Average True Range (ATR) merupakan salah satu indikator volatilitas yang mampu menunjukkan pergerakan poin dan rata-rata poin dalam jangka waktu tertentu. ATR memiliki banyak manfaat untuk trader, terutama untuk meningkatkan profit. Selain dapat digunakan untuk memberi order, ATR juga dapat berfungsi layaknya trailing stop meski akan lebih spesifik.
Trailing stop dapat mengurangi risiko kerugian jika strategi yang direncanakan tidak berjalan. Fungsi lain yaitu untuk mengunci profit saat poin bergerak sesuai keinginan trader. Seperti halnya trailing stop, menggunakan ATR bukan merupakan suatu keharusan untuk trader, tapi berupa pilihan. Lantas, bagaimana instrumen ATR dapat membantu trader mendapat profit banyak?
Mengulik Indikator ATR
Indikator ATR bergerak ke atas dan ke bawah seperti poin yang naik turun. Pergerakan indikator ini didasarkan pada pergerakan poin, dalam arti lain mampu membaca poin. Sebagai contoh, saat ATR menunjukkan angka 0,23, itu berarti secara rata-rata harga bergerak USD 0,23 tiap satu bar. Dalam market forex, ATR akan menunjukkan pip atau profit.
Untuk lebih jelasnya, saat ATR menunjukkan 0,0025 pip, itu sama saja dengan 25 pip. Hasil yang ditunjukkan ATR merupakan kalkulasi dari jangka waktu tertentu. Jika ATR diatur untuk membaca chart setiap satu menit, maka secara otomatis akan menunjukkan hasilnya tiap menit. Demikian juga diatur hingga sehari, maka ATR akan menyajikan data hingga satu hari penuh.
Karena cara kerja ATR berdasarkan pergerakan harga, maka data yang disajikan ATR untuk satu aset mata uang tertentu tidak dibandingkan dengan aset lain. Contohnya, jika ATR menunjukkan 0.50 dan harga asetnya USD 10, maka itu masih terlalu tinggi karena berarti ada pergerakan harga 5%. Tapi jika harga aset USD 100 dan ATR 0.50, ini masih terbilang rendah karena pergerakan harga hanya 0.5%.
ATR Membantu Membuat Keputusan
ATR dapat membantu menunjukkan pergerakan harga suatu mata uang hingga batas waktu yang ditentukan. Trader dapat memanfaatkan informasi ini untuk membuat rencana berapa profit yang ditargetkan, dan dapat memberi informasi kapan trader harus masuk market. ATR merupakan indikator dinamis, sehingga harga transaksi bisa saja berada di atas harga yang ditunjukkan ATR.
Ambil contoh, jika rata-rata pergerakan setiap hari harga mencapai USD 1 dan tidak ada berita signifikan yang memengaruhi, ada kemungkinan harga bisa naik sampai USD 1.20. Tapi jika diambil rata-rata, maka hasilnya bisa menjadi USD 1.35. Ini berarti ada pergerakan harga sebesar 35% dari harga rata-rata. Mari buat asumsi jika ini adalah sinyal bagi trader untuk masuk market.
Jika sinyal ini benar-benar valid, karena harga bergerak lebih signifikan daripada rata-rata, membeli harga yang terus naik bukan merupakan keputusan bijak untuk trader. Karena harga sudah naik dan bergerak lebih dari nilai rata-rata, besar kemungkinan selanjutnya akan ada penurunan harga. Oleh sebab itu, akan lebih baik jika indikator ATR digunakan secara terpisah.
Tendensi ATR
Jika menggunakan ATR untuk strategi jangka pendek, misalnya 1-5 menit, indikator akan menunjukkan ada peningkatan harga terutama saat market baru buka. Misalnya, jika market forex dibuka jam 08.00 WIB, maka ATR akan bergerak naik. Ini dikarenakan saat menggunakan chart dengan jangka waktu 1 menit, indikator akan langsung menunjukkan berapa jumlah bar yang bergerak dalam 1 menit.
ATR bergerak naik menunjukkan volatilitas yang lebih besar daripada hari sebelumnya saat sesi penutupan. Setelah naik tajam saat sesi pembukan, ATR kemudian menunjukkan penurunan sepanjang hari sampai sesi penutupan. ATR sebenarnya memiliki kekurangan, yaitu tidak bisa menyajikan banyak informasi kecuali tentang pergerakan harga yang dapat diubah sesuai kebutuhan.
Dengan metode yang sama, ATR biasa digunakan untuk melihat berapa mata uang yang bergerak setiap hari. Dari sini, trader bisa memanfaatkan informasi ini untuk memperkirakan berapa poin pergerakan harga selanjutnya dalam 5-10 menit ke depan. Dengan demikian, trader dapat menstabilkan target profit yang ingin diraih, atau bisa langsung berhenti jika situasi market tidak berpihak.
ATR Trailing Stop-Loss
Indikator yang satu ini sangat berguna untuk keluar dari market, terutama saat trader sudah berada dalam transaksi dengan jangka waktu lama. ATR trailing stop-loss sangat membantu jika harga jatuh beberapa poin. Dengan kata lain, indikator ini mengurangi risiko dan mengunci profit saat harga bergerak sesuai arah prediksi. Gabungan dua metode ini sangat membantu di market yang jenuh.
Saat berada dalam mode transaksi, lihat kembali data yang dihasilkan ATR. Tempatkan order stop-loss hingga beberapa kali sesuai data yang disarankan ATR. Dua kali adalah jumlah wajar yang biasa diterapkan trader, artinya trader memberi order stop-loss dua kali di bawah poin masuk saat membeli. Atau, dua kali di atas poin masuk jika melakukan shorting.
Stop-loss hanya bergerak untuk mengunci profit dan mengurangi risiko. Tapi jika poin bergerak sesuai arah prediksi, lanjutkan untuk memberi order stop-loss dua kali di bawah poin. Stop-loss hanya bergerak ke atas, bukan ke bawah. Ketika bergerak ke atas, maka posisinya tidak akan berubah sampai ada penggeraknya lagi. Dan jika poin jatuh, maka transaksi akan otomatis keluar.