Platform trading di Indonesia, meski bagus, tapi masih banyak menghadirkan kendala yang berbeda-beda pada tiap trader. Kendala yang muncul tentu bisa menghambat proses trading, dari yang awalnya berpotensi menang, hingga berubah menjurus ke kekalahan.

Tak hanya dari platform trading itu sendiri, cara trader memanfaatkan platform trading di Indonesia juga memicu masalah tersendiri. Ini biasa terjadi saat trader memaksakan strategi tertentu sementara platform trading yang dipilih tidak mendukung sama sekali.

#1. Banyak konfirmasi berarti lebih baik.

Bahwa ada banyak tool dalam platform trading di Indonesia yang bisa digunakan untuk mengkonfirmasi trading memang benar, tapi bukan berarti selalu demikian. Banyak yang beranggapan kalau memakai banyak tool konfirmasi hasil trading akan jadi lebih baik, atau 100% menang.

Pertama yang harus dipahami, jika trader memakai terlalu banyak tool konfirmasi, mereka justru tak akan pernah membuka trading sama sekali karena semua indikator yang digunakan pasti menunjukkan hasil yang sama sekali berbeda, dan itu justru menyulitkan trader untuk mengambil keputusan.

Kedua, jika ada banyak tool konfirmasi yang muncul pada chart, trader justru tak dapat melihat mana harga sebenarnya. Jadi akan sangat sulit membuat keputusan saat ada lebih banyak pertimbangan. Ketiga, tak ada hal yang pasti pada trading forex.

Mayoritas trader sukses justru hanya memakai strategi trading yang sederhana lalu diaplikasikan secara presisi di tiap langkahnya. Inilah yang seharusnya dilakukan trader jika ingin sukses dalam trading.

#2. Broker jenis dealing desk selalu melawan trading.

Mungkin ada banyak broker abu-abu di tiap negara yang bekerja dengan cara tersebut, jadi sebaiknya lakukan riset lebih dulu sebelum memberikan sejumlah uang pada broker sebagai modal awal trading. Trader pada dasarnya bisa melihat kemampuan broker dengan mencoba platform yang disediakan.

Untuk broker di tanah air misalnya, terlepas dari skala besar atau kecil, mereka biasanya menawarkan platform trading di Indonesia sehingga trader lokal bisa merasa terbantu karena memakai Bahasa Indonesia. Tapi trader sebaiknya jangan langsung percaya pada apapun yang diiklankan.

Broker dealing desk misalnya, untuk beberapa kesempatan mereka memang akan menjadi pihak yang melawan trading. Itu sebabnya banyak trader yang menilai kalau broker dealing desk merupakan musuh utama trader. Meski broker tersebut menghasilkan uang saat trader kalah, tapi mereka sebenarnya membantu trader dengan mengambil posisi yang berserangan dari trader.

Khususnya saat market sedang bergerak dalam kondisi cepat, broker dealing desk kadang mampu menyediakan peluang lebih baik karena likuiditas dan selalu membaca risiko lebih baik. Karena broker ECN dan STP hanya menyampaikan order ke market, sangat mungkin tidak banyak trader yang mau mengambil posisi berlawanan dalam market. Itu berarti, peluang yang muncul hanya tipis atau malah tidak ada sama sekali.

Broker dealing desk lebih mampu menyediakan likuiditas, yang mana itu lebih baik untuk trader individu yang bergerak sendiri dalam market. Memang benar selalu ada pro kontra pada broker dealing desk dan broker non-dealing desk. Jadi pelajari tiap detailnya agar tak salah langkah.

#3. Sukses hanya bisa didapat dengan strategi trading yang tepat.

Bahkan dengan memakai sistem trading terbaik paling bisa memberi profit, satu trader belum bisa menggunakannya. Terkecuali sistem tersebut sesuai dengan karakter trader. Jadi jika ada satu pakar menjual sistem trading tapi tidak menyediakan materi psikologi, maka pahami bahwa trader hanya akan mendapat porsi kecil dari kesuksesan tersebut.

Sangat sulit menggunakan sistem yang berbeda dengan mindset yang berbeda. Belum lagi jika ternyata karakter platform trading di Indonesia tak mendukung apa yang diinginkan trader. Mindset yang berorientasi sukses merupakan kunci utama agar sistem trading bekerja maksimal.

Tanpa mindset yang tepat, sistem terbaik pun tak akan terlalu berguna saat trading. Tanpa disertai mindset tersebut, trader akan mudah frustasi lalu menyerah walau baru beberapa kali membuka trading. Bahkan jika sudah memakai strategi trading modal kecil yang terbilang efektif.

#4. Broker menekan stop-loss untuk menghentikan trader mencari profit lebih banyak.

Memang benar bahwa ada broker yang menekan order stop-loss baik secara sengaja atau tidak sengaja. Apapun itu, tentu trader yang dirugikan oleh perlakuan tersebut. Tipe broker semacam ini biasanya berlokasi di satu area di mana punya kemampuan memengaruhi regulator yang ada.

Imbasnya, platform trading di Indonesia dari broker tersebut juga bekerja dengan cara yang tidak seperti biasanya. Yang sebenarnya, menjadi kewajiban bagi trader untuk membuat riset mengenai broker agar tak sampai salah pilih lalu mendaftar pada broker abal-abal.

Jika ingin bisa memulai trading dengan mulus, setidaknya ada beberapa poin yang harus diperhatikan dari broker. Yang paling utama, broker yang telah teregulasi oleh sistem keuangan dunia tak akan menekan stop-loss untuk menghentikan profit yang didapat trader.

Mereka meyakini bahwa tindakan menekan stop-loss sangat tidak layak karena melanggar hukum sehingga izin layanannya bisa dicabut. Mereka tak akan melakukan itu, apalagi jika hanya mengambil beberapa pip saja. Sederhananya, risiko yang diambil tidak sebanding dengan pip yang didapat.

Dari sisi trader, mereka yang membuat komplain karena stop-loss lebih mudah tersentuh biasanya adalah trader pemula yang baru terjun dalam market. Stop-loss tersebut lebih mudah tersentuh karena posisinya terlalu dekat dengan entry point yang diambil sewaktu membuka trading.

Jadi, jika lain kali ingin terlihat seperti trader pemula, cobalah untuk melayangkan komplain ke broker terkait posisi stop-loss yang mudah tersentuh. Jadi, ini bukan hanya tentang platform trading di Indonesia atau layanan broker, bisa juga dari trader itu sendiri.

#5. Platform trading sangat mudah dipelajari.

Karena ada banyak anggapan seperti ini, bisa jadi trader justru seperti menyepelekan platform trading di Indonesia sehingga proses penguasaan terminal trading menjadi lebih sulit. Logikanya, dengan platform Bahasa Indonesia, berarti proses belajar jadi lebih mudah. Sayangnya, tidak demikian!

Barangkali inilah salah satu mitos terbesar mengenai terminal trading yang selama ini beredar. Beberapa trader melebih-lebihkan informasi semacam ini sehingga trader baru terjebak dengan pengetahuan semacam itu. Lebih jauh, informasi keliru semacam ini sebenarnya tak hanya terjadi di market forex.

Misalnya saja, investor juga akan mengatakan bahwa investasi rumah juga mudah, atau jual beli mobil juga sama mudahnya. Kenyataannya, butuh usaha dan waktu ekstra untuk bisa menguasai apa yang diinginkan, baik dalam dunia investasi apapun.

Sukses menguasai terminal trading juga tidak beda dengan menguasai alat investasi lain. Akan ada satu titik di mana kegagalan akan terjadi, termasuk berbagai kemungkinan rintangan berbeda sebelum mencapai tahap sukses. Perlu proses yang panjang, dan itu jelas butuh kesabaran.

Menggunakan terminal trading memang kelihatannya mudah karena hanya berisikan perintah dan cukup baca tutorialnya. Tapi ini jelas jauh berbeda dengan kenyataannya. Sebenarnya mempelajari platform trading di Indonesia tidak sesulit itu, tapi sayanya juga tidak mudah.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :