Selain trader yang tergabung dengan broker, partisipan market juga bisa berasal dari trader yang bergabung dengan bank. Trading forex melalui bank sangat mungkin dilakukan, dan bisa menjadi pilihan logis jika ingin menghindari broker scam.

Terdapat sekitar USD 5 trilyun transaksi forex setiap hari dengan berbagai jenis partisipan market. Tiap partisipan menginginkan hal yang sama dari market, yaitu profit, dari fluktuasi harga yang ada di market. Trading forex melalui bank bisa menjadi cara alternatif untuk mencari profit tersebut.

Tentu ada sejumlah perbedaan jika membuka trading dari bank dengan broker. Mayoritas broker umumnya hanya melayani trading, sedang bank mempunyai layanan lebih banyak. Tapi bagaimana sebenarnya cara trading forex melalui bank?

Trading Forex Melalui Bank

Volume trading terbesar umumnya akan mengambil tempat di market interbank. Berbagai bank tersebut kemudian membuka trading melalui jaringan elektronik yang tergabung dalam market interbank. Di sinilah proses jual beli mata uang kemudian terjadi.

Volume terbesar dari transaksi mata uang biasanya didominasi oleh bank internasional dengan skala besar. Dengan banyaknya trader yang berminat untuk trading, bank kemudian memfasilitasi trader untuk bisa trading dalam forex.

Tiap bank tentu menawarkan metode tersendiri dalam menawarkan jasanya pada trader. Sejumlah bank biasanya akan berperan sebagai fasilitator dengan fungsi serupa broker, sehingga trader yang harus membuka trading sendiri sekaligus mengelolanya.

Selain berperan sebagai broker, bank juga bisa berperan sebagai wadah pendanaan dan investasi. Jika trader mengambil jenis ini, trading biasanya akan dilakukan oleh bank sehingga trader tak akan terlibat aktif dalam trading kecuali terkait modal awal yang digunakan.

Untuk broker yang bergabung dengan jenis bank seperti ini, maka bisa digolongkan sebagai trader institusional. Sebabnya, broker sudah tergabung dengan institusi finansial berupa bank. Terkait profit dan loss yang diterima trader, semuanya biasanya sudah diatur dalam perjanjian.

Trading Forex Melalui Broker

Berbeda dengan trading forex melalui bank, broker akan membuka trading atas nama trader. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa trader membuka trading atas namanya sendiri, lengkap dengan segala risiko trading yang mungkin diterima.

Broker beroperasi dengan sistem over-the-counter (OTC) yang mana tidak punya aturan tetap layaknya market interbank. Trader forex juga tidak akan dikenai berbagai pasal yang diterapkan pemerintah terkait aturan transaksi komoditas dan sekuritas.

Sebagai balas jasa karena sudah membantu transaksi, broker forex akan komisi dalam bentuk spread atau biaya trading. Kurang lebih seperti inilah cara broker mencari pemasukan. Spread, dalam istilah ini, merujuk pada perbedaan harga bid dan harga ask.

Harga bid pada dasarnya merupakan jumlah yang akan diterima setelah menjual mata uang, sedang harga ask dimaknai sebagai jumlah yang harus dibayarkan saat akan membeli suatu pecahan mata uang. Broker kemudian mengambil selisih harga bid dan ask sebagai bayaran atas fasilitas yang diberikan.

Beberapa broker juga menarik bayaran lain berupa komisi selain spread. Sejumlah broker mungkin akan mengklaim dengan bebas komisi trading meski mereka sebenarnya mengambil cara lain untuk mengembalikan komisi yang hilang dengan melebarkan jarak spread di tiap trading.

Beda Trading Forex Melalui Bank dan Broker

Sebagai trader individu, pasti ada kemauan untuk mencari fasilitator terbaik untuk trading, dalam hal ini antara bank dan broker. Pilihan sebenarnya bergantung pada apa yang ditawarkan fasilitator tersebut dan seberapa besar volume yang diinginkan untuk membuka trading.

Perbedaan utama antara dua fasilitator tersebut yaitu bahwa bank menawarkan lingkungan trading lebih luas dari berbagai klien institusional besar yang mampu membuka trading hingga jutaan dolar. Bahkan trader tak diperboleh membuka trading dengan modal seadanya.

Dalam kata lain, bank menetapkan standal modal minimal yang boleh digunakan untuk trading. Dari sini bisa dipahami bahwa bank memang didesain untuk para trader yang berkantong tebal. Akan sedikit berbeda untuk broker forex yang memberi fleksibilitas lebih.

Broker forex umumnya menangani trader individu atau investor gabungan. Broker dianggap lebih mampu menyediakan solusi praktis pada trader jika ingin membuka trading tapi tak mempunyai modal. Tak seperti bank yang mengharuskan syarat minimal modal yang nilainya mencapai jutaan.

Satu kendala yang sering ditemui saat mencari broker yaitu terkait aspek keamanan. Ada begitu banyak broker scam yang penampilannya tak beda jauh dengan broker teregulasi. Trader diharuskan jeli saat melakukan riset broker jika ingin mendapat broker terbaik.

Trading forex melalui bank sebenarnya menawarkan sejumlah keunggulan dibanding broker, terutama terkait keamanan dan spread rendah. Berbeda jauh dengan broker yang kadang membebankan berbagai macam biaya seperti spread, komisi, atau lainnya.

Untuk bisa trading forex dari bank, trader hanya menunjukkan bukti akan kesanggupan modalnya melalui akun di bank. Setelah itu trader baru bisa memulai trading dengan biaya rendah bahkan memakai bantuan robot forex, meski masih ada beberapa kelemahan trading forex menggunakan robot.

Agar Sukses Trading Dari Bank

Dalam market apapun, harus ada lawan dalam tiap transaksi. Semisal ingin membeli, maka harus ada penjual di sisi yang berlawanan. Sebaliknya, jika ingin menjual, maka harus ada lawan yang ingin membeli. Kurang lebih seperti itulah praktik yang ada dalam market forex.

Satu contoh, semisal bank ABC memutuskan membeli EUR/USD dalam jumlah besar. Jika mengacu pada konsep di atas, bank tersebut harus menemukan lawan seimbang yang mau membeli EUR/USD dengan jumlah sama besar. Jika tidak, transaksi tak akan pernah terjadi.

Terkait strategi trading forex melalui bank, fokus sebaiknya diarahkan untuk mengidentifikasi kapan dan di mana partisipan market terbesar akan membuka dan menutup trading berdasarkan penawaran dan permintaan yang ada.

Situasi ini sering disebut sebagai ‘poin manipulasi’ dalam trading forex. Poin manipulasi bisa terjadi karena didahului akumulasi yang merupakan suatu kondisi di mana bank mengontrol market dengan keluar masuk posisi dengan volume tinggi.

Akumulasi bisa diartikan sebagai area di mana bank akan masuk lalu mengakumulasikan posisi yang diinginkan hingga beberapa jam. Karena volume yang dibawa cukup besar untuk menggerakkan market, bank kemudian menghasilkan profit dengan mengakumulasi posisi long yang kemudian dijual pada harga tinggi untuk mengakumulasi posisi short.

Pada kondisi selanjutnya, bank kemudian akan menutup atau membeli kembali pada posisi yang lebih rendah. Seperti yang sudah disebut, akumulasi pada tahap selanjutnya akan memunculkan manipulasi yang sudah banyak didengungkan trader saat masuk market.

Trader kerap merasa salah masuk posisi market sehingga beranggapa selalu terkena manipulasi. Trader juga merasa bahwa market seolah menunggu trader agar membuka posisi lalu secara singkat berbalik arah dan menelan semua modal yang dipunyai trader.

Kondisi demikian sebenarnya terkait aktivitas bank yang membuka posisi dalam volume besar. Dengan memahami apa yang dilakukan bank pada market forex dan membuka trading forex melalui bank, trader diharapkan bisa mendapat profit berlimpah sembari menekan risiko trading.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :