Normalnya, trader akan masuk market forex saat sesi trading dibuka. Begitu juga saat keluar, yang mana kebanyakan trader akan mengakhiri trading sebelum market di tutup. Tapi, ada juga trader yang sengaja bertahan dalam market hingga lebih dari semalam dengan beragam alasan.
Jika pun seperti demikian, ada banyak aspek yang musti dipikirkan semisal ingin menahan posisi trading semalam. Aspek paling penting yaitu manajemen risiko, ongkos modal yang dipakai menahan trading, perubahan leverage, juga strategi lain yang diperlukan supaya mampu bertahan.
Kenapa harus menahan posisi semalam?
Trader umumnya masuk market forex saat sesi market lokal buka, lalu keluar saat sesi lokal akan tutup. Tapi jika ingin menahan posisi trading semalam, lakukan banyak pertimbangan sebelum mengambil langkah ini. Jika tak menemukan alasan bagus, segera akhiri sesi trading sebelum market tutup.
Umumnya, trader menahan posisi semalam karena ingin meningkatkan profit. Alasan lain, trader berharap bisa meraup profit besar saat sesi pembukaan esok hari. Harusnya trader membatasi diri saat trading dengan beberapa hal, misalnya untung rugi, siang malam, dan sebagainya.
Caranya yaitu dengan memanfaatkan order stop-loss, trailing stop-loss, dan profit target. Jika salah satu order ini sudah mencapai target yang dicapai, maka trading akan otomatis tertutup. Di sisi lain, menahan trading semalam akan meningkatkan risiko karena butuh penanganan berbeda.
Kalau strategi yang dipakai untuk satu trading tak cocok, sebaiknya jangan gunakan untuk menahan posisi hingga semalam. Terima kekalahan dan mulai trading esok hari dengan tenaga yang lebih fresh. Seharusnya, jika semua protokol manajemen risiko diterapkan dengan benar, maka kerugian bisa dihindari. Jadi, tak alasan untuk menahan posisi semalam demi balas dendam.
Bahkan menahan posisi trading beberapa jam setelah market tutup merupakan perjudian besar. Begitu market tutup, akan muncul risiko baru yang mana besar kecilnya risiko tergantung kondisi market. Situasi seperti ini jelas tak cocok jika trader ingin menahan posisi trading semalam.
Kondisi market pasti berubah, apalagi setelah sesi penutupan. Meski di beberapa market lain kadang menawarkan profit, tapi juga menawarkan risiko yang setimpal. Sebaiknya, segera kunci profit dan lakukan trading hari esok dengan membuka posisi baru yang lebih memberi peluang.
Jadi, keinginan untuk mendapat profit lebih bukan suatu alasan kenapa harus menahan trading semalam. Meski begitu, beberapa trader kadang tetap menahan posisi trading semalam dengan harapan ada pergerakan besar esok hari. Contohnya, saat perusahaan merilis laporan di malam hari, maka bisa dipastikan harganya akan melonjak drastis esok hari.
Biarpun ada potensi profit besar di situasi ini, tapi ada juga risiko besar yang mengintai, terutama jika trader salah memilih posisi dalam market. Memang benar, ada alasan bagus kenapa harus menahan trading semalam, salah satunya karena likuiditas rendah dalam market.
Risiko menahan trading semalam
Market forex berjalan 24 jam dan trading bisa dilakukan kapan saja tak tentu waktu. Selisih harga besar tak selalu terjadi, meski kadang tiba-tiba langsung terjadi. Selisih harga umumnya dipicu rilis berita ekonomi. Jadi, sangat direkomendasikan untuk trader segera keluar dari market jika tak ingin terkena imbas rilis berita ekonomi, entah itu menahan trading semalam atau tidak.
Leverage umumnya tak berubah meski menahan trading semalam, dan besarannya selalu berbeda untuk tiap broker sehingga kekuatan modal tak akan memengaruhi apapun. Di setiap jam 5 waktu lokal, broker akan menyetorkan debit atau kredit berdasarkan mata uang yang dipegang, disebut rollover.
Umumnya jumlahnya kecil, bisa beberapa cent atau beberapa dolar jika menggunakan standar lot. Menahan posisi trading setelah jam 5 waktu lokal hanya menghasilkan kenaikan kecil, atau justru jatuh mengenai ekuitas. Situasi seperti ini juga harus jadi pertimbangan trader jika ingin menahan posisi.
Kebanyakan pasangan mata uang akan bergerak lebih aktif dengan volume dan pergerakan besar saat market sesi Eropa dan Amerika buka. Sebaliknya, volume dan tingkat volatilitas akan jatuh begitu dua market besar ini tutup. Poinnya, akan lebih baik jika trading saat market masih buka.
Idealnya, lakukan trading saat waktu masih aktif dan segera keluar dari market begitu sesi penutupan mendekat. Tentu saja, tipa mata uang punya waktu aktif dan pasif berbeda. Tapi, pasti selalu ada market besar di dunia yang masih membuka bisnisnya, dan ini memberi peluang untuk trading 24 jam penuh.
Waktu pasif dalam market forex ditandai dengan sedikit volume, dan ini bisa memicu pergerakan tajam dan acak yang disebabkan sekelompok kecil trader. Akan sangat sulit untuk trading di situasi semacam ini, kecuali trader punya strategi spesifik untuk menyambut situasi market yang demikian tak menentu.
Semua trader pasti tahu betapa sulitnya membuat strategi tepat untuk kondisi market tertentu. Dan jika tetap bersikeras untuk menahan posisi semalam, sebaiknya buat strategi spesifik untuk jenis market seperti ini, di mana volume pergerakan dalam market sangat lemah.