Secara umum Trade Balance / Balance of Trade (BoT) adalah perbedaan antara perbedaan jumlah antara total ekspor produk maupun jasa dari suatu negara dengan total produk dan jasa yang diimpor ke suatu negara. Untuk memudahkan penulisan, maka untuk selanjutnya kita sebut Trade Balance sebagai BoT. BoT adalah komponen terbesar dalam penyusunan Balance of Payment atau Current Account, yang merupakan jumlah riil kondisi keuangan / kas suatu negara. BoT dihitung dengan mengurangkan total nilai ekspor dari suatu negara dengan total kebutuhan impornya. Apabila dalam suatu negara kebutuhan domestiknya (impor) lebih besar daripada ekspor produk dan jasa, maka dalam BoT akan menunjukkan angka negatif; yang kemudian disebut sebagai Trade Deficit. Sementara apabila ekspor dari suatu negara lebih besar daripada impor, maka BoT akan menunjukkan angka positif; yang kemudian disebut sebagai Trade Surplus.

BoT digunakan oleh para analis ekonomi untuk memahami kekuatan ekonomi dari sebuah negara dalam hubungannya dengan negara lain. Negara dengan trade deficit yang besar pada dasarnya meminjam uang dari warga negaranya dan / atau masyarakat internasional untuk membeli barang dan jasa demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sementara negara dengan trade surplus yang besar pada dasarnya meminjamkan sebagian uangnya kepada negara yang mengalami trade deficit.

Faktor-faktor yang mempengaruhi BoT adalah sebagai berikut :

  1. Biaya Produksi (lahan, tenaga kerja, modal, pajak, subsidi, insentif, dll) dalam negara pengekspor;
  2. Biaya dan ketersediaan bahan mentah, produk antara, produk akhir dan input lainnya;
  3. Pergerakan nilai mata uang negara pengekspor dan negara tujuan ekspor;
  4. Kebijakan pajak dan atau pembatasan jual-beli di lingkup multilateral, bilateral, maupun unilateral;
  5. Batasan lain diluar pajak seperti faktor lingkungan (medan distribusi) dan standar keselamatan kerja;

Dan seringkali, kondisi politik di suatu negara juga mempengaruhi jumlah ekspor dan impor yang terjadi di negara tersebut. Karena semakin stabil kondisi politik di suatu negara, maka semakin besar juga jumlah investasi asing yang telah dan akan diterima oleh negara tersebut. Yang kemudian akan meningkatkan modal usaha sektor industri negara tersebut untuk dapat memproduksi lebih banyak komoditas ekspor negara tersebut.

Dikarenakan dalam penghitungan nilai BoT perlu mengumpulkan data jumlah ekspor dan impor dari sebuah negara yang memerlukan ijin dan kewenangan khusus; maka lazim ditemukan institusi negara yang merilis laporan BoT. Namun perlu digarisbawahi, tidak keseluruhan ekspor dan impor dari sebuah negara dapat terdokumentasi dengan sempurna dikarenakan adanya kegiatan penyelundupan barang dan jasa. Hal ini mengakibatkan sebuah barang/jasa tercatat di suatu negara sebagai debit, namun tidak ada dalam dokumentasi negara pengekspor (sebagai kredit). Dan hal inilah yang menyebabkan kondisi BoT global tidak seimbang bila dihitung secara rinci.

Berikut adalah contoh laporan BoT Amerika Serikat terhadap kegiatan ekspor impor yang dilakukan dengan negara Russia selama periode tahun 2016; beserta penjelasan :

  1. Judul tabel; yang berisi tahun laporan, dan dengan negara mana kegiatan ekspor impor dilakukan;
  2. Waktu; yang berisi identifikasi tiap periode yang dilakukan penghitungan dalam tahun laporan;
  3. Kolom Ekspor; yang berisi jumlah ekspor (dihitung dalam (juta dollar)) untuk setiap periode dalam tahun laporan;
  4. Kolom Impor; berisi jumlah impor (dihitung dalam (juta dollar)) untuk tiap periode dalam tahun laporan;
  5. Kolom Balance; berisi nilai yang disebut sebagai BoT;
  6. Kolom Total; berisi total nilai tiap kolom sebelumnya. Total dari kolom balance dapat dikatakan sebagai kondisi BoT negara AS di tahun 2016.

 

Dampak dari keluarnya berita / laporan BoT ini terhadap pergerakan pasar forex bergantung pada hasil laporan dan kondisi ekonomi negara tersebut. Negara yang berada dalam fase perkembangan seringkali memiliki BoT negatif (atau mengalami trade deficit) guna mendorong produksi dalam negeri dan mengadakan persaingan harga. Sementara negara-negara yang mengalami resesi seringkali memiliki BoT positif (atau mengalami trade surplus) karena kegiatan ekspor dipompa untuk menciptakan lapangan kerja baru. Karena penilaian relatif inilah, diperlukan pemahaman kondisi perekonomian suatu negara sebelum menggunakan BoT dalam pertimbangan / analisa forex anda.

 

Contoh :

Nilai dalam laporan BoT negara Amerika Serikat dengan negara Russia untuk tahun 2016 tercatat mengalami defisit sebesar -8,714.9 (juta dollar). Dalam laporan BoT yang sama untuk tahun 2015 tercatat mengalami defisit sebesar -9,279.1 (juta dollar). Maka untuk tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 564.2 (juta dollar) dari hubungan dagang Amerika Serikat dengan Rusia. Terlepas dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi, peningkatan ini membuat kondisi ekonomi di Amerika Serikat dipandang lebih stabil, dikarenakan berhasil mengurangi kebutuhan impornya (perlu menjadi catatan bahwa negara AS adalah negara yang sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri). Kemudian karena kondisi ekonomi yang lebih baik, nilai mata uang Amerika Serikat terhadap mata uang Rusia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kemudian dari sana, reaksi berantai terjadi dan nilai mata uang AS ikut menguat terhadap pair-pair forex lainnya. Sehingga untuk pair EURUSD, GBPUSD, dan pair lain yang berakhiran USD akan terlihat pola bearish yang dikarenakan oleh laporan BoT ini (walaupun tidak terlalu signifikan karena bukan terdampak langsung dari BoT AS-Rusia).

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :