Teori Elliot wave merupakan bahasan yang sangat kompleks karena butuh beberapa tahun untuk dapat menguasainya. Meskipun terbilang sulit untuk dikuasai, tapi ada beberapa elemen dalam teori Elliot wave yang mudah dipelajari. Dengan mempelajari Elliot wave, trader akan memperoleh kemampuan untuk membaca waktu trading yang tepat, selain juga dapat meningkatkan kemampuan analisis.
Teori Elliot wave sendiri dikembangkan tahun 1920 oleh Ralph Nelson. Penemuan ini didasari pada kondisi market finansial yang memiliki karakteristik pergerakan sama dan berulang. Pada tahap selanjutnya, pergerakan ini kemudian disebut dengan wave, atau gelombang. Saat gelombang naik turun terjadi, maka ini akan membentuk chart atau pola.
Impulsive dan Corrective Wave
Harga bergerak membentuk gelombang impulsive dan corrective. Dengan mengetahui gelombang yang akan terjadi dan gelombang yang sedang terjadi, ini akan membantu trader memperkirakan apa yang akan terjadi pada harga tersebut.
Impulsive wave terbentuk karena ada pergerakan besar dan sering diasosiasikan dengan tren naik. Kenaikan tren akan terus terjadi karena pergerakan naik lebih besar daripada pergerakan turun yang terjadi di antara dua gelombang besar. Corrective wave merupakan gelombang kecil yang terjadi di antara tren.
Lakukan trading searah dengan impulsive wave karena akan terjadi pergerakan harga yang besar di arah ini. Impulsive wave memiliki kemampuan lebih baik dalam menebak peluang untuk meraup profit besar daripada corrective wave. Tapi corrective wave berguna jika trader ingin membuka trading dengan tren yang tujuan untuk menangkap impulse wave yang lebih besar nantinya.
Segera lakukan order membeli saat harga tertarik atau corrective wave saat tren sedang naik, dan ikuti impulsive wave berikutnya untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi. Dan lakukan short-sell saat terjadi corrective wave ketika tren turun untuk mendapatkan profit dari impulsive wave berikutnya.
Impulsive dan corrective wave berguna untuk melihat apakah tren akan berubah arah. Jika grafik harga menunjukkan pergerakan besar ke atas disertai corrective wave kecil lalu pergerakan besar ke bawah terjadi, ini dapat menjadi pertanda bahwa tren naik akan berakhir.
Karena impulsive wave terjadi searah tren, pergerakan besar ke bawah menandakan bahwa tren sedang jatuh. Jika tren sedang jatuh dan gelombang besar naik ke atas, maka tren akan segera naik kembali dan trader harus membeli di corrective wave berikutnya.
Situasi ini sering terlihat dalam banyak trading dan tren dalam market manapun. Koreksi yang terjadi bisa lebih kecil atau lebih besar dari rata-rata untuk setiap satu trading. Tapi dengan mengetahui seberapa besar ukuran koreksi yang terjadi dalam trading, ini akan membantu trader untuk mendapat waktu trading terbaik.
Struktur Harga Tren dan Penarikan
Nelson menemukan fakta bahwa saat tren naik sedang berlangsung, secara umum akan memiliki tiga kenaikan gelombang harga yang besar dengan diselingi dua koreksi. Ini akan membentuk pola dengan lima gelombang, yaitu impulse, correction, impulse, correction, dan impulse. Untuk membacanya, cukup katakan gelombang satu, gelombang dua, dan seterusnya.
Tren naik umumnya akan diikuti oleh tiga gelombang yang lebih rendah, yaitu impulse menurun, koreksi ke atas, dan impulse lain yang menurun. Untuk memudahkan dalam penyebutan, gelombang ini umumnya dilabeli dengan A, B, dan C.
Nelson juga menemukan bahwa gelombang bergerak secara geometris, yang artinya pola terbentuk dalam timeframe kecil dan besar. Satu contoh, impulse wave pertama akan seimbang tingginya dengan tren naik dalam chart harian yang terbentuk dari lima gelombang untuk satu jam chart. Corrective wave tersusun dari tiga gelombang kecil jika dilihat dari chart timeframe yang lebih kecil.
Pola geometris dapat merangkum timeframe hingga 10 tahun, dan versi terpendek dapat melihat hingga satu menit. Seperti halnya impulse dan corrective wave yang dapat membantu menentukan kapan waktu untuk trading dan melihat arah tren yang bergerak, struktur harga juga dapat melakukan hal yang sama.
Asumsikan ada sebuah pergerakan besar sedang naik, maka koreksi akan selalu mengikuti. Gunakan ini untuk meningkatkan peluang waktu trading dengan menunggu penurunan kedua. Memulai trading saat penurunan pertama tidak akan banyak menghasilkan profit, dan sebaiknya tunggu yang berikutnya.
Di sisi lain, saat ada tiga pergerakan besar sedang naik, maka tren naik akan mendekati berakhir. Impulsive wave yang turun kemudian akan memberi konfirmasi bahwa harga akan turun dan tren naik akan berakhir. Pola seperti ini akan lebih sering muncul dalam market yang memiliki volume besar. Terkadang pola ini sulit dikenali, terutama dalam market kecil karena lebih sering bergerak.
Ketika membeli koreksi saat tren naik, atau menjual koreksi saat tren turun, akan sangat membantu jika trader mengetahui ukuran koreksi yang terjadi. Berdasarkan pola lima gelombang tadi, gelombang satu merupakan impulse wave pertama dari suatu tren dan impulse wave kedua merupakan koreksi pertama. Gelombang tiga merupakan impulse lanjutan, yang akan diikuti corrective wave empat dan impulse wave lima.