Strategi trading volume pada dasarnya hanya akan berhasil pada kondisi market tertentu, yaitu saat volume trading sangat tinggi pada satu sesi. Untuk beberapa kesempatan, strategi yang berfokus pada volume trading sangat mungkin gagal karena satu dan lain hal.

Menjadi keinginan tiap trader untuk selalu mendapat profit dari tiap kesempatan, termasuk dengan memanfaatkan strategi trading volume. Tapi tak semua trading bisa selesai dengan profit, beberapa bahkan harus diakhiri dengan kekalahan.

Ada waktunya kondisi market yang diinginkan tidak juga muncul sehingga strategi trading menjadi tak berguna, bahkan untuk mengambil profit kecil sekalipun. Sebenarnya, ada beberapa sinyal saat strategi trading yang dipakai tidak berhasil, dan ini harus diketahui trader.

#1. Harga tak juga bergerak ke arah trading setelah beberapa waktu.

Barangkali satu tanda pasti bahwa strategi trading volume akan gagal bisa dilihat dari kondisi market, yaitu saat harga tak segera beranjak ke arah yang dituju trader setelah menunggu beberapa waktu. Dalam kata lain, sangat mungkin trader mengambil posisi yang salah dalam market.

Akan ada potensi kalah jika trader tak segera menutup trading karena pada dasarnya market sudah tak berpihak lagi. Semisal melihat sinyal seperti ini sudah mulai tampak dalam chart, segera tutup posisi lebih cepat guna menghindari kalah lebih besar.

Misalnya saat membuka posisi dalam market, trader kemudian menunggu market untuk segera mengeksekusi order tersebut. Tapi setelah menunggu beberapa saat, harga tak juga beranjak ke arah yang dimau trader atau bergerak tapi cenderung flat.

Situasi ini mengindikasikan kalau partisipan market tak lagi tertarik untuk melakukan aksi jual beli sehingga menjadi indikasi pasti bahwa tren akan segera berakhir. Semisal ini terjadi, baiknya pertimbangkan untuk segera keluar dari market dan baru masuk market lagi saat tren kembali.

#2. Harga berbalik dan tak mampu kembali ke level yang dimau.

Strategi trading volume sangat mungkin gagal saat market mengalami pembalikan harga dalam jumlah masif. Kondisi ini biasa terjadi saat trader membuka posisi dalam market lalu tiba-tiba harga berbalik arah dan tak mampu kembali lagi ke titik sebelumnya, bahkan untuk mencapai poin harga yang sama.

Situasi yang demikian bisa diartikan bahwa tren yang ada dalam market ternyata tak cukup kuat untuk melanjutkan pergerakan. Yang harus dipahami trader, kondisi market yang seperti ini juga bisa menjadi indikasi bahwa tren yang ada dalam market akan segera berakhir cepat atau lambat.

Setelah market mengalami kondisi tersebut, ada kemungkinan besar tren baru akan terbentuk lagi. Dengan kata lain, strategi trading berdasarkan volume akan gagal jika harga tak bergerak sesuai ekspektasi trader yang bahkan tak mendekati level sebelumnya.

Harga pada selanjutnya akan mengalami penurunan yang terus menerus, dan akan jauh lebih baik jika trader menutup posisi trading lebih cepat guna mencegah kekalahan telak. Semisal mau mengambil langkah seperti ini, itu berarti trader sudah lebih hebat atau ahli dalam trading.

#3. Swollen losses atau salah mengambil posisi trading.

Pengambilan posisi yang tepat akan menentukan segalanya, terlebih saat menggunakan strategi trading volume. Swollen loses merupakan kondisi di mana trader salah mengambil posisi saat membuka trading dalam market yang pada akhirnya memicu kekalahan, baik kecil maupun besar.

Swollen loses terjadi karena harga tak bergerak ke arah yang diprediksi trader, bahkan berbalik melawan arah trading yang dibuka trader. Jika kekalahan yang terjadi masih dalam kisaran kecil, itu masih bisa diterima karena tak akan membuat akun forex berkurang drastis.

Kalah dalam kisaran kecil sangat mungkin terjadi karena pergerakan yang terjadi dalam market sangat kecil dan tidak menjauh dari yang diprediksi oleh trader. Sementara pada kekalahan dalam jumlah besar, itu berarti trader berada pada posisi yang salah dalam market.

Volume dalam market bisa menjadi penentu apakah trader akan mengalami swollen loses atau tidak. Ini karena volume market berkaitan erat dengan partisipan yang ada dalam market yang selanjutnya akan pengaruh pada posisi trading yang diambil.

#4. Membiarkan posisi kalah terus bertambah.

Ini tak ubahnya seperti menambah jumlah kekalahan dari waktu ke waktu. Kondisi ini biasa terjadi saat trader tak segera menutup trading padahal tanda-tanda kalah trading sudah muncul sedari awal. Dalam hal ini, strategi trading volume tak berjalan seperti apa yang diharapkan meski sudah dieksekusi sesuai rencana awal trading.

Salah satu aspek yang memengaruhi kenapa trader membiarkan kekalahan berlangsung yaitu terkait psikologi trading. Faktor ini tak hanya memicu trading kalah, tapi gagal. Jadi sebaiknya jangan lakukan hal tersebut karena ini bisa menjadi faktor utama untuk kegagalan dalam karir sebagi trader.

Sebagai gambaran, trader gagal adalah mereka yang membiarkan kekalahan terus menerus terjadi tanpa melakukan usaha apapun seperti menghentikan trading. Semakin membiarkan kekalahan terjadi, gagal hanya akan menunggu waktu sebelum akun forex dihapus oleh broker.

#5. Ekspektasi terlalu tinggi tanpa melihat kondisi market.

Mayoritas trader hanya terfokus untuk mencari sinyal masuk dan keluar yang paling bisa memberi profit tanpa melihat kondisi market yang sebenarnya berlangsung. Mereka langsung masuk market begitu melihat peluang tersebut tanpa menghitung parameter lain yang berkaitan.

Trader pastinya belum siap, dan ini bisa menjadi pemicu awal untuk kalah. Trading forex, seperti halnya bisnis lain yang memerlukan fokus tinggi, tak akan bisa membuat siapapun cepat kaya. Tak juga dengan strategi trading volume yang paling efisien sekalipun.

Trader tetap harus melakukan banyak riset lalu menempatkan semua usahanya guna menunjang sukses. Bahkan semisal trader sudah menerapkan strategi trading yang tepat sekalipun, itu belum menjamin bahwa sukses akan datang dengan sendirinya.

Tak ada yang sempurna dalam trading forex, bahkan jika trader sudah mengeksekusi semua order dengan sangat cermat. Jadi, sangat penting untuk segera menghentikan kekalahan sebelum menjadi besar lalu membuat semacam evaluasi untuk mencari tahu apa yang salah.

Trader pro mungkin membuat trader terlihat lebih mudah karena mampu membuat riset yang terukur dengan berbagai parameter yang ada. Walau begitu, trading forex bukan suatu bisnis yang mudah karena akan melibatkan berbagai perhitungan yang kompleks, dan inilah yang dilakukan trader pro.

Itu sebabnya, jangan berpikir bahwa dengan memakai satu strategi terbaik sekalipun, market forex akan dengan mudah dikalahkan. Bahwa sedalam apapun riset yang dilakukan trader, pergerakan market tetap tak bisa diprediksi, dan sudah menjadi hukum alam jika market selalu bergerak dinamis.

Semisal trader mengalami salah satu atau beberapa kendala di atas, bisa diasumsikan bahwa trader berada pada posisi yang salah saat membuka trading. Meski sudah memakai strategi trading volume terbaik sekalipun, solusi paling bijak tetaplah keluar dari posisi trading dengan segera.

Posting untuk Konsultasi dan Tanya Jawab :