Saham adalah salah satu jenis instrumen investasi yang paling populer di dunia. Namun, pasar saham juga dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi. Artinya, harga saham bisa naik atau turun dengan sangat cepat dan tajam dalam waktu yang singkat.
Fluktuasi Saham
Saham memang bersifat fluktuatif, bisa naik bisa turun sama halnya dengan harga barang atau komoditi di pasar. Bagi beberapa orang disanalah seninya, bila pasar statis tidak akan menarik minat investor. Buat Sobat yang sudah punya saham di beberapa perusahaan pasti senang banget kalau lihat sahamnya “hijau royo royo” dan mendadak cemas kalau sahamnya jadi “merah merah” tapi ingat jangan panik ya.
Dalam teori ekonomi, naik turunnya harga saham merupakan sesuatu yang lumrah karena hal itu digerakkan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Jika permintaan tinggi maka harga akan naik, sebaliknya jika penawaran tinggi harga akan turun.
7 Penyebab Saham Naik dan Turun
Secara umum ada beberapa faktor yang memengaruhi naik turun harga saham suatu perusahaan. Faktor-faktor tersebut diklasifikasikan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam perusahaan. Sementara faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar perusahaan. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan saham naik dan turun:
- Kinerja perusahaan: Kinerja perusahaan adalah salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap pergerakan harga saham. Jika sebuah perusahaan memiliki kinerja yang baik, seperti pendapatan dan laba yang meningkat, maka harga sahamnya cenderung naik. Sebaliknya, jika kinerja perusahaan buruk, harga sahamnya cenderung turun.
- Berita ekonomi: Berita ekonomi juga dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Jika berita ekonomi positif, seperti pertumbuhan ekonomi yang kuat atau turunnya tingkat pengangguran, maka harga saham cenderung naik. Namun, jika berita ekonomi negatif, seperti resesi atau krisis keuangan, maka harga saham cenderung turun.
- Sentimen pasar: Sentimen pasar, yaitu persepsi investor tentang pasar, juga memainkan peran penting dalam pergerakan harga saham. Jika investor merasa optimis tentang masa depan pasar, maka harga saham cenderung naik. Namun, jika investor merasa pesimis, maka harga saham cenderung turun.
- Faktor politik: Faktor politik juga dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Perubahan dalam kebijakan pemerintah atau ketidakstabilan politik dapat menyebabkan ketidakpastian di pasar, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga saham.
- Faktor global: Faktor global, seperti perang dagang atau konflik geopolitik, juga dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Ketidakpastian global dapat menyebabkan ketidakpastian di pasar, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga saham.
- Keputusan bank sentral: Keputusan bank sentral, seperti tingkat suku bunga atau kebijakan moneter, juga dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Jika bank sentral menaikkan suku bunga, maka investor mungkin lebih memilih untuk berinvestasi di instrumen keuangan yang lebih aman, seperti obligasi, daripada saham. Hal ini dapat menyebabkan harga saham turun.
- Ketersediaan saham: Ketersediaan saham juga dapat mempengaruhi harga saham. Jika jumlah saham yang tersedia untuk dijual terbatas, maka harga saham cenderung naik. Sebaliknya, jika jumlah saham yang tersedia untuk dijual melimpah, maka harga saham cenderung turun.
Kesimpulan
Itulah beberapa faktor yang dapat menyebabkan pergerakan harga saham naik atau turun. Namun, penting untuk diingat bahwa pasar saham sangat dinamis dan kompleks, dan faktor-faktor ini dapat saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi investor untuk memahami pasar saham dan melakukan analisis yang mendalam ketika menjalankan investasi saham.