Trading multi time frame adalah salah satu strategi yang populer digunakan oleh para trader untuk mengidentifikasi tren pasar yang kuat dan mencari peluang trading yang menguntungkan. Salah satu indikator yang sering digunakan dalam trading multi time frame adalah Stochastics. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara trading multi time frame dengan Stochastics.
Apa Itu Stochastics?
Stochastics adalah indikator teknikal yang mengukur kecepatan dan momentum perubahan harga. Indikator ini terdiri dari dua garis yaitu %K dan %D yang bergerak di antara rentang 0 hingga 100. Stochastics dapat membantu trader dalam mengidentifikasi kondisi overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual) pada pasar.
- Memilih beberapa time frame yang ingin Anda analisis
Langkah pertama dalam menggunakan Stochastics dalam trading multi time frame adalah memilih beberapa time frame yang ingin Anda analisis. Misalnya, Anda dapat menggunakan time frame harian, 4 jam, dan 1 jam. Setiap time frame akan memberikan informasi yang berbeda tentang pergerakan harga.
Pada time frame harian, Anda dapat mengidentifikasi tren jangka panjang. Jika garis Stochastics berada di atas 80 dan mulai bergerak ke bawah, ini bisa menjadi sinyal bahwa pasar sedang overbought dan tren bullish kemungkinan akan berakhir. Sebaliknya, jika garis Stochastics berada di bawah 20 dan mulai bergerak ke atas, ini bisa menjadi sinyal bahwa pasar sedang oversold dan tren bearish kemungkinan akan berakhir.
- Mengidentifikasi tren menengah
Pada time frame 4 jam, Anda dapat mengidentifikasi tren menengah. Jika garis Stochastics pada time frame ini sedang naik dan berada di atas 50, ini bisa menjadi sinyal bahwa tren naik sedang berlangsung. Sebaliknya, jika garis Stochastics sedang turun dan berada di bawah 50, ini bisa menjadi sinyal bahwa tren turun sedang berlangsung.
Pada time frame 1 jam, Anda dapat mengidentifikasi tren jangka pendek atau mencari peluang entry dan exit. Misalnya, jika garis Stochastics pada time frame ini sedang naik dan berada di atas 80, ini bisa menjadi sinyal bahwa pasar sedang overbought dan Anda dapat mencari peluang untuk menjual. Sebaliknya, jika garis Stochastics sedang turun dan berada di bawah 20, ini bisa menjadi sinyal bahwa pasar sedang oversold dan Anda dapat mencari peluang untuk membeli.
- Menggabungkan informasi dari beberapa time frame
Dengan menggabungkan informasi dari beberapa time frame, Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang tren pasar dan menemukan peluang trading yang lebih baik. Misalnya, jika garis Stochastics pada time frame harian menunjukkan tren bullish, garis Stochastics pada time frame 4 jam menunjukkan tren naik yang kuat, dan garis Stochastics pada time frame 1 jam menunjukkan pembalikan dari kondisi oversold, ini bisa menjadi sinyal yang kuat untuk melakukan pembelian.
Kesimpulan
Cara trading Multi Time Frame dengan Stochastics ini hanya merupakan salah satu dari sekian banyak strategi yang bisa diterapkan. Masih banyak jenis indikator lain yang tentu saja juga akan menjadi lebih efektif jika digunakan dengan cara trading multi time frame. Namun, perlu diingat pula dibutuhkan kesabaran serta ketekunan lebih dalam menganalisa. Masalah yang timbul adalah ketika misalnya dua buah time frame yang dianalisa hanya pasar Sideways, atau ketika terjadi perbedaan pergerakan di dua time frame, di mana time frame besar sedang Sideways, tapi time frame kecilnya justru sedang trend. Selain dianggap lebih valid dalam menilai sebuah sinyal, terdapat pula beberapa trader yang menganggap cara trading multi time frame sebagai cara yang tidak efektif dan merepotkan. Mereka beranggapan dengan cara membagi fokus ke beberapa time frame sekaligus, hasil justru tidak akan menjadi lebih baik. Bayangkan saja jika Anda terbiasa trading dengan menghadapi lebih dari 10 macam instrumen, dan itu harus dikalikan dengan jumlah time frame masing-masing instrumen yang harus diamati pula. Karena itu, sebaiknya sesuaikan saja cara trading yang hendak Anda lakukan dengan pilihan instrumen Anda.
