Terlepas dari popularitas saham yang selalu memenuhi media, pasar modal hanya satu dari sekian banyak tempat yang potensial untuk investasi. Investasi saham punya risiko tinggi, meski pemasukan yang didapat bisa jauh lebih tinggi hingga berkali lipat dari modal.

Dengan mengelola risiko, keuntungan dari bermain saham bisa didapat maksimal. Bahkan, pasar modal sudah lama dikenal sebagai pusat investasi yang begitu populer. Tapi menaruh modal di bursa saham kadang sangat intimidatif, apalagi untuk yang baru terjun ke dunia investasi.

Bursa saham sangat tak terprediksi, dan tak jarang investor kehilangan banyak modal. Meski begitu, investasi saham dinilai lebih aman dibanding jenis investasi lain. Dengan catatan, tata kelola risiko harus bisa diminimalisir lewat beragam strategi yang agak sedikit rumit.

Pemegang Saham

Memiliki saham bisa memberi hak saat rapat pemegang saham, mendapat dividen atau keuntungan perusahaan, dan hak untuk menjual atau membeli saham ke entitas lain. Tapi dengan memiliki saham mayoritas, otomatis bisa meningkatkan kekuatan voting saat rapat pemegang saham digelar.

Tak cuma itu, pemegang saham mayoritas secara tak langsung punya kekuatan penuh untuk mengontrol perusahaan dengan memilih jajaran direksi. Peran seperti ini bisa dilihat jelas saat ada satu perusahaan mencaplok perusahaan lain. Bukan bangunannya yang diakuisisi, melainkan sahamnya.

Maknanya, perusahaan yang mengakuisisi bukan membeli gedung, kursi, atau pekerjanya. Perusahaan pembeli umumnya akan menempatkan perwakilan di perusahaan baru berupa Chief Executive Officer (CEO) untuk mengontrol laju pertumbuhan lini usaha barunya.

Sedang untuk pemegang saham lain, tak bisa memiliki hak untuk mengontrol perusahaan bukan suatu hal besar. Kepentingan untuk mempunyai beberapa lembar saham yaitu porsi pembagian dividen, yang merupakan pondasi utama pembentuk harga saham di pasaran.

Makin besar porsi yang dipunya, profit yang diterima otomatis akan besar pula. Ada tiga sumber profit dari transaksi saham. Pertama yaitu pembagian dividen, kedua yaitu pertumbuhan pendapatan, dan yang ketiga yaitu peningkatan valuasi saham dan perusahaan.

Apa yang dipunya pemegang saham sebenarnya tak lebih sebatas isu kepemilikan usaha. Semisal, saat satu pemegang saham punya kepemilikan sebesar 33% saham, tak bisa dibilang kalau sepertiga perusahaan merupakan miliknya. Yang benar, pemegang saham punya 100% dari sepertiga saham perusahaan.

Pemegang saham tak bisa sesuka hati merubah perusahaan juga asetnya. Pemegang tak bisa tiba-tiba membawa keluar kursi karena itu punya perusahaan, bukan milik pemegang saham. Di dunia saham, istilah ini biasa disebut pemisahan hak milik dan kewenangan.

Keuntungan Investasi Saham

#1. Kepemilikan

Membeli saham berarti mengambil alih kepemilikan suatu bisnis, meski itu beberapa lembar saja. Artinya, investasi saham memberi kesempatan untuk jadi satu diantara pemilik perusahaan. Semacam ada prestis tertentu saat punya label ‘pemilik perusahaan’.

Dengan memiliki suatu perusahaan, jaminan keuangan masa depan lebih jelas bisa diandalkan. Lebih lanjut, investasi saham bisa memberi kepastian finansial karena punya cadangan dana dalam bentuk saham yang kapan saja bisa dijual belikan.

#2. Hak dan kuasa

Investasi saham memberi keuntungan lain dalam bentuk hak dan kuasa untuk mengatur roda perusahaan. Meski statusnya bukan sebagai pemilik tunggal, tapi tetap saja bisa ikut ambil bagian dalam voting dan pengambilan keputusan strategis lain.

Status seperti ini biasa dialami oleh mereka yang membeli saham umum. Perlakuan sedikit beda akan diterima pemegang saham preferen. Yang mana khusus untuk saham preferen, ada hak voting yang dibatasi sehingga tak bisa terlibat saat mengambil keputusan.

#3. Lebih aman

Pasar modal di tanah air, khususnya saham, sudah diatur oleh bursa efek Indonesia (BEI). Instansi ini punya tanggung jawab mengatur dan menyelenggarakan pasar modal di Indonesia. Tak cuma mengatur, BEI juga memfasilitasi perkembangan pasar modal tanah air.

Tugas lain dari BEI yaitu memberi proteksi ke para pelaku bisnis, dalam hal ini investor dan pialang saham. Artinya, saat ada satu investor yang mau terjun ke bisnis jual beli saham, ketertarikan mereka akan dilindungi oleh regulasi yang ada.

#4. Lebih nyaman

Investasi saham merupakan jenis pekerjaan yang melibatkan banyak teknologi. Ada semacam kalkulasi rumit dengan strategi tak umum. Teknologi membantu memudahkan semua kalkulasi rumit dengan menimbang segala prediksi saat masuk pasar modal.

Di sisi lain, ada faktor kenyamanan yang ditawarkan teknologi. Lewat pengoperasian semacam software, bermain saham bisa semudah main game. Ini yang dimaksud dengan kenyamanan, karena pekerjaan bisa dilakukan di manapun dan kapanpun ada waktu.

#5. Dividen

Beberapa jenis saham bisa memberi dividen, istilah mudahnya keuntungan. Maksudnya, selain dapat untung dari transaksi saham, ada juga pemasukan bulanan dari keuntungan perusahaan. Pemasukan bulanan umumnya bergantung prosentase saham yang dipunya.

Dibanding investasi lain semacam produk jadi dan deposit, saham lebih memberi peluang ke investor untuk dapat pemasukan lebih dalam periode singkat. Tapi ini harus dipadu dengan teknik yang benar dalam merencanakan transaksi di pasar modal.

#6. Ramah pajak

Secara tak langsung, investasi saham bisa menunda pajak. Suatu saat membeli saham lalu nilainya naik, pendapatan ini tak perlu dilaporkan. Yang perlu dilaporkan investor hanya saat saham dijual demi kepentingan profit. Ini seperti menunda membayar pajak.

Sebagai tambahan, kalau investor kehilangan uang saat membeli saham lagi, catatan ini bisa dimasukkan supaya bisa mengurangi nilai pajak. Berbeda kalau uang diinvestasikan dalam bentuk deposit, karena apapun yang terjadi tetap akan dikenai pajak.

#7. Likuiditas

Bursa saham tak ubahnya tempat lelang. Tiap hari, entah pialang atau investor selalu datang dan pergi. Ada yang datang untuk menjual atau beli, ada juga yang datang cuma untuk memantau perkembangan saham. Ini membuat saham sebagai investasi yang sangat cair.

Beda dengan aset lain yang cenderung susah dijual beli. Misalnya saja, investasi di properti pasti butuh waktu supaya balik modal karena untuk menemukan satu pembeli pasti memakan waktu lama. Tapi untuk saham, pembeli bisa datang kapan saja, atau saat itu juga.

#8. Laba tinggi

Saham merupakan aset dengan risiko tinggi, ini berarti tak ada jaminan uang akan kembali seperti sedia kala. Meski begitu, tren di bursa saham seringnya bergerak naik dan bisa hasilkan laba tinggi. Apalagi kalau investasi dilakukan untuk jangka panjang.

Satu studi menyebut kalau bursa saham selalu tumbuh 10% tiap tahun selama lebih dari 50 tahun. Memang benar, tiap investasi pasti punya risiko sendiri, termasuk saham. Tapi laba tinggi yang ditawarkan pasti lebih menarik perhatian daripada potensi kerugian.

Setiap jenis investasi pasti punya kriterianya masing-masing, termasuk soal keamanan. Investasi saham sebenarnya mudah saja dilakukan, asalkan semua langkah dilakukan secara benar. Pengetahuan investor tentang produk investasi juga penting, hal ini berguna untuk mencegah kemungkinan rugi.

Terlebih ada banyak jenis investasi saham bodong yang bertebaran di luar sana dengan berbagai penawaran yang cukup menggiurkan. Sebisa mungkin jangan diambil, karena tidak ada penghasilan besar tanpa modal. Berikut cara investasi yang benar untuk setiap produk.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :