Khusus trader pemula, penting dipahami bahwa platform elektronik memang didesain untuk membantu trader dalam mengeksplorasi dunia trading forex. Software trading hadir sebagai alat yang membantu proses trading jadi lebih mudah, tapi bukan satu-satunya jalan mencapai sukses.
Sukses sangat bergantung pada perilaku trader saat berada dalam market. Itu sebabnya, jika trader tak punya gambaran tentang market sama sekali, maka software tak akan membantu. Trader yang ingin membuat profit signifikan dari aktivitas trading harus mampu mengembangkan strategi sehingga bisa mengambil keuntungan dari pemakaian software.
Kebanyakan platform trading modern sudah dilengkapi kemampuan untuk membuka, menutup, dan mengelola posisi trader dalam market. Software modern juga mampu melakukan analisa market secara teknikal dan membuat chart. Dengan catatan, trader bisa menemukan satu software yang tepat.
Software Market Forex
Platform trading atau terminal trading merupakan software trading forex yang punya fungsi utama untuk menghubungkan trader ke market. Untuk trader individu, platform trading menghubungkan trader ke broker, jika broker yang dimaksud masuk kategori sebagai market maker.
Secara berurutan, platform trading menghubungkan trader ke broker yang dipilih lalu menghubungkan ke market forex secara global. Dalam kaitannya dengan market, terdapat dua jenis broker yang sekarang dikenal luas dalam dunia trading, yaitu broker ECN dan STP.
ECN dan STP sering disebut dalam berbagai penawaran broker, meski sebenarnya tak punya kaitan langsung dengan software trading. Jadi keuntungan sendiri jika trader mau memahami cara kerja keduanya. ECN kependekan dari electronic communication network, sedang STP dari straight-through processing.
ECN merupakan jaringan komputer yang memfasilitasi berbagai jenis trading finansial di luar pasar bursa. Tujuan utama dari ECN yaitu mengeliminasi perantara lalu menghubungkan trader dan broker dalam jaringan langsung secara vertikal tanpa ada sub-perantara lagi.
Fitur utama ECN yaitu, bahwa semua order yang diberikan trader akan ditambahkan ke dalam satu wadah order yang berperan seperti database. Dari sini, order akan dikelompokkan dengan sistem pencocokkan order. Untuk sekarang ini, sistem ECN sudah berkembang hingga punya banyak variasi.
STP merupakan sistem order yang sepenuhnya sudah terotomatisasi. Dalam arti yang lebih luas, STP berarti bahwa broker berperan sebagai penyedia koneksi antara market dan trader. Alih-alih berperan sebagai dealing desk atau memproses ulang order trading yang diberikan trader.
Baik ECN dan STP tak bisa mengintervensi trading sehingga intermarket akan melihat order yang ditempatkan trader begitu diberikan, dan trader juga bisa melihat sebaliknya. Jika mengacu pada pemahaman seperti ini, software trading tak ubahnya seperti penghubung market dan trader.
Menyeleksi Kriteria Software
Terlalu banyak software trading forex gratisan di luar sana yang sudah di uji coba sehingga terbukti bisa digunakan untuk trading. Tapi platform trading bukan faktor utama yang membuat trader menjadi lebih kompetitif dalam market, tapi lebih seperti alat yang dapat membantu saat trading.
Akan lebih optimal jika software trading dipadu dengan gaya trading yang tepat sesuai kemampuan, fungsi, dan kenyamanan trader saat menerapkan. Garis besarnya, software trading bisa bekerja untuk beberapa trader, tapi ada kemungkinan tak akan bekerja untuk jenis trader tertentu.
Saat mencari software trading terbaik, sangat penting untuk memastikan bahwa sudah melalui tahapan riset meski sederhana. Periksa semua fitur yang ditawarkan, juga fitur tambahan yang berbayar. Fokus pada apa yang penting dalam statregi yang dibuat dengan melihat kesediaan fitur dalam software.
Untuk trader teknikal, setidaknya lihat dulu ketersediaan indikator teknikal dalam daftar menu dalam software, dan periksa apakah software bisa diinstal indikator tambahan. Jangan lupa memeriksa tingkat kecocokan software dengan spesifikasi komputer dan sistem operasi yang dipakai.
Order seperti stop-loss dan take-profit harus tersedia secara default dalam sistem, sedang trailing stop akan menjadi fitur berguna jika ada. Periksa juga berapa banyak data historis yang tersedia untuk tiap platform. Sebaiknya semua fitur harus didasarkan pada kebutuhan trading yang diinginkan.
Untuk trader scalping, software yang dipilih harus relevan dengan kebutuhan jangka pendek. Misalnya mampu menjalankan backtesting, terdapat optimalisasi indikator, juga punya kemampuan mengirimkan peringatan jika ada sinyal trading yang muncul.
Antarmuka navigasi yang ramah bisa menjadi nilai plus sendiri. Dengan desain ramah pengguna, trader tak kesulitan menemukan tombol fungsi saat ingin memberi order tertentu. Karena software trading merupakan alat utama, sebisa mungkin beli yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
Fitur Software Trading
Setidaknya software trading yang dipilih harus punya beberapa fitur dasar yang diperlukan untuk trading. Ini senada dengan tujuan software trading yang kedua, yaitu sebagai alat analisa teknikal. Tak masalah siapa pengembang software trading, fitur berikut harus ada dalam software trading.
#1. Chart
Chart merupakan tampilan utama dalam software trading yang paling terlihat. Chart merupakan data harga atau waktu yang direpresentasikan secara grafis dalam bentuk titik, garis, bar, atau bentuk lain yang mewakili interval waktu tertentu, dari satu menit hingga satu bulan.
Tiap trader memakai interval waktu berbeda, tergantung jenis gaya trading yang dianut. Chart nantinya dipakai trader teknikal dan fundamental sesuai kebutuhan masing-masing. Kebanyakan software trading sudah dilengkapi fitur charting guna membantu trader menerjemahkan chart sehingga mendapat gambaran tentang situasi market.
#2. Backtesting dan optimalisasi
Kemampuan untuk melakukan backtesting dalam suatu software trading sangat dibutuhkan trader teknikal, dan umumnya merupakan fitur bawaan dalam tiap platform. Backtesting memungkinkan trader secara otomatis menguji strategi trading dengan data historis dari price action.
Sebenarnya, semua platform trading bisa digunakan untuk backtesting strategi trading meski secara manual. Tapi dengan fitur backtesting otomatis, trader hanya perlu memasukkan parameter untuk membuka dan menutup trading kemudian tinggal menunggu hasilnya.
Manual backtesting butuh banyak waktu dan tenaga ekstra, sedang software khusus backtesting berharga tak murah. Meski demikian, tak semua strategi trading bisa diuji lewat backtesting otomatis. Sedang fitur optimalisasi hampir serupa, bedanya hanya menyesuaikan parameter indikator teknikal.
#3. Memindai dan notifikasi
Scanner dalam software trading memungkinkan trader mengatur pembacaan market dengan memindai situasi market secara otomatis. Fitur ini dibutuhkan untuk melihat peluang trading yang paling memberi profit, misalnya saat indikator SMA 100 melewati SMA 200.
Fitur scanner akan lebih fungsional jika digabung dengan notifikasi, yang mana akan memberi tahu trader tentang situasi market saat sinyal yang dicari muncul. Ini kurang lebih seperti saat trader memakai alat trading otomatis tapi tanpa menggunakan software trading otomatis.
Mencari peluang, memberi sinyal, kemudian membuka trading sesuai perhitungan teknikal yang spesifik untuk menemukan entry point dan exit point merupakan tugas utama fitur scanner. Selanjutnya, tergantung trader untuk memutuskan apakah akan membuka trading atau tidak.
#4. Koding
Kemampuan untuk diinstal indikator tambahan merupakan fitur software trading yang banyak dicari. Trader butuh keleluasaan untuk melakukan koding pada indikator tertentu dalam rangka memperluas daftar indikator. Tak jarang trader menambah indikator baru yang dirasa perlu.
Tentunya ada beberapa hal yang harus dipikirkan saat memilih software trading, terutama dalam hal kecepatan mengeksekusi order trading yang diberikan. Untuk isu satu ini, kemampuan server yang dipunyai broker juga perlu dimasukkan sebagai salah satu pertimbangan.