Mayoritas trader sudah paham rahasia trading forex tanpa indikator, tapi hanya sebatas dasarnya saja. Trader baru seringnya terjebak pada indikator saat pertama belajar analisa teknikal. Alasannya, indikator mampu memberi prediksi hingga tingkat akurasi luar biasa.

Sayangnya, apa yang diyakini trader tersebut belum tentu benar adanya. Indikator tak lebih dari sekedar perhitungan matematis yang diambil dari data historis market. Mayoritas indikator berjenis lag, artinya hanya mampu memberi tahu apa yang sudah terjadi pada market.

Trading tanpa indikator menawarkan solusi berbeda agar trader tak terjebak dengan ribuan pilihan indikator yang ada. Tiap trader punya teknik rahasia trading forex tanpa indikator yang sudah dikembangkan sedemikian rupa sesuai karakter personal.

#1. Mengidentifikasi Kondisi Market

Tujuannya jelas, yaitu menganalisa market, lalu menentukan urutan order yang akan diterapkan, lalu masuk trading saat setup sudah terlihat. Tapi sekali lagi, kunci utamanya yaitu mampu mengidentifikasi kondisi market sehingga mampu memberi reaksi yang benar.

Langkah pertama yaitu mengamati price action (pergerakan harga) untuk mengidentifikasi situasi market terbaru. Ini temasuk kemampuan penting yang bisa digunakan sebagai senjata karena bisa membantu menemukan market yang tepat.

Suatu market bisa berada dalam situasi tren, range, atau tak tentu arah di satu periode waktu tertentu. Banyak trader menghancurkan akun forex karena salah pilih strategi saat masuk market. Misalnya, menempatkan stop-loss sepersekian dari entry point padahal market sedang tren naik.

Contoh lain, memakai strategi breakout saat market sedang dalam kondisi range. Itu sebabnya, mampu mengidentifikasi situasi market yang sedang berjalan secara tepat bisa membantu trader mendapat gambaran jelas terkait strategi apa yang sebaiknya digunakan.

Gambaran kasarnya, 70% market akan ada dalam situasi range dan 30% market mengalami tren. Inilah yang harus dipetakan trader lebih dulu. Setidaknya ada tiga jenis market yang harus diketahui, yaitu trend market, range market, dan choppy market (tak beraturan).

#2. Mengidentifikasi Siklus Perputaran Market

Satu rahasia trading forex tanpa indikator yang penting diketahui trader yaitu memahami siklus rotasi market. Sangat jarang market forex bergerak dalam garis lurus, dan satu adagium paling populer di market forex yaitu trend is friend.

Saat trader menganalisa lebih dalam, harga hanya akan bergerak ke arah tren di hampir separuh waktu. Sedang sisa waktu lebih banyak dihabiskan dengan melawan tren dan periode konsolidasi. Saat market sedang tren, trader akan mendapat harga bergerak searah tren.

Tapi situasi ini tak terjadi terus menerus. Ada kalanya tren akan terputus dengan reversal (pembalikan harga) atau pullback, yang selanjutnya memicu rotasi arah pergerakan. Tujuan utama dari spekulator yaitu membeli saat rendah dan menjual saat tinggi.

Dengan mampu mengidentifikasi perputaran harga seperti ini, trader bisa mendapat gambaran market lebih dalam. Tak masalah jumlah modal trading yang dipakai, bahkan jika trading forex modal 100 ribu, hasilnya akan lebih bagus kalau trader mau mengidentifikasi market.

#3. Mengidentifikasi Level Support dan Resistance

Begitu trader sudah mendapat gambaran jelas situasi market dengan dua langkah di atas, trader harus mampu mengidentifikasi level terbaik untuk mengeksekusi trading. Mengidentifikasi level support dan resistance termasuk prinsip dasar dari analisa teknikal.

Support merujuk pada level harga bawah yang mana berperan seperti lantai market, sementara resistance merupakan level harga teratas yang sering disebut sebagai atap market. Identifikasi level support dan resistance bisa dilakukan dengan berbagai time frame.

Trader seringnya menempatkan order di sekitar area harga tertinggi dan terendah, jadi dengan mengenali level support dan resitance, trader bisa mendapat peluang lebih untuk profit. Satu yang penting, saat market sedang tren, swing atas dan swing bawah cenderung berbalik.

Memang benar trader bisa memanfaatkan indikator untuk membaca situasi di area support dan resistance, tapi trader harus menambah indikator lebih dulu yang tak jarang justru mengganggu fokus. Untuk memahami indikator secara layak, trader harus tahu bagaimana indikator dibuat.

Tapi, 99% indikator dibuat untuk menganalisa data harga lama, atau dalam hal ini biasa disebut dengan indikator lagging. Ini tak ubahnya dengan, trader mencari petunjuk market dengan berbekal informasi lama untuk membantunya membaca market saat ini, yang mana kadang tak masuk akal.

#4. Mengidentifikasi Peluang Dengan Candlestick

Dengan ratusan pola candlestick yang muncul dari market, sangat untuk memilih satu jenis pola yang bisa diandalkan. Tapi dari semua pola yang muncul, pola engulfing dan pola doji cenderung lebih bisa diandalkan. Memilih pola yang tepat harus berdasarkan preferensi personal.

Pola hammer dan dragonfly bisa dimanfaatkan sebagai sinyal dan mampu menawarkan peluang terbaik bagi trader untuk masuk saat pullback. Tapi ada sejumlah yang harus dipertimbangkan saat ingin memakai pola candlestick untuk mencari entry point.

  • Lokasi adalah segalanya. Setup akan lebih berpeluang jika terjadi di area support dan resistance, seperti saat terjadi swing atas dan swing bawah.
  • Market memberi informasi melalui price action dan trader harus bisa membacanya.
  • Jangan terlalu fokud pada candlestick individual.
  • Sinyal trading hanya akan bernilai jika masuk akal, dalam konteks hubungannya dengan price action sebelumnya.
  • Makin tinggi time frame, makin kuat sinyal yang dihasilkan. Lebih baik gunakan sinyal dari chart mingguan, harian, dan 4 jam.
  • Berikan perhatian lebih pada bodi candlestick. Trader yang sukses membeli saat rendah dan menjual saat tinggi setidaknya harus menunggu siklus perputaran tren terjadi.

#5. Trading Dengan Price Action

Metode trading paling sederhana dan cenderung mudah yaitu dengan strategi price action. Barangkali inilah rahasia trading forex tanpa indikator yang tak banyak diketahui trader pemula. Satu-satunya yang diperlukan untuk trading price action yaitu chart price action kosongan dan metode trading.

Perbedaan mendasar dari price action dan indikator yaitu ada pada data harga yang dipakai. Indikator memakai informasi data harga market dari masa lalu, sedang price action fokus pada kondisi harga yang terjadi pada market saat itu juga.

Indikator akan memanfaatkan data harga masa lalu untuk memprediksi pergerakan selanjutnya. Di sisi lain, price terus menampilkan informasi harga terbaru yang sedang berlangsung di market. Tak ada indikator satupun yang diperlukan untuk trading price action.

Trading price action pada dasarnya yaitu kemampuan membaca harga lalu membuka trading di berbagai jenis chart dan time frame tanpa memakai indikator sama sekali. Justru bisa dibilang, tak ada rahasia trading forex tanpa indikator yang benar-benar rahasia.

Edukasi dan komitmen sangat diperlukan bagi trader yang ingin sukses dengan trading price action, kurang lebih sama jika ingin memakai metode trading yang lain. Tapi alasan kenapa strategi price action sangat berhasil yaitu karena kesederhanaannya.

Indikator mungkin terlihat sebagai solusi di awal, tapi seiring waktu para professional justru lebih ingin menerapkan kesederhanaan dalam trading. Ini termasuk menerapkan strategi trading tanpa indikator sama sekali, atau biasa disebut naked trader.

Dengan rahasia trading forex tanpa indikator yang sudah disebutkan di atas, trader bisa melihat chart lebih jelas tanpa ada gangguan notifikasi dari indikator.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :