Beragam variabel yang disertakan dalam tiap indikator bertujuan untuk memberi gambaran jelas mengenai prediksi pergerakan mata uang. Ada banyak indikator dengan keunggulannya masing-masing, dan tiap indikator memiliki formula sendiri dalam memberi prediksi yang akurat.
Untuk memprediksi pergerakan arah market, ada lebih dari ratusan indikator yang bisa digunakan. Tapi pilihan yang terlalu banyak justru bisa memberi kesulitan. Dalam arti, belum tentu satu indikator bisa cocok diterapkan trader lain meski memakai teknik sama.
Indikator merupakan bagian dari analisa teknikal dalam trading forex. Yang umum terjadi, trader sukses menerapkan indikator sesuai dengan karakternya, bukan indikator mana yang lebih populer. Jangan heran kalau ada banyak trader ulung punya metode sendiri yang sudah dikembangkan.
Analisa Market
Agar peroleh profit, tentunya diperlukan sutau langkah tepat untuk menghitung segala kemungkinan. Dalam dunia forex dikenal istilah analisa yang berguna untuk membaca pergerakan mata uang, apakah akan mengalami kenaikan atau turun.
Pada prinsipnya, ada dua macam analisa yang biasa digunakan dalam forex, yaitu analisa fundamental dan teknikal. Kedua jenis analisa ini tentunya memiliki perbedaan tersendiri. Secara umum, analisa fundamental berdasarkan kondisi negara tersebut dari pada saat itu.
Asumsinya adalah, ketika kondisi negara tersebut sedang stabil maka para investor akan melakukan investasi sehingga mata uang akan terangkat naik. Kondisi ekonomi yang bagus akan membuat ekspor meningkat, dan negara pengimpor mau secara suka rela menukar uang untuk membayar.
Disisi lain, analisa teknikal fokus pada kalkulasi data maupun rekam jejak yang kemudian diolah menjadi sebuah hitung-hitungan. Angka-angka ini kemudian digunakan untuk memprediksi mata uang dari negara tersebut. Ada banyak variabel data yang digunakan untuk melakukan analisa teknikal, dan tak semua trader bisa menggunakan metode ini.
Forex merupakan aktivitas tukar menukar mata uang asing sebagai alat tukar. Transaksi tukar menukar selanjutnya mampu memengaruhi tingkat permintaan dan penawaran sehingga membuat fluktuasi harga. Karena mata uang yang akan ditukar fluktuasi, maka terjadi perbedaan nilai terhadap mata uang tersebut.
Fluktuasi mata uang yang disebabkan karena proses penawaran dan permintaan akan berlangsung untuk kurun waktu tertentu, sehingga mata uang yang satu lebih rendah nilainya dari yang pecahan lain. Berubah-ubahnya nilai mata uang inilah yang kemudian banyak dimanfaatkan para trader.
Tapi untuk mengetahui perubahan nilai suatu pecahan uang, trader perlu alat teknikal yang bisa dimanfaatkan untuk menganalisa market secara keseluruhan. Alat teknikal yang dimasud berupa indikator, semacam software pendukung trading yang bisa diakses lewat platform trading.
Rekomendasi Indikator Trading
#1. Indikator Moving Average (MA)
Jika dibuat sederhana, pelaku dalam forex hanya melakukan aktivitas jual beli mata uang asing. Namun dalam proses jual beli tentunya tak bisa dilakukan asal-asalan, diperlukan suatu analisa yang matang kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjualnya.
Kalau pun ingin mengunakan indikator yang populer karena banyak komunitasnya sehingga bisa berbagi pengalaman, indikator moving average bisa dipertimbangkan. Moving average merupakan indikator paling umum dipakai para trader dan merupakan cikal bakal tiap indikator yang berkembang saat ini.
Karenanya, indikator ini memiliki bidang penerapan yang luas dalam forex. Untuk penerapannya, indikator moving average masih dibagi dalam tiga jenis umum, yaitu weighted moving average, exponential moving average, dan simple moving average.
Beberapa trader besar kadang memakai kombinasi tiga jenis indikator tersebut untuk melihat grafik pergerakan mata uang, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Indikator moving average sangat ditepat jika diterapkan untuk melihat tren pergerakan jangka panjang.
#2. Indikator Bollinger Bands
Bisa dengan mudah diartikan bahwa forex merupakan kegiatan jual beli mata uang yang dilakukan secara terus menerus guna mendapat keuntungan. Tak hanya jual beli, forex juga bisa dimaknai sebagai aktivitas menukarkan mata uang. Dalam hal ini, diperlukan indikator yang mampu membaca pergerakan market.
Indikator Bollinger bands dimanfaatkan untuk melihat tren pergerakan mata uang dalam market forex lewat grafik pita untuk menggambarkan kondisi pasar forex. Indikator ini kerap dimanfaatkan trader untuk melihat batas atas dan batas bawah dari suatu pergerakan mata uang.
Sesuai namanya, indikator ini ditemukan John Bollinger yang awalnya digunakan untuk menentukan batas tinggi dan batas bawah dari harga mata uang secara relatif. Ada tiga baris atau bands pada grafik yang ditunjukkan Bollinger bands, yaitu lower bands, upper bands, dan middle bands.
Untuk mendapat hasil lebih akurat, Bollinger bands biasanya dipadukan dengan indikator lain seperti indikator relative strength index (RSI). Perpaduan dua indikator ini merupakan cara terbaik dan akurat untuk trading forex. Tapi untuk trader professional, indikator Bollinger bands sudah cukup bisa memberi prediksi akurat.
#3. Indikator Parabolic SAR
Indikator yang juga banyak dipakai trader handal yaitu parabolic SAR. Indikator ini dimanfaatkan untuk menganalisa tren yang terjadi di market forex sehingga bisa memberi gambaran tentang langkah atau jenis order apa yang akan diambil.
Data yang ditampilkan parabolic SAR seperti indikator lain sehingga memudahkan trader pemula. Meski demikian, ada perbedaan mendasar terkait indikator parabolic SAR. Perbedaan paling terlihat dari indikator parabolic SAR yaitu bisa mengubah pergerakan harga lewat akselerasi tinggi.
Grafik yang ditampilkan indikator parabolic SAR sedikit terbalik saat menyampaikan chart. Jika tren harga mengalami penurunan (market bearish), maka posisi indikator berada di atas harga. Sedang jika tren harga sedang naik (market bull), posisi indikator berada di bawah harga market.
Pertimbangan Sebelum Menggunakan Indikator
Untuk lebih memahami aktifitas dalam forex, diperlukan satu atau lebih indikator teknikal. Fungsi utamanya yaitu untuk mendapat gambaran market secara komperehensif. Misalnya, saat trader memilih pecahan dollar, trader bisa melihat segala kemungkinan terkait pecahan tersebut lewat analisa.
Trader atau pelaku forex punya peran yang bisa memengaruhi tingkat permintaan dan penawaran. Dengan melihat gambaran keseluruhan, trader kemudian mengambil langkah terbaik untuk mengambil profit dengan nominal terbaik begitu trader keluar dari market.
Forex ditransaksikan dengan mekanisme over-the-air, dalam artian tak punya tempat fisik khusus untuk para trader bertemu. Tapi seriring populernya bisnis forex, banyak broker baru bermunculan demi memfasilitasi trader untuk membuka trading dalam market.
Adanya broker sebenarnya bisa mempermudah trader untuk tukar menukar uang, dalam hal ini transaksi forex. Tanpa broker, trader tak bisa masuk market, lebih-lebih membuka trading. Yang harus diingat, tak semua platform trading yang diberikan broker menyediakan semua jenis indikator yang diperlukan trader.
Atas alasan tersebut, trader harus lebih selektif saat ingin mendaftar pada satu broker. Tak cuma terkait indikator saja, data yang perlukan untuk menganalisa market juga harus dipertimbangkan. Indikator memerlukan data market, yang bisa diperoleh dari broker, untuk bisa mulai menganalisa market.
Ibaratnya, jika hanya ingin menukar uang saja itu mudah dilakukan, tapi untuk mencari profit diperlukan analisa yang tepat. Untuk peroleh profit, trader bisa memilih berbagai cara yang sekiranya sesuai dengan gaya tradingnya. Tapi umumnya akan selalu berkaitan dengan jenis indikator yang dipilih.