Tersedia banyak pilihan strategi trading dengan candlestick yang bisa dipilih trader saat ini. Candlestick memang awalnya difungsikan sebagai alat charting, tapi berkembang jauh hingga bisa dimanfaatkan untuk menyusun strategi itu sendiri.
Sebagai tipe chart yang banyak difavoritkan trader, candlestick menawarkan banyak manfaat, salah satunya yaitu untuk menyusun strategi trading. Tak sulit memahami kenapa candlestick begitu populer dipakai trader, itu karena tiap bar mengandung banyak informasi dibanding chart line.
Kenapa Candlestick Banyak Dipilih Trader?
Tiap bar candlestick memiliki empat data penting tentang harga pembukaan, tinggi, rendah, dan penutupan. Yang lebih penting, bar juga memberi tahu kekuatan pergerakan market dalam sehari. Inilah alasan kenapa ada banyak strategi trading dengan candlestick.
Dengan hanya bermodal candlestick saja, trader bahkan bisa memprediksi kemungkinan pergerakan harga di hari berikutnya. Satu di antara yang menjadi kelebihan candlestick yaitu saat menampilkan titik terendah dan tertinggi baru untuk tiap pergerakan.
Tak seperti jenis chart lain, pola yang muncul pada candlestick biasanya terdiri dari satu hingga tingga candle. Rasio risiko dan profit yang ditawarkan oleh pola tersebut sangat menarik untuk trader. Walau begitu, tetap muncul beberapa persoalan khususnya untuk trader baru.
Seperti anak kecil yang masuk ke toko permen, ada banyak jenis pola yang harus diperhatikan dan tak semua bisa diingat langsung. Tapi lewat beberapa pola tersebut, trader bisa menyusun strategi trading dengan candlestick dan menghasilkan profit dari trading.
Beberapa pola tersebut juga populer dibanding lainnya, khususnya terkait akurasi dan kesederhanaan idetifikasinya. Setidaknya ada beberapa pola yang sudah teruji dalam menghasilkan profit trading forex harian, dan untungnya ini mudah dipelajari.
#1. Doji
Barangkali inilah jenis pola candlestick yang paling mudah diidentifikasi karena harga pembukaan dan penutupan sangat dekat satu sama lain. Candle jenis terlihat lebih menyerupai tanda plus dengan ekor sumbu yang terlihat punya panjang berbeda.
Pola ini biasa terjadi selama dalam market forex, dan sering dijadikan strategi trading dengan candlestick sebagai dasar utama. Doji akan terlihat lebih signifikan jika terlihat stabil setelah beberapa periode buy atau sell dan dengan sendirinya sinyal akan berakhir jika bergerak seperti candle sebelumnya.
Karena harga pembukaan dan penutupan hampir memiliki level yang sama, ini bisa memberi gambaran signifikan tentang berakhirnya order beli pada tren naik dan order sell saat tren turun. Bukan berarti juga akan muncul pola berbentuk V yang bergerak ke arah berlawanan.
Yang harus diketahui, pola doji yang terjadi pada pergerakan range tidak terlalu signifikan, dalam arti lebih spesifik mampu memberi profit dalam jumlah optimal.
#2. Engulfing
Pola engulfing juga dinilai sebagai salah satu pola paling kuat pada candlestick oleh trader. Pola ini muncul saat candle kedua (atau candle terbaru) membayangi dengan bentuk sempurna dari candle sebelumnya. Singkatnya, dua candle yang punya bentuk hampir serupa.
Kondisi ini menandakan kalau pembeli berada di atas penjual, atau sebaliknya. Saat ini dikenal dua tipe engulfing, yaitu pola bullish engulfing dan pola bearish engulfing.
Pola bullish engulfing merupakan bayangan candle yang memiliki kecenderungan bergerak ke atas. Pada situasi ini, tubuh candle kedua membayangi secara sempurna dari candle hari sebelumnya. Baik sumbu dan ekor candle dari bar sebelumnya akan terduplikasi secara sempurna oleh candle kedua.
Candle ini memberi tahu trader bahwa bullish sedang mengambil alih posisi bearis dan punya tendensi naik ke atas. Pola ini sangat kuat jika terbentuk di bawah harga koreksi pada pergerakan bullish atau di bawah pergerakan bearish. Bullish engulfing juga menandakan berakhirnya konsolidasi.
Pola bearish engulfing merupakan kebalikan dari bullish engulfing, yang mana terjadi di area paling atas dari pergerakan naik setelah terjadi koreksi pergerakan pada market bearish. Situasi ini menandakan kalau bearish baru saja menang bertarung melawan bullish sehingga menekan harga untuk turun.
Candle kedua pada bearish engulfing memiliki bentuk serupa dengan candle sebelumnya, hanya saja sedikit lebih kecil. Baik sumbu dan ekor candle semua tertutupi oleh candle bearish yang lebih besar. Trader bisa memakai strategi trading dengan candlestick, baik dengan bullish dan bearish engulfing.
#3. Morning Star
Pola morning star merupakan pola tiga candle bullish yang terbentuk di bagian bawah dari pergerakan turun. Candle pertama pada formasi morning star merupakan candle bearish besar yang jelas terdefinisikan oleh pergerakan turun.
Candle kedua yaitu candle kecil yang merupakan candle doji, sedang candle ketiga merupakan candle bullish besar yang berada di dekat harga tertinggi sepanjang hari. Pola morning star menunjukkan bahwa market sedang mengalami penjualan yang sangat ekstrim.
Situasi ini bisa dilihat dari candle pertama, lalu diikuti perubahan kekuatan seperti yang terlihat pada candle kedua sebelum akhirnya bullish mengambil alih market. Komposisi pola yang mudah membuat morning star banyak digunakan dalam strategi trading dengan candlestick.
#4. Evening Star
Pola evening star merupakan kebalikan dari morning star, yang mana terjadi di dekat area harga tertinggi yang sedang merangkak naik. Seperti halnya morning star, evening star juga memiliki komposisi tiga candle yang menunjukkan arti berbeda.
Candle pertama merupakan candle bullish panjang yang diikuti dengan candle kecil berupa candle doji. Candle ketiga yaitu candle bearish panjang yang memberi sinyal berakhirnya pergerakan bullish. Formasi candle mengisyaratkan ada perubahan kekuatan dari bullish seperti di candle pertama yang kemudian terhenti pada candle kedua yang mana kekuatannya menurun hingga membentuk doji.
Candle bearish besar kemudian berbelok arah dengan pergerakan ke atas. Pada dasarnya, evening star hanya kebalikan dari morning star sehingga implementasi dalam strategi trading dengan candlestick juga cukup mudah dilakukan trader.
#5. Hanging Man
Layaknya dua atau tiga candle sebelumnya, ada banyak pola candle yang terjadi pada area atas dan bawah dari pergerakan market. Selain doji, shooting star, dan pola candle lain, satu pola yang juga bisa dimanfaatkan untuk menyusun strategi trading dengan candlestick yaitu hanging man.
Pola hanging man secara umum terbentuk di area dekat harga tertinggi pada market dan biasanya menjadi penanda berakhirnya pergerakan naik. Hanging man memberi tahu kalau pergerakan naik sudah mencapai puncaknya dan akan terjadi penjualan besar-besaran pada market.
Di sisi lain, market justru menolak dan menutup di dekat harga tertinggi meski belum tentu akan melewati poin ini pada hari selanjutnya. Hanging man dicirikan dengan bodi candle yang kecil di bagian atas dengan harga pembukaan dan penutupan saling berdekatan satu sama lain.
Dengan demikian, ini tidak memberi sinyal apapun dari kenaikan harga tapi cukup bisa dijadikan petunjuk akan adanya bahaya. Memang agak sedikit kompleks untuk mengaplikasikan hanging man pada strategi trading dengan candlestick, tapi peluangnya tetap besar.