Jika dikaitkan dengan trading forex, scalping merujuk pada trading dengan jumlah banyak untuk dapat profit kecil dari tiap trading. Dalam kata lain, scalping lebih menekankan kuantitas daripada kualitas trading. Alih-alih disebut teknik, scalping lebih condong sebagai salah satu gaya trading.
Forex merupakan market paling cair dan paling bergejolak sehingga menawarkan berbagai kemungkinan untuk mendapat profit. Ada banyak trader yang memanfaatkan pergerakan harga minor untuk dapat profit dari fluktuasi kecil yang terjadi. Inilah yang diincar para trader scalping.
Scalping dalam market forex sederhananya yaitu mengambil keuntungan dari pergerakan minor suatu aset yang umumnya dilakukan dalam durasi singkat. Scalping termasuk gaya paling populer di antara para trader, karena kemampuannya menyediakan banyak peluang dalam satu hari.
Dengan scalping, peluang untuk mendapat sinyal masuk relatif tinggi. Saat proses scalping berjalan, trader umumnya tak menargetkan profit lebih dari 10 pip dari tiap trading, dan kalah tak lebih dari 7 pip. Dengan rasio ini, trader scalping umumnya tak mengikuti aturan manajemen risiko.
Teknik scalping forex
Satu hal yang membuat teknik scalping lebih efektif yaitu memadukan timeframe utama dengan chart lain berisi timeframe berbeda. Sebagai contoh, jika memakai timeframe 1 menit untuk scalping satu mata uang, trader perlu menambah chart berdurasi 5 menit untuk melihat sinyal yang tampak.
Trader juga bisa memakai indikator tambahan lain. Teknik lain yang harus selalu diterapkan saat scalping yaitu memakai order stop-loss di tiap trading. Stop-loss akan mengurangi risiko kekalahan saat memberi order short. Akan menjadi makin penting jika trader membuka posisi untuk trading beberapa mata uang sekaligus.
Teknologi juga membantu, terutama dari platform trading yang digunakan. Dengan membuat strategi scalping berjalan otomatis, trader bisa menyimpan waktu dan energi secara signifikan. Tapi sebelum membuat scalping berjalan otomatis, pastikan strategi berjalan baik sebelum dibuat otomatis.
Tapi ada banyak situasi yang membuat market bergerak tak wajar. Ini termasuk rilis berita, GDP, lapangan kerja, juga situasi negara. Secara umum, efek dari semua ini membuat market bergerak liar untuk periode tertentu sehingga tak bisa diprediksi. Periode ini umumnya berdurasi 15 menit, dan inilah yang biasanya dimanfaatkan trader scalping.
Strategi scalping 1 menit
Ide dasar dari scalping yaitu membuka trading dalam jumlah banyak yang umumnya hanya berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit. Tapi beberapa metode scalping yang dikembangkan praktisi forex popularitasnya tumbuh siginifikan karena potensi profit yang bisa didapatkan.
Contohnya, Paul Rotter menempatkan order buy dan sell secara berurutan lalu menggunakan kejadian spesifik untuk memutuskan trading jangka pendek. Rotter trading hingga 1 juta unit tiap hari sehingga membuat reputasinya kian dikenal di dunia trading sekaligus menjadi insprirasi banyak trader.
Strategi 1 menit scalping forex kembangan Rotter mudah diterapkan, bahkan untuk pemula sekalipun. Popularitasnya kian bertambah karena strategi ini memungkinkan trading dengan frekuensi tinggi. Lalu bagaimana strategi ini bekerja?
Pertama, atur timeframe chart berdurasi 1 menit, lalu pastikan untuk memakai dua indikator berikut:
- Exponential moving average (EMA) dengan periode 100 dan 50.
- Stochastic dengan periode 5,3 dan 3.
Trader juga bisa merubah garis EMA dengan berbagai warna sehingga lebih mudah dikenali. Jika sudah menerapkan indikator ini dan chart terlihat masih bersih, coba cari sinyal untuk membuka posisi short dan long dengan menggunakan teknik scalping forex sederhana berikut.
Order long
- Kapan saja saat angka 50 di indikator EMA melewati 100, siap-siap untuk membukan order long.
- Jika harga dalam rencana trading yang dibuat trader sudah cukup dekat dengan indikator EMA, dan stochastic naik di atas level 20, segera beri order long.
Order short
- Untuk mengetahui kapan saatnya memberi order short, gunakan strategi kebalikan dari order long.
- Angka 50 di indikator EMA harus tetap ada di bawah 100, dan entry point ada di sekitar garis ini.
- Stochastic harus ada di bawah level 80.
Meski strategi scalping di atas bisa diterapkan di berbagai mata uang, tapi akan lebih mudah diterapkan untuk mata uang mayor karena umumnya memiliki spread rendah. Sebagai tambahan, strategi ini paling efektif diterapkan saat market mengalami volatilitas tinggi.
Memilih sistem scalping terbaik
Sistem trading scalping bukan sesuatu yang mudah memberi hasil hanya dengan keberuntungan. Bahkan, butuh banyak kombinasi dari beberapa fitur sehingga bisa menampilkan peluang profit. Garis besarnya, sistem scalping forex fokus pada pergerakan yang terjadi di market forex.
Tujuan dari scalping yaitu memanfaatkan perubahan likuiditas market yang liar dengan memberi order secepat mungkin. Suksesnya scalping bukan dipengaruhi tren, tapi lebih ke tingkat volatilitas dan ketidak-pastian yang muncul di market. Sesuai tujuannya, scalping adalah proses mengumpulkan profit kecil dari trading dalam jumlah banyak.
Karena profit cenderung lebih kecil, kebanyakan sistem scalping memakai leverage dalam jumlah besar. Padahal makin tinggi leverage, makin besar juga risiko yang didapat. Leverage akan meningkatkan risiko, tapi scalping dapat diandalkan dalam hal stop-loss, sehingga rasio leverage tinggi masih bisa diterima.