Cara Kerja Indikator Supertrend dalam Trading Forex
Cara Kerja Indikator Supertrend dalam Trading Forex

Trading forex merupakan kegiatan yang membutuhkan analisis serta pemahaman mendalam pada berbagai indikator untuk menetapkan keputusan yang tepat. Salah satu indikator yang populer dan sering dipakai dalam dunia trading forex adalah Supertrend. Dengan indikator ini trader akan terbantu untuk mengidentifikasi arah tren dan potensi perubahan arah harga. Artikel ini akan menjelaskan cara kerja indikator Supertrend dalam trading forex.

Definisi Indikator Supertrend

Indikator Supertrend sendiri yaitu alat analisis teknis yang membantu trader untuk mengidentifikasi tren pasar. Indikator yang dikembangkan oleh Olivier Seban ini bekerja dengan cara menghitung nilai rata-rata dari kisaran harga (high dan low) pada periode tertentu. Berdasarkan perhitungan tersebut,indikator menentukan level Support dan Resistance dinamis.

Penentuan Arah Tren

Indikator Supertrend akan menetapkan dua garis – garis hijau dan merah. Garis hijau mewakili level Support, sedangkan garis merah mewakili level Resistance. Bila harga berada di atas garis hijau, hal tersebut menunjukkan tren naik (bullish). Sementara itu, bila harga berada di bawah garis merah, itu menunjukkan tren turun (bearish).

Perhitungan Nilai Supertrend

Perhitungan nilai Supertrend ini sejatinya akan melibatkan dua faktor utama yakni faktor pengganda (multiplier) dan rata-rata True Range (ATR). ATR sendiri akan mengukur volatilitas pasar, sementara multiplier akan mengontrol sensitivitas Supertrend terhadap perubahan harga.

Penggunaan Indikator Supertrend

  1. Sinyal Buy dan Sell: Saat harga bergerak di atas garis hijau, trader bisa mempertimbangkan untuk membuka posisi Buy. Sementara itu, saat harga bergerak di bawah garis merah, trader bisa mempertimbangkan untuk membuka posisi Sell.
  2. Pemantauan Trend: Supertrend bisa membantu trader guna memahami kekuatan dan keberlanjutan tren. Pada kondisi tren yang kuat, garis Supertrend mampu mempertahankan posisinya, sedangkan pada kondisi pasar yang ranging atau konsolidasi, garis bisa berubah-ubah.
  3. Stop Loss dan Take Profit: Trader juga bisa menggunakan garis Supertrend sebagai acuan untuk menetapkan level stop loss dan take profit. Ketika harga bergerak melintasi garis, hal tersebut bisa dijadikan sinyal untuk menutup posisi.
  4. Kelebihan dan Kekurangan:
  • Kelebihan: Indikator Supertrend terbilang relatif sederhana untuk digunakan. Indikator ini juga mampu memberikan sinyal tren dengan jelas, serta dapat digunakan di berbagai kerangka waktu.
  • Kekurangan: Seperti semua indikator, Supertrend juga bukanlah alat ajaib dan dapat memberikan sinyal palsu. Maka dari itu disarankan untuk selalu mengonfirmasi sinyal dengan analisis tambahan sebelum mengambil keputusan trading.

Dalam rangka menggunakan indikator Supertrend secara efektif, trader perlu memahami prinsip dasar perhitungannya, menguasai interpretasi sinyalnya, dan selalu memperhatikan kondisi pasar secara keseluruhan. Sangat penting juga untuk menguji indikator ini di lingkungan pasar yang berbeda-beda sebelum mengandalkannya sepenuhnya dalam keputusan trading.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :