Terdapat suatu korelasi kuat antara suku bunga dan market forex. Sebagai informasi, pergerakan forex dipengaruhi oleh banyak variabel berbeda, dan suku bunga suatu mata uang merupakan faktor fundamental yang paling berpengaruh terhadap laju harga forex.
Secara sederhana bisa dikatakan, nilai suatu harga akan mengikuti pecahan mata uang dengan suku bunga tertinggi sebenarnya. Rasio suku bunga merupakan jumlah suku bunga dikurangi inflasi yang terjadi. Itu sebabnya, trader dituntut untuk memahami aspek terkait suku bunga.
Trader tetap harus membuka mata pada suku bunga tiap bank sentral dalam suatu negara. Bukan saja karena penting untuk diperhatikan, hanya saja supaya trader bisa menebak pergerakan mata uang jika rasio suku bunga akan berubah sehingga bisa menghitung risiko yang mungkin diterima.
Apa Itu Suku Bunga dan Kenapa Penting Untuk Trader Forex?
Saat trader berbicara tentang suku bunga, trader sebenarnya merujuk pada suku bunga dari suatu bank sentral. Suku bunga merupakan aspek paling penting bagi trader forex untuk diperhatikan, karena saat rasio suku bunga berubah, nilai pecahan mata uang secara umum ikut berubah.
Bank sentral umumnya mempunyai suatu kebijakan terkait keuangan yang sangat berpengaruh pada rasio suku bunga. Dua di antara kebijakan paling populer yaitu operasi market secara terbuka dan discount rate. Dua kebijakan ini punya pengaruh berbeda ke market dan trader.
Operasi market secara terbuka bisa dimaknai sebagai aktivitas jual beli suatu sekuritas dalam market dengan tujuan memengaruhi rasio suku bunga secara langsung. Discount rate merupakan rasio biaya yang dibayarkan oleh bank komersial dan institusi finansial lain atas pinjaman dari bank dunia.
Bank sentral punya kewajiban dalam hal ini, yaitu mengelola tingkat inflasi mata uang dan membuat stabilitas rasio nilai tukar dalam negeri. Mereka melakukan ini dengan merubah tingkat suku bunga dan mengelola persediaan keuangan negara.
Saat inflasi bergerak naik di atas target bank sentral, mereka akan menaikkan rasio suku bunga bank sentral (dengan menggunakan kebijakan) yang lalu membatasi pelemahan ekonomi dan membawa tingkat inflasi turun seperti sebelumnya.
Perputaran Ekonomi dan Suku Bunga
Kondisi ekonomi bisa saja naik atau turun. Saat situasi ekonomi dalam keadaan baik, semua hal terkait keuangan akan membaik. Sebaliknya, saat situasi ekonomi memburuk atau sedang terjadi resesi, apapun yang berkaitan dengan keuangan akan ikut memburuk.
Bank sentral punya tujuan untuk menjaga inflasi tetap stabil dan membiarkan ekonomi tetap tumbuh dengan laju yang tetap, semua dilakukan dengan menjaga rasio suku bunga. Saat ekonomi tumbuh (pertumbuhan GDP positif), konsumen akan memiliki pendapatan lebih.
Pendapatan berlebih memicu pengeluaran berlebih, yang bisa diartikan banyak uang memburu sedikit barang, lalu memicu inflasi. Jika inflasi dibiarkan tak terurus maka akan menjadi bencana finansial, sehingga bank sentral akan menjaga inflasi sesuai target yang dikehendaki.
Kebanyakan bank sentral punya batasan 2%. Menaikkan rasio suku bunga akan membantu mengurangi pengeluaran dan inflasi dalam negeri. Jika ekonomi melemah (GDP dalam posisi negatif), deflasi (inflasi negatif) bisa menjadi persoalan lain.
Bank sentral lalu menurunkan rasio suku bunga untuk mendongkrak investasi dan pengeluaran. Beberapa perusahaan lalu meminjam uang dengan suku bunga rendah demi investasi dalam projek baru, yang lalu bisa meningkatkan penyerapan tenaga kerja, taraf hidup, dan stabilnya nilai inflasi.
Bagiamana Suku Bunga Memengaruhi Mata Uang?
Cara suku bunga memengaruhi market forex yaitu lewat perubahan dalam hal ekspektasi terhadap suku bunga, sehingga memicu perubahan pola permintaan pada suatu mata uang. Supaya lebih mudah, ambil contoh investor Inggris yang berinvestasi dengan modal besar pada aset negara Amerika seperti SUN.
Rasio suku bunga di Amerika sedang dalam kondisi naik sehingga investor harus membeli dolar Amerika lebih dulu untuk investasi SUN Amerika. Investor tentu tak sendiri dalam berinvestasi ke suatu negara yang mempunyai suku bunga tinggi seperti Amerika.
Akan ada banyak investor lain yang ikut investasi yang lalu meningkatkan permintaan akan dolar Amerika sehingga mata uang terapresiasi. Kurang lebih seperti inilah pengaruh rasio suku bunga ke nilai mata uang. Dari sini trader bisa mencoba menebak perubahan ekspektasi dari suku bunga yang punya imbas besar ke mata uang.
Seperti itulah contoh dari apa yang terjadi jika market berharap bank sentral menjaga suku bunga agar tetap, tapi kemudian bank sentral justru menurunkan suku bunga. Contoh lain, Bank Australia diekspektasikan menjaga suku bunga di angka 4%, tapi justru menaikkan hingga 4.25%. Market pasti akan terkejut dengan kenaikan ini, sehingga AUD/USD mengalami depresiasi.
Memahami Perbedaan Suku Bunga yang Berkaitan Strategi Forex
Perbedaan suku bunga sederhananya yaitu perbedaan suku bunga antar dua negara. Semisal trader berharap Amerika secara tak terduga menaikkan suku bunga seperti yang diantisipasi kebanyakan, ada kemungkinan dolar Amerika akan mendapat apresiasi.
Untuk meningkatkan peluang trading sukses, trader bisa membeli dolar Amerika dengan mata uang yang punya suku bunga rendah. Sebabnya, dua mata uang punya pergerakan berbeda terhadap suku bunga masing-masing. Perbedaan suku bunga punya pengaruh besar pada tingkat apresiasi dan depresiasi.
Perubahan suku bunga sangat berpengaruh langsung ke nilai mata uang, sehingga penting untuk dipahami. Perbedaan suku bunga seringnya digunakan dalam carry trade, karena pada teknisnya, uang dipinjam dari negara lain dengan rasio rendah lalu diinvestasikan ke negara dengan rasio tinggi.
Itu sebabnya, tak ada risiko berarti yang terlibat dalam carry trade karena mata uang yang diinvestasikan sedang dalam posisi depresiasi. Bagaimanapun juga, trader forex bisa mengambil keuntungan dengan membuka trading saat berita terkait suku bunga dirilis.
Trader dengan pengalaman tinggi pasti akan mencoba menebak arah perubahan yang dilakukan oleh bank sentral, yang selanjutnya bisa merubah arah ekspektasi market. Trader melakukan ini dengan cara memantau variabel kunci pergerakan ekonomi seperti inflasi, lalu membuka trading tepat sebelum bank sentral merilis berita.
Metode trading lain yang kerap menekankan pada perbedaan suku bunga yaitu dengan menunggu munculnya pullback dari suatu mata uang setelah mengetahui hasil rasio suku bunga terbaru. Jika rasio bank sentral tak diekspektasi naik, mata uang akan mengalami apresiasi.
Dalam kondisi ini, trader bisa menunggu hingga mata uang mengalami depresiasi sebelum mengeksekusi posisi beli, dan mengantisipasi jika mata uang akan terus mengalami apresiasi. Trader bisa menggunakan kalender ekonomi untuk menambah pertimbangan untuk mengambil keputusan.
Memang benar, trading mata uang dengan suku bunga naik bisa meningkatkan kemungkinan trading sukses dan memberi peluang lebih pada trader untuk profit. Yang menjadi tugas utama trader yaitu menebak arah perubahan ekspektasi terhadap suku bunga yang berkembang.
Bank sentral memutuskan untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga berdasarkan data ekonomi yang didapat. Untuk itu, trader harus mau memperbarui diri dengan data ekonomi terbaru dengan memanfaatkan kalender ekonomi karena sudah mencakup data inflasi, suku bunga, dan lapangan kerja.