Bias yang Berpengaruh Dalam Trading
Bias yang Berpengaruh Dalam Trading

Dalam dunia trading, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan para trader dalam melakukan transaksi. Salah satu faktor yang seringkali menjadi masalah dalam trading adalah bias. Bias adalah sebuah kecenderungan atau predisposisi untuk memandang suatu hal dengan sudut pandang tertentu yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

Bias Sangat Berbahaya dalam Trading

Bias dapat sangat berbahaya dalam trading karena dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa keputusan yang dibuat oleh para trader yang terpengaruh bias tidak didasarkan pada analisis objektif dari data pasar, melainkan didasarkan pada pandangan subjektif mereka.

  1. Confirmation Bias

Salah satu jenis bias yang umum dalam trading adalah confirmation bias. Confirmation bias adalah kecenderungan untuk mencari informasi yang memperkuat pandangan kita sendiri dan mengabaikan informasi yang bertentangan dengan pandangan kita. Sebagai contoh, seorang trader yang percaya bahwa harga suatu saham akan naik mungkin hanya mencari informasi yang mengkonfirmasi pandangan mereka dan mengabaikan informasi yang mengindikasikan sebaliknya. Hal ini dapat menyebabkan trader melakukan transaksi yang tidak tepat, dan akhirnya mengalami kerugian finansial.

  1. Overconfidence Bias

Selain confirmation bias, bias lainnya yang sering terjadi dalam trading adalah overconfidence bias. Overconfidence bias adalah kecenderungan untuk merasa terlalu percaya diri dalam kemampuan kita dalam menganalisis pasar dan membuat keputusan trading. Trader yang terpengaruh overconfidence bias cenderung meremehkan risiko dan kemungkinan kegagalan dalam trading, sehingga mereka seringkali mengambil risiko yang terlalu besar. Hal ini dapat menyebabkan trader mengalami kerugian finansial yang besar dan bahkan bisa menghancurkan karir trading mereka.

  1. Sunk Cost Bias

Terdapat juga bias yang disebut sunk cost bias. Sunk cost bias adalah kecenderungan untuk terus mempertahankan posisi trading yang mengalami kerugian, hanya karena telah mengeluarkan modal dalam posisi tersebut. Trader yang terpengaruh sunk cost bias cenderung terus mempertahankan posisi mereka bahkan ketika ada indikasi bahwa posisi tersebut sudah tidak menguntungkan lagi. Hal ini dapat menyebabkan trader terus mengalami kerugian finansial yang besar, karena mereka tidak berani memutuskan posisi yang mengalami kerugian.

  1. Kesalahan Gambler (Penjudi)

Orang-orang cenderung percaya bahwa setelah serangkaian kerugian, kemenangan akan datang berikutnya. Ambil contoh bahwa Anda sedang bermain permainan melempar koin dengan modal $1000. Anda kehilangan taruhan tiga kali berturut-turut pada sisi “kepala” dan dikenakan biaya $100 per taruhan. Apakah Anda akan bertaruh lagi dan berapa banyak akan Anda dipertaruhkan?

  1. Membatasi Keuntungan Dan Memperlebar Kerugian

Orang cenderung untuk membatasi keuntungan mereka dan memberikan lebih banyak ruang untuk kerugian. Tidak ada yang suka merasakan rugi. Oleh karena itu, kebanyakan investor cenderung menahan posisi rugi dan berharap tren harga di pasar akan berbalik segera sehingga setidaknya posisi trading yang awalnya rugi itu bisa ditutup dalam kondisi impas. Namun, seringkali yang terjadi justru kerugian itu makin membengkak.

  1. Anggapan Bahwa Saya Pasti Benar

Secara alamiah, manusia bersifat egois dan akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa dirinya benar. Oleh karena itu, seringkali karena trader beranggapan bahwa “Dolar pasti menguat” maka mempertaruhkan sebanyak-banyak modalnya untuk buy Dolar, tanpa mempedulikan kondisi pasar ataupun kapabilitas modalnya sendiri. Hal serupa bisa dialami oleh orang-orang lain, seperti “Harga emas pasti naik terus”, atau lainnya.

Cara Menghindari Bias Dalam Trading

Untuk menghindari bias dalam trading, ada beberapa tips yang dapat diikuti oleh para trader. Pertama, selalu berpegang pada strategi trading yang telah ditetapkan sebelumnya dan jangan tergoda untuk mengubah strategi karena pandangan subjektif yang muncul. Kedua, lakukan analisis pasar secara objektif dengan memperhatikan semua data yang tersedia, baik yang mendukung pandangan kita maupun yang tidak mendukung pandangan kita. Ketiga, jangan terlalu percaya diri dalam kemampuan trading kita dan selalu waspada terhadap risiko dan kemungkinan kegagalan dalam trading. Keempat, jangan mempertahankan posisi trading yang sudah mengalami kerugian hanya karena telah mengeluarkan modal pada posisi tersebut.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :