Trader perlu memahami sejumlah aspek supaya terhindar dari margin call. Misalnya dengan memahami dasar margin dan leverage (karena saling terkait), juga mengerti penyebab margin call, bagaimana prosedur margin call, termasuk cara menghindari margin call.

Sebagai informasi, margin call tak ubahnya seperti ‘kiamat’ untuk forex. Sudah pasti ada kerugian dengan tingkat maksimal jika mendapati akunnya terkena margin call. Itulah kenapa, memahami bagaimana margin call bisa muncul sangat penting untuk kesuksesan trading.

Untuk memahami margin call, penting juga untuk memahami keterkaitan antara konsep leverage dan margin dalam forex. Bisa dikatakan margin dan leverage merupakan dua sisi mata uang. Margin secara mudah adalah jumlah minimal uang yang diperlukan untuk menggunakan leverage.

Meski leverage menyediakan potensi lebih besar bagi trader untuk memperoleh peluang profit dengan menggandakan modal trading, tapi harus diingat bahwa leverage juga menyediakan risiko tinggi, sebanding dengan profit besar yang ditawarkan dalam sekali trading.

Apa Penyebab Margin Call Saat Trading?

Margin call terjadi saat trader tak punya free margin tersisa dalam akun trading. Dengan kata lain, trader harus mendanai akun trading dengan deposit sejumlah uang untuk menormalkan. Situasi ini cenderung terjadi karena kalah trading akan mengurangi margin tersisa yang disyaratkan oleh broker.

Margin call juga bisa terjadi saat trader menggunakan sejumlah besar porsi ekuitas used margin, sehingga hanya menyisakan sedikit ruang untuk menyerap kekalahan. Dari sudut pandang broker, margin call digunakan sebagai mekanisme untuk menjaga dan mengelola risiko.

Masih ada banyak penyebab lain kenapa margin call bisa muncul. Misalnya saja, trader akan terkena margin call jika menahan posisi kalah terlalu lama sehingga mengurangi kapasitas usable margin. Atau, terlalu banyak menggunakan leverage dalam sekali trading ditambah sebab sebelumnya.

Sebab lain yaitu karena trading tak memakai stop-loss saat harga bergerak secara agresif ke arah berlawanan. Margin call juga akan muncul jika akun trading tak didanai secara cukup yang nantinya mengakibatkan porsi usable margin terpakai secara terus menerus.

Apa yang Terjadi Saat Terkena Margin Call?

Saat trader terkena margin call, broker secara paksa akan menutup posisi trading yang terbuka. Ada dua alasan kenapa broker melakukan ini, yaitu karena trader sudah tak punya uang dalam akun forex untuk menutup kekalahan, dan broker tak mau kehilangan uang karena leverage hilang.

Itu sebabnya, penting untuk memahami bahwa leverage selalu terlibat dalam skenario munculnya margin call dan besaran leverage sangat berpengaruh ke tingkat keparahan. Jika situasi ini terjadi, bisa dikatakan seolah trader berhutang pada broker lebih dari apa yang sudah didepositkan.

Terdapat suatu contoh akun trading yang kemungkinan besar akan menerima margin call. Misalnya, deposit awal yaitu USD 10.000 untuk mata uang EUR/USD dengan 1.125, jumlah standar lot 4, prosentase margin 2%, used margin yaitu USD 9000, dan free margin yaitu USD 1000.

Hitungannya menjadi:

Ukuran trading x harga x prosentase margin x jumlah lot

USD 100.000 x 11250 x 2% x 4 lot = USD 9000

Untuk mempermudah, perhitungan ini hanya melibatkan pada posisi trading yang terbuka dengan semua used margin. Bisa dilihat dengan jelas bahwa batasan margin yang dibutuhkan untuk membuka posisi menggunakan mayoritas ekuitas dalam akun trading.

Dengan demikian, free margin yang tersisa hanya USD 1000. Trader mungkin saja menghitung dengan asumsi salah bahwa akun dalam keadaan baik-baik saja, tapi dengan menggunakan leverage berarti akun forex kurang bisa menyerap pergerakan besar jika arahnya melawan trader.

Pada contoh di atas, semisal market bergerak lebih dari 25 poin (tanpa menghitung nilai spread), trader akan terkena margin call dan posisinya akan terlikuidasi (USD 40 tiap poin x 25 poin = USD 1000). Dari contoh ini, satu cara terbaik untuk menghindari margin call yaitu dengan membuat simulasi.

Bagaimana Cara Menghindari Margin Call?

Leverage seringnya diidentikkan pedang bermata dua. Makna dari pernyataan tersebut yaitu bahwa makin besar rasio leverage yang digunakan trader (berbanding jauh dengan jumlah deposit), semakin berkurang porsi usable margin yang seharusnya bisa digunakan trader untuk menyerap kekalahan.

Pedang akan menancap lebih dalam lagi jika leverage terlalu besar justru bergerak melawan trader karena kekalahan bisa menghanguskan akun trader. Saat prosentase usable margin menyentuh angka nol, yang terjadi selanjutnya yaitu trader akan menerima margin call.

Situasi ini seharusnya menjadi alasan utama bagi trader untuk memakai order stop sebagai perlindungan untuk menghindari potensi kalah sebisa mungkin. Meski pada akhirnya tak ada trader yang tahu jika pada momen selanjutnya akan terjadi price action meski memakai leverage yang layak.

Sebenarnya ada beberapa kiat untuk menghindari margin call yang sering dipraktikkan oleh trader professional. Misalnya, jangan terlalu banyak memakai leverage untuk sekali trading. Maksimal gunakan leverage dengan rasio perbandingan 1:10 guna terhindar dari risiko.

Trader juga perlu menerapkan manajemen risiko yang memadai dengan membatasi kekalahan lewat penerapan order stop. Kesehatan akun forex harus selalu diamati dengan menjaga porsi free margin supaya tetap bisa membuka trading dengan memberi risiko maksimal 1%.

Semisal masih belum yakin tentang besaran leverage yang akan diambil, bukalah trading dengan ukuran kecil untuk pertama kali dengan pendekatan yang tepat. Yang harus dipahami sekali lagi, leverage bisa menghasilkan profit besar juga potensi kekalahan yang sama besar.

Mengelola Risiko Margin Trading

Margin merujuk pada jumlah ekuitas dalam akun trader yang nantinya bisa digunakan untuk modal trading. Dalam kata lain, margin merupakan jumlah uang deposit dalam akun forex yang mana trader nantinya bisa memakainya untuk mendanai trading baru.

Saat trading dengan akun yang sudah diberi margin, sangat krusial bagi trader untuk menghitung jumlah margin yang diperlukan untuk membuka posisi trading yang baru. Selalu waspada pada keterkaitan antara margin dan leverage, juga pada kenaikan tingkat margin yang disyaratkan.

Selalu amati perkembangan berita terbaru, terutama yang punya kaitan dengan ekonomi. Bila perlu manfaatkan kalender ekonomi yang banyak disediakan situs online. Beberapa trader kadang menghindari margin trading dengan tak membuka trading saat market dalam periode volatilitas.

Bisa dengan mudah dikatakan sehat jika punya akun dengan jumlah ekuitas tinggi sebagai free margin. Situasi ini akan membantu trader mencegah margin call muncul dan sekaligus memastikan bahwa akun didanai secara layak dalam rangka mencapai hasil trading terbaik.

Sangat direkomendasikan untuk memanfaatkan order stop saat trading dengan leverage, apalagi jika rasio leverage terhitung tinggi. Order stop bisa menjadi semacam jaminan akan mengeliminasi sejumlah risiko yang datang karena leverage, termasuk munculnya margin call.

Karena margin call erat kaitannya dengan broker, jauh lebih baik jika trader mau meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan broker tentang apa yang harus dihindari supaya tak sampai terkena margin call. Sebabnya, tiap broker punya kebijakan berbeda terkait prosedur margin call.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :