Yang harus dipahami pertama, bahwa ada pergerakan lambat dari hari Minggu sampai Senin. Kenapa hari Minggu masuk hitungan? Karena saat market Australia buka pada Senin pagi, market Eropa dan Amerika masih di hari Minggu, dan statusnya masih libur.

Tren jual beli mata uang kemudian naik pada hari Selasa dan seolah membuat puncak tertinggi, lalu terjadi penurunan tingkat volatilitas sedikit pada hari Rabu sebelum kembali naik pada hari berikutnya. Hari yang tercatat dengan tingkat volatilitas tertinggi yaitu pada Kamis, lalu diikuti hari Jumat sebelum penutupan market dimulai.

Di sekitar hari Jumat jam 05.00 pm GMT, semua aktivitas jual beli mata uang akan tutup sementara dan market tak akan aktif selama akhir pekan. Semisal masih penasaran dengan hari terbaik untuk trading forex? Jawabannya yaitu tengah pekan. Lebih jelasnya, tabel di bawah akan membantu.

Hari Terbaik Untuk Trading Forex
Sumber: google.com

Minggu-Senin

Pembagian zona waktu mempunyai peran besar dalam memengaruhi tingkat volatilitas harian. Saat Australia menunjukkan waktu Senin pagi, Eropa dan Amerika masih berada di hari Minggu malam, yang mana market di Eropa dan Amerika masih belum memulai bisnisnya di waktu ini.

Secara umum market sudah mulai aktif, meski tingkat volatilitasnya masih sangat rendah. Karena tak banyak aktivitas terkait ekonomi pada akhir pekan, market forex akan menyesuaikan keadaan ekonomi yang berjalan. Minggu malam hanyalah satu di antara waktu trading dengan tingkat perbedaan harga paling tinggi untuk hampir semua pasangan mata uang.

Itu sebabnya, Minggu bukan merupakan hari terbaik untuk trading, dan tak direkomendasikan untuk mulai trading di hari ini. Dengan melihat kurangnya aktivitas dalam market, banyak trader yang menahan diri saat hari masih menunjukkan Minggu. Begitu juga dengan hari Senin.

Separuh waktu di hari Senin sangat tak tertebak. Trader dari Eropa masih menunggu rilis berita terbaru dan data makro sebelum masuk ke dalam market. Saat pembukaan dimulai, trader mulai membuat prediksi tren dan menyesuaikannya. Itulah kenapa hari Senin dinilai sebagai hari dengan volatilitas paling rendah.

Tengah Pekan

Pada hari Selasa, aktivitas trading perlahan naik cepat dan trader semakin banyak memenuhi market. Dibanding dengan hari Senin, terdapat peningkatan volume trading hingga 120%-130%. Inilah kenapa hari Selasa dinilai sebagai salah satu hari terbaik untuk trading forex.

Pada hari Rabu, terjadi sedikit penurunan volatilitas dalam market. Situasi ini terjadi karena fenomena yang disebut swap. Untuk mempermudah, swap adalah ketertarikan trader untuk menahan posisi di antara sesi trading harian. Misalnya, menahan posisi sampai akhir hari Rabu berarti melakukan tiga swap.

Kasus swap hanya akan terjadi jika trader membuka posisi dari minggu sebelumnya, tapi untuk trader harian dengan volume kecil, swap bukan masalah karena umumnya tak menahan posisi hingga malam. Untuk trader jangka panjang dengan volume trading besar, swap bisa berujung dua hal, profit dan rugi.

Triple swap positif bisa mendatangkan profit besar, tapi ini masih bergantung pada strategi yang diambil. Itu sebabnya hari Rabu secara umum tingkat volatilitasnya lebih rendah dibanding Selasa atau Kamis. Karena volatilitas tingginya, Kamis juga dinilai sebagai hari baik lain untuk trading forex.

Jumat

Ada sesuatu yang menarik di hari Jumat. Pasangan mata uang yang populer selama sesi Asia dan sesi Eropa buka akan mulai saling susul. Tingkat volatilitasnya akan terjaga tinggi seperti hari Kamis, bahkan lebih tinggi. Mata uang ini melibatkan pasangan EUR/JPY dan GBP/JPY.

Sementara itu, pasangan mata uang dari Amerika Utara dan Asia Pasifik akan turun volumenya. Sebab paling pasti yaitu karena dua market ini sudah tutup pada Jumat sore. Secara umum, paruh pertama di hari Jumat akan terlihat banyak trader beraksi dan menyediakan situasi bagus untuk trading.

Masalahnya, paruh kedua hari Jumat volume trading akan menurun drastis karena akhir pekan semakin dekat. Lebih lanjut, tren mingguan kadang bisa berubah arah begitu trader menutup posisi untuk menghindari risiko mingguan, yaitu gap harga antara pembukaan dan penutupan.

Situasi bisa saja bertambah rumit karena saat Jumat pertama setiap satu bulan laporan non-farm payroll (NFP) akan dirilis. Publikasi data bulanan ini dapat menimbulkan gejolak besar dalam mata uang yang berpasangan dengan dolar secara khusus, dan kondisi ekomoni secara umum.

Meski demikian, hari Selasa, Rabu, dan Kamis, merupakan hari baik untuk trading secara umum karena menyediakan volatilitas tinggi. Selama tengah pekan, market forex terlihat sangat aktif dengan banyak aksi trading. Sementara hari lain menyediakan peluang tak terlalu besar, Senin terlalu statis dan Jumat tak bisa diprediksi.

Untuk siklus bulanan, Januari sampai Mei merupakan periode terbaik untuk trading forex. Sementara di bulan Juni sampai Agustus, tingkat volatilitas market cenderung menurun selama musim panas. Periode terbaik kedua yaitu September sampai November karena volatilitas meninggi selama musim semi.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :