Trading forex merupakan aktivitas yang melibatkan perdagangan mata uang di pasar keuangan global. Pasar forex beroperasi 24 jam sehari, lima hari dalam seminggu, membuatnya menjadi pasar yang sangat likuid dan menawarkan peluang perdagangan potensial bagi para investor. Namun, ada beberapa waktu trading forex yang dianggap lebih berbahaya daripada yang lain. Artikel ini akan membahas waktu-waktu tersebut dan mengapa mereka dianggap berisiko tinggi.
- Waktu Overlapping
Salah satu waktu trading forex yang paling berbahaya adalah saat terjadi overlapping antara sesi perdagangan. Overlapping terjadi ketika dua sesi perdagangan terjadi secara bersamaan. Contohnya adalah overlapping antara sesi London dan sesi New York, atau overlapping antara sesi Tokyo dan sesi London.
Selama waktu overlapping, likuiditas pasar cenderung meningkat, sehingga pergerakan harga menjadi lebih cepat dan lebih tidak terduga. Ini berarti ada potensi keuntungan yang besar, tetapi juga risiko yang lebih tinggi. Ketika pergerakan harga sangat volatil, sulit untuk mengendalikan risiko dan membuat keputusan yang cerdas. Trader yang tidak berpengalaman dapat dengan mudah kehilangan uang mereka dalam waktu singkat.
- Waktu Rilis Berita Ekonomi
Rilis berita ekonomi yang penting, seperti angka pengangguran, inflasi, atau kebijakan suku bunga, dapat memiliki dampak besar pada pasar forex. Ketika berita-berita ini dirilis, volatilitas pasar meningkat secara signifikan dan pergerakan harga dapat menjadi sangat tidak stabil.
Trader yang tidak waspada atau tidak memiliki strategi yang tepat dapat terjebak dalam pergerakan harga yang ekstrem atau terkena dampak slippage (perbedaan harga yang tidak diharapkan antara harga yang diminta dan harga eksekusi). Dalam kondisi seperti itu, risiko kerugian menjadi lebih tinggi daripada biasanya. Oleh karena itu, banyak trader yang menghindari melakukan trading selama rilis berita ekonomi penting atau menggunakan strategi khusus yang cocok untuk volatilitas tersebut.
- Menjelang Event Terkait Situasi Politik Suatu Negeri
Tahun 2016 dan 2017 diramaikan oleh banyak sekali event semacam ini, ditandai dengan tajuk “referendum” dan “pemilu”. Karakteristik event politik adalah momennya tak bisa dipastikan, berbeda dengan rilis data ekonomi yang sudah terjadwal pada kalender forex. Dan biarpun para analis sudah memproyeksinya apa dampaknya bila kubu X mengalahkan Y, tetapi saja pergerakan harga spontan di pasar bisa berlawanan karena adanya faktor euforia.
Ambil contoh Pemilu Presiden AS tahun 2016 lalu. Jauh-jauh hari, para analis memperingatkan bahwa apabila Donald Trump terpilih maka akan memunculkan sederetan bahaya dan ketidakpastian. Namun, segera setelah ia mengalahkan Hillary Clinton, Dolar malah melejit kuat…dan baru sekitar sebulan setelahnya pasar kembali ingat kalau Trump merupakan ancaman bagi stabilitas ekonomi AS maupun Dunia. Tak hanya event terkait politik. Sebagian trader pun akan menghindari waktu trading forex kapan saja yang berhubungan dengan rilis data ekonomi berpotensi dampak besar. Daripada terlindas volatilitas sesaat, lebih baik cari kesempatan di waktu trading forex lainnya.
- Waktu Akhir Pekan
Meskipun pasar forex beroperasi 24 jam sehari, waktu trading forex pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu) tidak disarankan untuk trader individu. Selama periode ini, likuiditas pasar sangat rendah karena mayoritas bank dan institusi keuangan tutup.
Dalam kondisi pasar yang likuiditasnya rendah, pergerakan harga menjadi tidak stabil dan manipulasi harga dapat terjadi dengan lebih mudah. Selain itu, karena tidak adanya partisipasi institusi besar, spread (perbedaan antara harga jual dan beli) dapat melebar, sehingga mengurangi potensi keuntungan bagi trader individu.
- Setelah Menang Besar
Apakah Anda termasuk orang yang mengalami loss segera setelah menang besar? Anda tak sendiri. Sindrom ini diderita oleh banyak sekali trader, khususnya pemula. Akar masalahnya ada pada kepercayaan diri berlebihan dan “nafsu” untuk mengejar profit lebih besar lagi. Lalu, apakah sebaiknya kita stop trading setelah menang besar? Bukan begitu juga. Hanya saja, emosi diri yang hanyut terbawa kegirangan itu perlu dikendalikan jika Anda ingin menjadi trader sukses.