Batas toleransi risiko adalah suatu konsep yang penting dalam pengambilan keputusan dan manajemen risiko. Hal ini berkaitan dengan seberapa banyak risiko yang dapat diterima oleh suatu organisasi atau individu dalam mencapai tujuan tertentu. Batas toleransi risiko ini dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk, seperti nilai uang, persentase dari pendapatan atau keuntungan, atau parameter lain yang sesuai dengan sifat risiko yang dihadapi.

Cara Menentukan Batas Toleransi Risiko dalam Trading

Menentukan batas toleransi risiko sangat penting karena dapat membantu organisasi atau individu untuk menghindari risiko yang tidak dapat diterima dan menjaga keberlangsungan bisnis atau pencapaian tujuan. Untuk menentukan batas toleransi risiko, ada beberapa langkah dan cara yang harus diikuti, yaitu:

  1. Kenali Tujuan Trading Anda

Apakah Anda sudah punya penghasilan tetap di luar trading? Ataukah profit trading menjadi satu-satunya sumber pendapatan Anda? Jika bertujuan menjadikan trading sebagai mata pencaharian utama, maka lebih baik pilih ukuran trading yang kecil saja. Kenapa demikian? Hal ini berhubungan dengan risiko psikologis yang akan membebani trading Anda. Sementara itu, jika hanya menjadikan trading sebagai pekerjaan sampingan, Anda bisa lebih bebas menentukan batas toleransi risiko.

  1. Identifikasi risiko

Berikutnya, kita perlu mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi. Hal ini dapat dilakukan melalui analisis risiko, yang melibatkan penilaian kemungkinan dan dampak dari berbagai jenis risiko.

  1. Perkirakan tingkat risiko

Kemudian, kita perlu memperkirakan tingkat risiko yang dapat diterima oleh organisasi atau individu. Ini dapat ditentukan berdasarkan sejumlah faktor, seperti sifat bisnis atau kegiatan yang dilakukan, ketersediaan sumber daya, dan tujuan yang ingin dicapai.

  1. Putuskan apakah risiko tertentu dapat diterima atau tidak

Setelah itu, kita perlu memutuskan apakah risiko tertentu dapat diterima atau tidak. Jika risiko tersebut tidak dapat diterima, maka kita perlu mengambil tindakan untuk mengurangi atau menghindari risiko tersebut. Jika risiko tersebut dapat diterima, maka kita perlu menetapkan batas toleransi risiko.

Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menentukan Batas Toleransi Risiko

Namun, menentukan batas toleransi risiko bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti sifat risiko yang dihadapi, ketersediaan sumber daya, dan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, batas toleransi risiko juga dapat berubah seiring waktu, tergantung pada perubahan kondisi pasar, sumber daya yang tersedia, dan tujuan yang ingin dicapai.

Selain itu, menentukan batas toleransi risiko juga tidak boleh dipandang sebagai proses yang statis. Organisasi atau individu perlu terus menerus memantau dan mengevaluasi risiko yang dihadapi dan menyesuaikan batas toleransi risiko jika diperlukan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa organisasi atau individu tetap mampu mengelola risiko secara efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Dalam mengelola risiko, ada beberapa strategi yang dapat digunakan, seperti menghindari risiko, mengurangi risiko, menerima risiko, dan mentransfer risiko. Strategi yang dipilih tergantung pada tingkat risiko dan batas toleransi risiko yang telah ditetapkan. Jika risiko melebihi batas toleransi risiko yang telah ditetapkan, maka organisasi atau individu perlu mengambil tindakan untuk mengurangi atau menghindari risiko tersebut.

Kesimpulan

Apapun yang dikatakan para trader di luar sana, tak ada formula pasti dalam menentukan batas risiko paling ideal bagi masing-masing trader. Ukuran risiko 5% dari modal mungkin bisa ditolerir bagi trader profesional, tapi bisa jadi terlalu besar untuk trader pemula. Jadi sebaiknya, ukurlah sendiri batas toleransi risiko berdasarkan kondisi personal Anda. Dengan cara itulah, Anda bisa mengoptimalkan hasil trading untuk memperoleh konsistensi profit yang diinginkan.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :