Trading forex adalah salah satu cara untuk menghasilkan uang secara online, tetapi juga merupakan salah satu bisnis yang paling berisiko. Banyak trader pemula yang membuat kesalahan yang sama berulang-ulang dan mengalami kerugian besar.
Kesalahan Fatal Trader Pemula
Kesalahan fatal yang umumnya terjadi ketika trader pemula terlalu emosional dalam mengambil keputusan trading. Mereka berusaha untuk membalas salah satu posisi yang sudah floating minus dengan membuka posisi-posisi trading baru. Hal ini justru memperbesar resiko tanpa reward yang setimpal, bukannya belajar membatasi kerugian malah memperdalam kerugian.
Perlu diketahui, bertrading secara profesional bukan berarti mengawasi chart forex selama mungkin setiap hari. Semakin lihai trader, semakin singkat waktu analisa trading-nya, dan semakin pendek pula waktu yang dihabiskan per hari untuk mengamati pergerakan harga.
10 Kesalahan Umum Trader Pemula
Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh trader pemula:
- Tidak memiliki rencana trading yang jelas. Banyak trader pemula yang tidak memiliki rencana trading yang jelas dan melakukan transaksi secara asal-asalan. Ini bisa mengakibatkan kerugian besar dan tidak bisa memprediksi pergerakan pasar dengan benar.
- Terlalu sering melakukan trading. Banyak trader pemula yang terlalu sering melakukan trading dan mencoba untuk memperoleh keuntungan secepat mungkin. Ini bisa menyebabkan overtrading dan mengakibatkan kerugian besar.
- Malas Menggunakan Jurnal Trading. Banyak sekali trader pemula melupakan pentingnya memiliki jurnal trading, terutama bagi mereka yang hanya mengandalkan insting atau sinyal trading trader lain untuk ber-trading. Padahal jurnal trading berperan cukup penting untuk mengembangkan strategi trading. Anda dapat mencatat setiap posisi trading dan mempelajari dimana letak kesalahan yang sering terjadi. Dari situ, Anda akan lebih mudah mendapat insight (pencerahan) untuk memperbaiki akurasi sinyal trading, membatasi kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
- Terlalu emosional. Banyak trader pemula yang terlalu terpengaruh oleh emosi mereka dan melakukan transaksi berdasarkan perasaan. Ini bisa menyebabkan keputusan yang salah dan kerugian besar.
- Terlalu percaya diri. Banyak trader pemula yang terlalu percaya diri dan berpikir mereka bisa memprediksi pergerakan pasar dengan benar. Ini bisa menyebabkan trader melakukan transaksi dengan ukuran posisi yang terlalu besar dan mengalami kerugian besar.
- Terlalu Banyak Menggunakan Indikator. Trader pemula biasanya masih belum memiliki strategi trading yang sudah pakem, jadi mereka terbiasa mencoba dan berganti-ganti indikator sembari mencari pilihan terbaik. Akhirnya, mereka malah menumpuk beragam indikator yang justru malah memperumit keputusan trading. Satu indikator memberi sinyal untuk mengikuti trend tapi indikator lain malah menunjukkan reversal, terasa familiar?
- Tidak memahami risiko. Banyak trader pemula yang tidak memahami risiko yang terkait dengan trading forex dan menganggapnya sebagai cara mudah untuk menghasilkan uang. Ini bisa mengakibatkan trader melakukan transaksi dengan ukuran posisi yang terlalu besar dan mengalami kerugian besar.
- Tidak memiliki manajemen risiko yang baik. Banyak trader pemula yang tidak memiliki manajemen risiko yang baik dan tidak membatasi kerugian mereka. Ini bisa mengakibatkan trader kehilangan seluruh modal mereka dalam sekejap.
- Tidak mempelajari pasar. Banyak trader pemula yang tidak mempelajari pasar dan hanya melakukan transaksi berdasarkan rumor atau informasi yang tidak dapat diandalkan. Ini bisa menyebabkan trader melakukan transaksi dengan ukuran posisi yang terlalu besar dan mengalami kerugian besar.
- Ekspektasi yang Terlalu Tinggi. Sebagian besar – kalau tidak semua – orang trading untuk memperbesar dana di rekeningnya. Ini wajar. Tetapi jika berpikir bahwa kita bisa melakukannya dengan cepat adalah kesalahan dasar seorang pemula. Tetapkan gol yang realistis atau segala usaha Anda akan berujung kecewa. Pahami bahwa ada proses dan metode yang harus dilewati untuk mencapai suatu tujuan.
