka trading di market. Daftar ceklist bisa dimanfaatkan sebagai panduan trading.

Saat sedang panik di market sedang di satu sisi trader kurang punya sikap disiplin, trader sangat mungkin tidak bisa berpikir jernih. Agar trading tetap sesuai tujuan, daftar ceklist bisa membantu sehingga trader akan tetap pada rencana meski sedang panik.

Untuk itu, trader harus menyusun rencana trading dalam bentuk tertulis sebelum membuka terminal trading. Jika merasa tak ahli memakai alat digital, cukup gunakan kertas dan pena lalu tempelkan pada dinding sebagai petunjuk dan pengingat.

Tapi jika cukup mahir dalam memakai aplikasi digital, trader bisa memanfaatkan aplikasi ceklist yang banyak tersedia secara gratis. Jika terbiasa memakai smartphone atau tablet, cari aplikasi yang sesuai. Semisal memakai komputer atau laptop, gunakan software.

Trader harus serius dalam hal ini jika ingin benar-benar sukses dalam trading forex jangka panjang. Tapi jika memang merasa secara psikologis belum siap untuk memulai trading, sebaiknya jangan. Jadikan poin membuat daftar ceklist ini sebagai bagian dari kebiasaan trading.

#2. Hitung Profit, Biaya, dan Manajemen Risiko

Pada trading jangka pendek, risiko 10-20 pip merupakan jumlah yang paling sering diambil. Tapi untuk trading forex jangka panjang, coba pertimbangkan 200 pip. Jika tak memungkinkan, coba ambil 100 pip saja. Dan untuk risiko maksimal, batasi hingga 300 pip.

Angka tersebut juga merupakan jumlah stop-loss. Walau demikian, masih banyak trader yang tak mempertimbangkan stop-loss dalam sistem trading forex jangka panjang yang dibangun. Padahal stop-loss juga diperlukan untuk trading jangka panjang jika tak ingin kalah.

Tapi jika ingin membuka trading dengan aman, trader harus mempertimbangkan berapa banyak modal yang akan dipakai lalu mencoba mengkalkulasi semua risiko yang bisa saja muncul. Di samping itu, trader juga melihat biaya yang dikenakan broker untuk tiap trading.

Spread merupakan faktor penting jika ingin membuka trading dengan mengambil lot besar. Semisal broker mematok spread tinggi pada pair yang digunakan trader, ada baiknya agar mempertimbangkan untuk mencari broker yang lain.

Trader bisa melihat berbagai ulasan terkait broker tersebut dengan berbagai kriteria yang sekiranya berguna untuk trader. Pertimbangkan juga bahwa swap free harus dimasukkan sebagai salah satu fasilitas jika ingin trading forex jangka panjang, demi trading forex yang legal.

Biaya swap bisa mengurangi profit yang didapat trader dengan signifikan secara harian. Untuk beberapa kondisi, swap bisa sangat mengganggu dan bisa mengalihkan konsentrasi trader dari trading. Pada dasarnya, semua yang terkait biaya juga harus dihitung saat menyusun rencana jangka panjang.

#3. Perhatikan Chart Lalu Buat Analisa

Buka terminal trading yang dipunyai lalu buka chart dengan berbagai periode dan tanggal berbeda. Gunakan plugin atau indikator favorit untuk menggambar garis atau volume trading. Chart berbentuk grafis pada dasarnya lebih baik daripada chart angka.

Chart grafis dinilai lebih efektif untuk otak manusia karena lebih mudah dipahami sehingga trader bisa melakukan analisa mendalam tentang situasi market. Trader tak seharusnya melupakan analisa market dengan sudut pandang teknikal jika ingin berhasil saat trading.

Analisa bisa membantu memprediksi kemungkinan harga pada periode tertentu berdasarkan kondisi market pada periode sebelumnya. Banyak trader memakai analisa teknikal dari sudut pandang fundamental sehingga mendapat hasil yang diinginkan.

Market forex akan selalu berubah secara alami, jadi jika trader punya kemampuan analisa teknikal yang bagus dan mampu menemukan perbedaan antara time frame, bisa dikatakan bahwa trader tersebut sudah selangkah di depan untuk trading forex jangka panjang.

Di sisi lain jika trader masih lemah dalam menganalisa chart, maka sebaiknya gunakan chart candlestick mingguan. Walau demikian, tiap trader punya kecenderungan terhadap jenis chart tertentu. Jadi akan lebih baik jika memakai chart yang memang sesuai dengan karakternya.

#4. Temukan Tren, Lakukan Riset Ekonomi

Cari satu pair mata uang lalu cari dua gambaran ekonomi terkait pair tersebut. Jika ternyata menemukan fakta bahwa nilai ekonomi suatu pecahan dalam satu pair menurun nilainya, bisa dikatakan bahwa pecahan tersebut merupakan yang terlemah.

Trader forex hanya boleh membeli saat nilai ekonomi pecahan uang tersebut lebih kuat dibanding lainnya, yang pada periode berikutnya bisa memunculkan tren. Mayoritas trader akan menunggu harga untuk bergerak turun atau naik, terutama jika trader mencari titik tertinggi dan terendah.

Tapi sangat tidak disarankan untuk menunggu harga berubah, terutama jika kriteria trading sudah muncul. Bukan saja kehilangan peluang profit, tapi trader juga bisa kehilangan semua modal trading. Jadi akan lebih baik jika trader mau meluangkan waktu untuk analisa market.

Dengan analisa yang mendetail, trader bisa melihat tren lebih baik lagi sehingga trading berpeluang memberi profit dalam jumlah besar. Jika ingin mencari kemungkinan tren jangka panjang selanjutnya, trader harus mau memahami faktor fundamental.

Faktor fundamental yang dimaksud tersebut umumnya terkait keadaan ekonomi suatu negara yang mana mata uangnya sedang ditransaksikan.

#5. Faktor Ekonomi Makro

Ekonomi maksro meliputi berbagai aspek termasuk stabilitas politik, pemilihan presiden, sistem administrasi, kebijakan bank, ketersediaan lapangan kerja, dan lainnya. Trader yang ingin membuka trading forex jangka panjang harus secara rutin menganalisa data ekonomi makro.

Semua aspek yang tergabung dalam ekonomi makro pada tahap selanjutnya bisa merefleksikan nilai mata uang. Rasio inflasi misalnya, naik turunnya bisa memengaruhi rasio nilai tukar. Inflasi tinggi mengindikasikan harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan.

Hasilnya berupa adanya penurunan permintaan barang dan jasa dari negara tersebut dan selanjutnya bisa membuat kondisi ekonomi kurang sehat. Pada kondisi selanjutnya, nilai pecahan akan jatuh jika dibanding dengan pecahan uang dari negara lain dengan kondisi ekonomi yang stabil.

Pada dasarnya, trader harus bisa memahami kaitan ekonomi suatu negara dengan rasio nilai tukar jika ingin trading forex jangka panjang. Nilai tukar bisa dipengaruhi kondisi ekonomi suatu negara, itu sebabnya trader juga harus menganalisa keadaan ekonomi makro negara tersebut.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :