Terlepas dari popularitas bursa saham dari dulu, banyak pialang mengeluhkan minimnya profit yang bisa didapat dibanding risiko yang bisa diterima. Imbasnya, banyak pialang saham beralih ke investasi lain yang masih serupa. Tujuannya yaitu forex, yang merupakan market keuangan terbesar.
Trading berbagai pecahan mata uang mulai meningkat popularitasnya belakangan, tapi investasi jenis ini tak cocok untuk siapapun yang punya nyali ciut. Bagaimana tidak, market forex punya tingkat volatilitas besar, yang artinya banyak menyediakan kemungkinan kalah trading.
Meski demikian, profit yang ditawarkan dari trading forex tak main-main. Tergantung besaran leverage yang diambil trader, semakin besar berarti semakin banyak profit yang bisa diraih. Tapi untuk masuk market forex, tiap trader perlu mengukur kemampuan diri apakah sudah layak mulai trading atau belum.
#1. Pengetahuan
Bagaimana mungkin bisa membuka trading jika belum paham tentang dasar trading. Aspek ini menjadi pertimbangan penting apakah trader sudah layak melakukan trading dalam market sebenarnya. Bahkan pengetahuan merupakan satu dari tiga faktor kunci untuk mulai trading.
Tiap trader wajib punya pengetahuan mendalam tentang market forex sebelum mengambil risiko menaruh uang di market forex yang kadang begitu liar. Membaca buku, artikel, ulasan, dan analisa merupakan pondasi penting untuk meningkatkan pengetahuan tentang forex.
Khusus untuk trader pemula, penting untuk mencari mentor yang nantinya bisa membantu memperdalam pemahaman akan dasar-dasar market forex. Termasuk bagaimana cara melakukan analisa fundamental dan teknikal, manajemen risiko, memilih broker, strategi trading, juga lainnya.
#2. Pengalaman
Pengalaman yang dimaksud berasal dari hasil latihan menggunakan akun demo trading. Bahkan teman terbaik untuk trader yaitu akun demo. Dengan akun demo, trader bisa mencoba beragan strategi trading untuk melihat seberapa efektif rencana trading yang sudah dibuat.
Terdapat ujaran bahwa, diperlukan setidaknya waktu enam bulan untuk belajar trading lewat akun demo. Itupun masih disertai catatan, bahwa saat menggunakan akun demo trader tak pernah kalah. Jika strategi yang dicoba ternyata masih kalah, jangan sekalipun memakai dalam trading betulan.
Akun demo bisa didapat dari broker yang dipilih, yang di dalamnya terdapat uang virtual yang bisa digunakan untuk latihan trading. Akun demo akan memberi nuansa di market sebenarnya, juga penting untuk meningkatkan rasa percaya diri saat berada di market.
#3. Psikologi
Faktor ketiga untuk mengetahui apakah trader sudah siap trading sungguhan atau belum bisa dilihat dari kondisi psikologi. Terdapat istilah psikologi trading yang merujuk pada kondisi mental trader saat berada dalam market. Psikologi ini menandakan kecakapan emosional trader.
Psikologi merupakan kemampuan untuk mengontrol emosi, terlebih pada saat market forex bergerak tak sesuai yang diperkirakan. Trader harus memperlakukan forex layaknya bisnis lain, membuat keputusan berdasarkan aturan, bukan karena emosi semata.
Sikap seperti ini harus dilatih terus menerus hingga menjadi kebiasaan. Emosi hanya akan memberi kekalahan karena tiap keputusan yang diambil menjadi tak rasional, bahkan cenderung tergesa-gesa. Solusinya, tetap lihat strategi trading yang sudah dibuat meski market bergerak liar.
#4. Strategi
Trading hanya akan berakhir sia-sia jika tak dibarengi dengan strategi trading yang layak. Idealnya, semua yang dilakukan saat trading harus merujuk pada strategi yang sudah dibuat, sekalipun market bergerak di luar perkiraan yang sudah dibuat.
Untuk yang satu ini, trader pemula umumnya akan diberi arahan oleh mentor yang akan membantu membuat rencana trading sekaligus langkah untuk mengeksekusi. Jika pun tak punya mentor, trader bisa belajar dari media apapun lalu mengikuti langkah-langkahnya.
Langkah yang dimaksud bisa berupa menilai rasio profit dan risiko trading jika diambil, juga cara memaksimalkan indikator forex yang ada, termasuk cara mengoptimalkan sinyal trading yang didapat. Satu lagi yaitu manajemen risiko, guna mencegah pergerakan market yang melawan.
#5. Membaca Market
Siap tidaknya trader memulai trading juga kerap ditentukan dari kemampuannya membaca market forex yang berjalan. Trader harus paham situasi, apakah market sedang naik atau turun, seberapa kuat kenaikan dan penurunan yang terjadi, juga hal lain yang terjadi dalam market.
Penting juga untuk mengobservasi kondisi mata uang yang akan dipilih nantinya, termasuk bagaimana situasi ekonomi negara yang memakai mata uang tersebut. Dalam hal ini, trader harus paham tentang analisa fundamental, meski juga wajib menguasai analisa teknikal.
Volatilitas dalam market bisa berubah kapan saja, tapi kondisinya masih bisa dipantau dengan indikator average true range (ATR) untuk periode 20 hari. Trader juga bisa menggunakan indikator lain semacam Bollinger band, moving average (MA), juga oscillator yang ada di platform trading.
#6. Indikator Teknikal
Ibaratnya, hidup mati trader akan bergantung pada indikator teknikal yang dipilih. Indikator merupakan semacam software yang nantinya akan menyediakan sinyal trading, baik itu sinyak masuk atau sinyak keluar. Karenanya, pilih satu yang sekiranya sesuai dengan karakter trading.
Kemampuan menggunakan indikator penting untuk trader, dan akan memengaruhi kesiapan dalam memulai trading. Untuk menghasilkan sinyal trading, indikator setidaknya butuh data historis tentang mata uang yang dipilih, lalu dikalkulasi menyesuaikan situasi market sekarang.
Selain indikator, trader juga harus paham dengan oscillator yang nantinya berguna untuk membaca dan mengkonfirmasi tren yang sedang berkembang dalam market. Meski demikian, tak ada satupun indikator yang benar-benar sempurna, dan akan lebih baik jika memakai setidaknya dua indikator.
#7. Manajemen Risiko
Salah satu teknik untuk mengelola risiko kalah trading yaitu dengan memakai order stop-loss. Fitur ini nantinya bisa mencegah trader dari kemungkinan kalah. Bahkan, jangan pernah membuka posisi trading tanpa memasukkan order stop-loss dalam strategi trading.
Tanpa stop-loss, trading kemungkinan besar akan berakhir dengan kekalahan untuk trader. Meski begitu, tak ada jaminan kalau order stop-loss akan tersentuh atau teksekusi. Oleh karenanya, semisal target profit sudah tersentuh, segera masukkan order trailing stop.
Fungsinya serupa dengan stop-loss, hanya saja trailing stop bisa bergerak menyesuaikan harga yang berkembang. Stop-loss bisa ditempatkan beberapa pip dari entry point yang diambil, dan trader bisa menyesuaikan jarak pip bergantung pada strategi trading yang dianut.
#8. Backtesting
Kebanyakan trader sukses mengakui bahwa mereka selalu melakukan backtesting pada strategi yang dibuat. Gunanya untuk mengetahui seberapa bagus strategi yang dikembangkan. Dengan backtesting, trader juga bisa mengetahui kelemahan strategi yang akan digunakan nantinya.
Uji coba dilakukan dengan menggunakan data historis dari market forex. Meski demikian, ada juga trader yang menyatakan bahwa data historis tak akan pernah sama dengan situasi market saat ini. Sehingga ada kemungkinan backtesting yang dilakukan akan sia-sia.
Dalam melakukan backtesting strategi, trader dituntut memilih jenis time frame yang akan diolah, baik yang berdurasi satu jam, harian, mingguan, bahkan bulanan. Dari sini tren market bisa diamati, lalu menghitung apakah strategi yang dibuat akan sesuai dengan kondisi market atau tidak. Semisal hasil backtesting sempurna, itu berarti pertanda kalau trader sudah siap terjun dalam market.