Trader manapun yang mengalami trading forex loss terus, akan masuk menjadi golongan 90% trader yang tak beruntung. Jika dibuat rinci, 80% trader loss terus, 10% mencapai poin breakeven, dan 10% lagi merupakan trader yang bisa menghasilkan profit konsisten.

Poin yang menarik dari statistik tersebut yaitu bahwa prosentase yang demikian bukan didasarkan pada area geografis, umur, atau tingkat kepandaian. Siapapun pasti ingin menjadi bagian 10% trader yang sukses, tapi hanya sedikit yang mau berusaha mencapainya.

Di antara kunci untuk menjadi trader sukses yaitu mau meluangkan waktu dengan belajar lalu melakukan latihan tanpa pernah merasa bosan. Dalam kata lain, jangan melakukan apa yang dilakukan oleh kebanyakan trader jika tak ingin bernasib sama.

Kunci Agar Sukses Trading

Pada dasarnya, untuk menjadi trader sukses dan terhindar dari trading forex loss terus, ada kunci dasar yang sangat mudah diikuti. Pengetahuan, kerja keras, dan pengalaman merupakan resep untuk bisa sukses trading. Mudah, tapi agak sulit diikuti pastinya.

Tak ada trader yang mendapat profit konsisten akan mengatakan bahwa apa yang didapat berdasar keberuntungan semata. Kunci dasar tersebut adalah apa yang diperlukan, dan pada praktiknya harus dilakukan secara berkesinambungan.

Trader harus mencari pengetahuan yang diperlukan terkait forex. Setelah mendapat pemahaman terkait apa yang diperlukan, trader lalu mengembangkan pengalaman melalui trading. Tapi dua langkah tersebut tak akan berhasil jika tanpa disertai kerja keras.

Bahkan ada semacam pandangan umum yang menyatakan bahwa trader baru bisa memahami tentang seluk beluk forex setelah 5 tahun. Terlepas berapa lama durasi yang diperlukan, satu yang harus menjadi catatan yaitu bahwa tak ada jalan pintas untuk menjadi sukses.

Pada kenyataannya, trader memang memerlukan konsistensi dalam melakukan kerja keras tersebut. Tapi sisi positif dari forex yaitu, bahwa menjadi trader tak perlu harus pandai atau ahli dalam satu bidang untuk bisa secara konsisten membuat profit.

Yang menjadi persoalan, banyak trader yang membuat proses tersebut menjadi agak sedikit rumit dan ambigu. Di satu sisi trader berpendapat kalau trading merupakan aktivitas yang kompleks, tapi di sisi lain mengatakan bahwa tak diperlukan apa-apa untuk bisa sukses di dunia trading.

Kurang Pengetahuan Tentang Trading

Barangkali inilah alasan terbesar yang menjadi penyebab trading forex loss terus. Kurang pengetahuan juga bisa diartikan bahwa trader mendapat pendidikan tapi kurang tak memadai. Jika pun belajar, mereka belajar di tempat yang salah sehingga kurang maksimal.

Banyak yang beranggapan bahwa trader hanya menjual dan membeli mata uang, tak lebih. Saat menganalisa market dan mengambil keputusan menjual atau membeli misalnya, trader hanya mendasarkan pada berita di koran dan laporan di internet.

Hanya ada sedikit trader yang mau membuka chart yang disediakan broker lalu mencermati dengan seksama sebelum membuka trading. Mengacuhkan hal ini kondisi selanjutnya sudah bisa ditebak, trading forex loss terus.

Kurang pengetahuan juga bisa dimaknai bahwa trader tidak mempunyai gambaran yang jelas tentang situasi fundamental yang diperlukan. Pada kondisi yang lebih parah, trader bahkan tak tahu cara menginterpretasikan chart yang sudah ada di depan mata.

Kurangnya pemahaman akan manajemen risiko juga bisa memberi kesulitan sendiri untuk trader, terutama saat dihadapkan pada risiko trading. Pada trader yang berpendidikan, mereka paham betapa pentingnya pengetahuan tentang forex guna mengembangkan rencana yang bisa memberi profit.

Mereka akan menganalisa instrumen dan market untuk mengetahui kenapa harus membeli dan menjual di waktu tertentu, termasuk bagaimana mengelola trading agar bisa memberi profit optimal. Yang paling penting, trader akan mengimplementasikan aturan manajemen keuangan yang ketat.

Posisi stop-loss dan target profit akan dimaksimalkan guna menurunkan risiko trading dan memperbesar peluang profit. Kuncinya kembali pada trader, apakah ingin terbebas dari trading forex loss terus? Jika iya, maka trader harus membekali diri dengan pengetahuan yang layak.

Ekspekstasi yang Tidak Realistis

Trading forex melibatkan banyak risiko besar, walau demikian tak menghentikan trader baru untuk berdatangan ke market. Mereka bersedia mengambil risiko lebih besar dan percaya diri bahwa mereka layak memulai trading meski hanya membaca berbagai buku kiat sukses trading forex.

Beberapa trader bahkan berani memulai trading dengan memakai strategi yang terbilang kompleks dengan harapan mendapat profit atas usaha yang sudah dilakukan. Sayangnya, banyak dari trader justru gagal hingga beberapa kali percobaan karena membawa ekspektasi terlalu besar.

Dari awal sudah dikatakan bahwa pengetahuan adalah segalanya, dan dalam konteks trading, pengetahuan memang punya peran yang benar-benar krusial. Market saat ini dipenuhi trader amatir yang seringnya hanya melandaskan pada keberuntungan semata.

Pada kondisi market bull misalnya, ada banyak detil kecil yang umumnya tersembunyi sehingga trader sulit melihatnya. Dan itu sebabnya, jika belum pernah trading konsisten selama 2 tahun, jangan pernah menganggap diri sebagai trader yang berpengalaman.

Ada banyak trader pemula yang belajar sebentar lalu ingin meraih sukses dalam trading forex. Tapi jika belajar trading itu mudah, tentu prosentase kegagalan trader tak mencapai 90%. Ambil contoh, apakah bisa disebut dokter hanya dengan belajar dari video dan internet? Tentu tidak.

Diperlukan upaya hingga tahuan untuk mendapat gelar tersebut. Forex pada kondisi yang kurang lebih sama, trader perlu belajar hingga tahunan supaya stigma trader sukses selalu melekat. Menganggap remeh trading, sama saja dengan mendekatkan diri pada kegagalan.

Faktor Psikologi Trading

Tak masalah alasan apa yang melatar-belakangi untuk terjun ke forex, trader tetap harus membekali diri dengan bekal pengetahuan yang cukup dan mentalitas yang tepat. Justru bagian paling sulit dipelajari yaitu mengendalikan aspek yang berkaitan dengan mental trading.

Jika dibuat mudah, kurangnya pengetahuan trading merupakan alasan pertama kenapa trading forex loss terus, sedang psikologi menjadi faktor kedua penyumbang kegagalan besar. Psikologi trader akan menentukan pendekatan seperti apa yang nantinya akan diambil trader.

Mental berkaitan dengan apapun terkait psikologi, bisa berupa emosi, serakah, dan lainnya. Yang menjadi persoalan, sikap semacam ini kerap muncul saat trading. Tanpa didukung pengetahuan yang tepat, emosi semacam ini bisa muncul kapan saja saat trading.

Kendala psikologi bisa memicu berbagai persoalan lanjutan, yang pada akhirnya akan menuntun trader pada loss hingga berkali. Satu contoh, sebagai upaya mengembalikan modal trading, trader secara emosinal lalu membuka trading berkali-kali meski hasilnya sama saja kekalahan.

Trading forex loss terus menerus seperti ini justru memberi jebakan mental tersendiri pada trader. Untuk keluar dari tekanan psikologis seperti ini, baiknya hentikan trading dan lakukan aktivitas lain di luar market seperti bersosialisasi atau menenggelamkan diri pada hal lain.

Faktor mental termasuk yang paling sulit dilatih dalam forex, tapi bukan berarti tidak bisa. Guna terhindar dari trading forex loss terus, trader harus melatih mental dengan cara membuka trading lewat akun demo dan menerapkan rencana trading yang ketat.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :