Trading memang berat, tapi sangat menarik karena potensi profit yang ditawarkan. Sejumlah trader professional bahkan mengatakan, perlu setidaknya 10 ribu jam untuk bisa menguasai trading. Tapi ada juga anggapan kalau trading itu mudah, dan bisa membuat cepat kaya.
Dua pendapat tersebut bisa saja benar, tapi bisa juga salah. Itu semua bergantung dari mana sudut pandang trader. Satu yang harus dicatat, bukan masalah seberapa banyak pengalaman yang dipunyai, kesalahan akan selalu menjadi bagian dari proses trading.
Dengan begitu, trader harus selalu siap jika memang waktunya tiba, tapi sebisa mungkin jangan sampai melakukannya. Kesalahan memang tak bisa diprediksi kapan datangnya, tapi sejumlah kesalahan fatal berikut bisa dihindari dengan melakukan tindakan pencegahan yang layak.
#1. Trading Tanpa Menyusun Rencana
Satu jenis kesalahan umum yang biasa diperbuat trader yaitu masuk posisi trading tanpa menyusun rencana yang layak. Membuat rencana trading yang tertulis jelas di selembar kertas, atau dari catatan elektronik, bisa membantu trader untuk beberapa alasan.
Trading selalu bergantung pada sejumlah aspek, termasuk situasi market di seluruh dunia, status market dan status mata uang. Tapi trader seringnya terbatas dengan mengamati kondisi mata uang saja. Rencana yang ditulis bisa menjaga trader tetap fokus meski situasi market berganti-ganti.
Sebaiknya buat kebiasaan baru sebelum membuka trading, yaitu dengan menyusun rencana trading hingga mendetil yang dilandasi dengan riset market. Langkah ini tak hanya menjaga trader dari potensi mengambil risiko yang tak perlu, tapi juga mengurangi risiko kehilangan modal.
#2. Leverage Terlalu Besar
Mengambil leverage terlalu besar termasuk kesalahan trading yang sering dibuat trader. Leverage besar bak pedang bermata dua. Pada periode menang beruntun, leverage seolah bisa menjadi teman yang bisa diandalkan untuk memperbesar profit trading.
Di sisi lain saat tren market berubah, leverage bisa berubah menjadi musuh terbesar. Beberapa menyebut kalau leverage lebih besar dari 1:50 untuk trader pengalaman dan 1:25 untuk trader pemula justru mempercepat trader kehilangan modal dalam akun forex.
Ini tentu kabar baik untuk trader pemula, karena mereka menjadi tahu batasan leverage tertinggi yang harus diambil guna menghindari potensi kalah. Selain juga berguna agar trader bisa menjalankan aturan manajemen keuangan secara lebih baik.
Tapi untuk trader serakah dan kurang sabaran, anjuran tersebut justru jadi penghalang. Kekalahan bisa terjadi di waktu dekat atau memang beberapa tahun lagi. Leverage tinggi merupakan cara terburuk untuk percaya bahwa siapapun bisa mendapat profit besar secara cepat dalam forex.
Banyak trader yang cara berpikirnya salah dalam memandang leverage besar sebagai solusi praktis. Hasilnya justru kekalahan dalam jumlah besar dengan jangka waktu tak lama. Sejumlah broker kadang menawarkan leverage besar hingga tak wajar, seperti 1:2000.
Pertama yang harus dicermati, logikanya tak mungkin menawarkan profit sebesar itu, jadi ada kemunginan kalau broker tersebut adalah scam. Itu sebabnya, trader harus hati-hati memilih broker, dan diversifikasi broker merupakan cara terbaik untuk situasi ini.
#3. Tak Percaya Sistem Trading
Sistem komputer faktanya lebih efektif untuk trading karena tak melibatkan perasaan tentang apapun yang terjadi di market, juga tak terikat secara emosional dengan kondisi tertentu. Komputer juga lebih handal dalam melakukan kalkulasi dibanding trader manusia.
Mengambil contoh di bursa trading New York, 50% trading justru dilakukan komputer. Trader cukup mengatur parameter supaya trading dieksekusi komputer. Komputer lebih rasional saat dihadapkan pada situasi untuk mengambil keputusan cepat dengan mengacu pada parameter.
Bukan masalah bagaimana pengalaman trader tersebut, tetap saja akan muncul keraguan saat mengambil keputusan terlepas dari aturan yang sudah dibuat. Trader professional justru kalah lebih banyak tiap hari, tapi mereka mampu mengelola kekalahan dan modalnya sehingga tetap membawa profit saat menutup posisi.
Tak hanya saat membuka, komputer juga fokus pada saat keluar posisi. Setidaknya ada dua cara keluar trading yang dikenal. Pertama saat stop-loss tersentuh karena market melawan. Komputer akan mencatat ini tanpa melibatkan sikap emosional, lalu trading akan tertutup.
Kedua yaitu saat target profit terpenuhi. Saat target awal yang dicanangkan berhasil, trader kemudian bisa memindah stop-loss sesuai poin yang berkembang dalam market (biasa disebut dengan trailing stop). Tapi selalu ingat, jangan memberi risiko lebih saat membuka trading baru.
#4. Mencoba Mengembalikan Modal dan Tergesa-Gesa
Kesabaran dalam forex pasti akan terbayarkan, entah dalam jangka pendek atau panjang. Sabar bisa diartikan dengan menunggu lebih lama sampai setup trading yang dikehendaki muncul. Banyak trader seringnya asal masuk market begitu melihat peluang setup muncul.
Sikap tersebut umumnya muncul karena karakter dasar manusia dan iming-iming mendapat uang dalam jumlah banyak. Sebenarnya ada satu hal yang memastikan peluang menang trading, yaitu kesabaran dalam mencerna tiap setup yang muncul dengan informasi yang layak.
Tentu saja ini butuh waktu dan ada banyak faktor yang terlibat, misalnya pembentukan tren, koreksi tren, dan tinggi rendahnya harga. Kurang sabar dalam mengolah informasi bisa menyebabkan kalah. Kadang jeda bisa membantu sehingga memberi kesempatan untuk melihat gambaran lebih besar.
Selalu ingat bahwa satu kekalahan bisa memicu kekalahan beruntun jika dieksekusi di waktu salah. Butuh waktu dan sikap sabar supaya market terkoreksi sebelum membuka posisi. Yang jadi persoalan, banyak trader lupa bahwa untuk sukses diperlukan waktu tak sebentar.
Kurang sabar, atau tergesa-gesa, dalam rangka ingin mendapat uang lebih cepat dan lebih banyak, justru memberi hasil sebaliknya. Justru market akan bergerakan makin acak dan chart menjadi lebih sulit dibaca, dan merupakan langkah bijak untuk muncur sejenak guna menghindari kesalahan.
Jangan tergesa-gesa masuk trading dengan menuruti emosi. Market forex merupakan lingkungan yang ‘aneh’ dan tak jarang mengirim sinyal palsu. Baiknya tunggu hingga peluang terbaik benar-benar muncul sampai kriteria setup sudah sesuai lalu buka posisi sesuai kondisi.
#5. Mengabaikan Tren
‘Trend is friend’ memang terdengar sedikit klise, tapi justru bisa membantu trader tetap berada di sisi yang benar selama ada di dalam market. Memang terkadang membosankan, tapi jika ingin mendapat profit secara layak, trader sebaiknya jangan mengabaikan tren.
Trading memang bisa berakhir cepat, tapi bukan berarti trader bisa mengharap profit dalam waktu relatif cepat. Tren bisa menjadi kunci menang trading, yang diperlukan trader yaitu menganalisa. Selalu pertimbangkan tren sebelum membuka trading.
#6. Kurang Persiapan Alat
Pastikan menutup semua program yang tak diperlukan di komputer lalu restart komputer sebelum aktivitas trading dimulai, ini akan menyegarkan cache dan RAM. Sejumlah trading sistem memungkinkan trader mengatur lingkungan market sesuai kebutuhan.
Siapkan sedemikian rupa supaya tak sampai mengganggu proses trading sehingga bisa membantu fokus. Tapi sedikit kesalahan dalam sistem trading bisa berharga banyak, baik itu dari sistem trading yang ada di komputer, atau sistem trading dalam hal susunan strategi.
Pastikan sudah menguji strategi di akun demo untuk melihat apakah rencana trading bisa menghasilkan hasil positif dalam kadar yang konsisten. Terlepas dari berbagai persiapan trading yang dilakukan, satu poin penting yaitu jangan tergesa-gesa.