penyebab-saham-naik-turun
strategi pipsing/https://ukirama.com/

Pipsing adalah salah satu strategi trading yang banyak digunakan oleh para trader, khususnya trader jangka pendek. Strategi ini bertujuan untuk mengambil keuntungan kecil dari pergerakan harga dalam waktu yang singkat, biasanya hanya beberapa menit hingga beberapa jam saja. Pipsing bisa dilakukan pada berbagai instrumen trading, seperti forex, saham, indeks, dan komoditas.

Salah satu keuntungan dari strategi pipsing adalah kemampuannya untuk menghasilkan keuntungan secara konsisten, bahkan ketika pergerakan harga sangat volatil. Namun, seperti halnya strategi trading lainnya, pipsing juga memiliki risiko dan tidak cocok untuk semua trader.

Aturan Dasar dan Metode Trading ala Pipsing

Berikut aturan dasar dan metode trading ala Pipsing yang perlu diingat:

  1. Pasang stop order yang pendek. Untuk mencapai hasil, Anda perlu mengatur stop loss sedekat mungkin dengan harga pembukaan pasar (ingat bahwa stop loss diperlukan untuk mengurangi risiko jika harga bergerak ke arah yang berlawanan).
  2. Pipsing memberikan keuntungan minimum dari setiap eksekusi. Karena itu, seorang Pipser tak boleh ragu ataupun membuka posisi terlalu lama. Satu posisi yang ditutup dengan stop order terlalu panjang akan menghilangkan profit dari sepuluh posisi lainnya.
  3. Segera tutup posisi yang merugi. Ketika melakukan strategi Pipsing, menahan floating loss dengan harapan harga segera memantul adalah sebuah kesalahan. Ketika kerugian tak bisa dihindari, Anda harus “menguatkan diri” untuk segera menutup posisi tanpa penyesalan sedikitpun.

Berikut adalah beberapa strategi pipsing yang umum digunakan oleh para trader:

  1. Menggunakan Timeframe Rendah

Pipsing biasanya dilakukan pada timeframe rendah, seperti 1 menit, 5 menit, atau 15 menit. Hal ini dikarenakan pada timeframe yang lebih rendah, pergerakan harga biasanya lebih cepat dan terlihat lebih jelas, sehingga trader dapat mengambil keputusan trading dengan lebih cepat pula.

  1. Menggunakan Indikator Teknis

Indikator teknis, seperti moving average, stochastic, RSI, dan MACD, dapat membantu trader dalam menentukan titik masuk dan keluar pasar. Dalam strategi pipsing, trader biasanya menggabungkan beberapa indikator untuk mengkonfirmasi sinyal trading yang muncul.

  1. Menentukan Target Profit dan Stop Loss yang Ketat

Target profit dan stop loss dalam strategi pipsing biasanya sangat ketat, biasanya hanya beberapa pips saja. Hal ini dikarenakan trader hanya mengincar keuntungan kecil dari pergerakan harga dalam waktu yang singkat, sehingga tidak ingin menunggu terlalu lama untuk mengambil keuntungan atau memotong kerugian.

  1. Menggunakan Money Management yang Baik

Money management yang baik juga sangat penting dalam strategi pipsing. Trader harus menentukan besarnya posisi trading berdasarkan risiko yang siap diambil, dan membatasi jumlah posisi trading yang dibuka secara bersamaan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerugian yang terlalu besar jika terjadi kesalahan dalam analisis pasar atau pergerakan harga yang tidak sesuai dengan prediksi.

Pahami Risiko

Namun, seperti halnya strategi trading lainnya, pipsing juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Trader harus siap menghadapi risiko seperti slippage, spread yang melebar, dan volatilitas pasar yang tinggi. Oleh karena itu, trader yang menggunakan strategi pipsing harus memiliki pengalaman dan kemampuan analisis pasar yang baik, serta disiplin dalam menjalankan money management yang ketat.

Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, pipsing adalah strategi trading yang cocok bagi para trader jangka pendek yang ingin mengambil keuntungan kecil dalam waktu yang singkat. Namun, strategi ini juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, sebelum menggunakan strategi pipsing, trader harus memperhatikan faktor-faktor tersebut dan melatih kemampuan analisis pasar serta disiplin dalam money management.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :